Banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan serikat buruh yang berdiri untuk mendampingi dan melindungi tenaga kerja asing (TKA) di Taiwan. Salah satunya Hope Workers’ Center (HWC atau Pusat Harapan Tenaga Kerja). Sebagai LSM pertama yang bermisi membantu tenaga kerja bermasalah di Taiwan, tentu pelayanan HWC pernah dirasakan buruh migran Indonesia (BMI). Namun tentang seluk beluk lembaga itu tidak banyak yang tahu. Mantan Direktur HWC, Eden See, menuturkannya berikut ini. (Ms. Eden See pensiun tahun lalu dan penggantinya adalah Mikhee So.)
Sejarah HWC
Biasa disebut dengan Hope atau disingkat HWC, LSM ini didirikan oleh Komunitas Misionaris Kolumban pada 1986 di Taiwan. Tujuan awalnya untuk mengembangkan kapasitas pekerja lokal. Upaya yang ditempuh adalah dengan memastikan pekerja memahami haknya, bantuan hukum, dan negosiasi. Seiring berjalannya waktu, pada 1992, ketika Taiwan menerima TKA, HWC memperluas pelayanannya bagi para TKA dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sistem kontrak kerja di Taiwan yang makin tertata baik dan kebutuhan TKA yang makin tinggi memicu bertambahnya masalah yang harus diatasi oleh HWC. Hal ini juga menuntut HWC melayani TKA dari berbagai negara. Dalam usaha ini HWC merekrut tenaga kerja profesional dari Taiwan, Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Anti Diskriminasi
Meski berstatus organisasi Katolik dan bernaung di bawah Keuskupan Hsinchu, HWC menghargai semua suku bangsa, agama, dan budaya. Sasaran utama HWC adalah memfasilitasi TKA dari berbagai latar belakang negara dan agama agar memperoleh haknya sebagai pekerja dan bebas melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing. HWC tidak mendiskriminasi TKA yang dilayaninya, termasuk BMI.
Setiap tahun terdapat kurang lebih 3.500 TKA datang ke HWC mencari bantuan untuk persoalan yang mereka hadapi. Menanggapi kebutuhan ini, HWC membangun rumah perlindungan (shelter) terpisah untuk laki-laki dan perempuan, bagi TKA yang memiliki masalah kerja serius atau menjadi korban perdagangan manusia. Menurut data HWC, tiap tahun terdapat kurang lebih 150 TKA yang tinggal untuk sementara di rumah perlindungan. Rumah perlindungan TKA perempuan di kantor HWC, dan TKA laki-laki di The Hsinchu Migrants & Immigrants Service Center (HMISC). HMISC bisa disebut sebagai saudara kembar HWC. Keduanya memiliki program dan misi pelayanan yang sama.
Masalah BMI dan Layanan HWC
Karena HWC tidak membedakan asal negara TKA, BMI yang datang ke HWC akan diperlakukan sama dengan TKA dari negara lain. Bila BMI bermasalah, baik dengan majikan maupun agennya, maka HWC mendampingi BMI hingga masalahnya tuntas. Untuk bantuan tersebut, BMI tidak perlu membayar.
BMI dapat menelepon ke kantor HWC (03-4255416), atau datang ke Kantor HWC di Lantai 3, Jalan Chang Chiang Road no 65. Zhungli, Taoyuan. Saat datang ke HWC, BMI harus memiliki bukti, minimal catatan harian tentang peristiwa kerja yang dialami. Catatan tentang kapan, dimana, jam berapa mulai kerja dan berakhir jam berapa, sangat memudahkan BMI memenangkan negosiasi. Kuitansi gaji juga dapat ditunjukkan sebagai alat bukti.
HWC sebetulnya lebih suka BMI datang langsung ke kantor supaya berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalannya dapat dikumpulkan secara leluasa. Namun, BMI yang tidak mungkin datang karena sulit mendapat izin dari majikan, dapat mengirimkan bukti, meminta bantuan teman, atau mengirim surat melalui fax ke kantor HWC (03-4271092). Kasus yang banyak ditangani HWC adalah perdagangan manusia. Pada 2012, dari 40 TKA yang ditangani, 35 korban adalah BMI.
Bagi yang memiliki akun Facebook, bisa "Suka" halaman HWC untuk memperoleh berita BMI terkini. Halaman HWC bisa dicari dari Facebook anda dengan mengetikkan "Hope Workers' Center".
Tambah komentar baru