Termasuk dalam Magao Ecological Park adalah Mingchi dan Cilan Forest Recreation Area.
Lokasi: Datong Township, Yilan County, Taiwan.
Mingchi Forest Recreation Area
Mingchi Forest Recreation Area (MFRA) berada di ketinggian 1150 – 1700 meter. Membawa mobil sendiri ke sana harus hati-hati karena jalannya kecil dan banyak belokan. Udara masih dingin di awal Februari dan kabut tebal. Di area-area tertentu jarak pandang hanya 10 meter menyebabkan perjalanan agak lambat. Kami tiba di Ming Chi Shan Zhuang (Ming Chi Resort) sekitar pukul 11.00. Cuaca bagus walau di sini dalam setahun biasanya sekitar 250 hari turun hujan (Tips: Bawa payung atau jas hujan).
Karena belum bisa check-in, kami tinggalkan barang di mobil dan langsung berjalan kaki ke Mingchi (danau Ming) dari gerbang belakang resort. Bagi pengunjung yang tidak menginap di resort, masuk ke area rekreasi ini harus bayar tiket. Mingchi adalah danau buatan dengan air yang kelihatan berwarna hijau seperti batu giok dan dikelilingi hutan cemara. Di sekeliling danau ada beberapa taman seperti Taman Pakis (Fern Garden) dan Taman Batu (Stone Garden). Pada waktu-waktu tertentu, di paviliun tepi danau ada pemusik memainkan alat musik. Kami berjalan masuk ke hutan cemara yang sangat lembab. Di beberapa tempat ada paviliun untuk menikmati pemandangan.
Tempat tertinggi dari Fairy Tale Trail adalah Cixiaoting (Paviliun Cixiao) yang terdiri dari dua paviliun. Paviliun yang besar di depan dibangun oleh mantan presiden Jiang Jingguo untuk ibunya. Paviliun kedua yang lebih kecil dibangun kemudian untuk mengenang Jiang sebagai anak yang berbakti ("xiao" artinya berbakti).
Cilan Divine Garden
Keesokan harinya kami ikut tour khusus ke Cilan Divine Garden atau disebut juga Cilan Sacred Tree Area (CSTA) di ketinggian sekitar 1200 meter. Bagi pengunjung yang menginap di hotel, ada potongan harga. Tempat ini hanya boleh dikunjungi dengan ikut tour. Mobil pribadi dilarang masuk. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam dari Mingchi resort. Awalnya jalan yang dilalui masih jalan beraspal, tapi setengah perjalanan terakhir adalah jalanan tanah dan kerikil. Menurut supir bus kecil yang membawa kami ke CSTA, ini untuk menghindari binatang hutan terpisah di kedua sisi jalan sebab mereka tidak mau menyeberang jalan aspal yang panas di musim panas. Selain itu air hujan bisa bercampur dengan zat toksik dalam aspal mengkontaminasi tanah dalam hutan.
Sampai di jalan masuk ke Cilan Divine Garden, kami sudah ditunggu oleh seorang guide. Kami diberi dua pilihan, hiking di jalur panjang (2,3km) atau jalur pendek (1,2km). Waktu hiking untuk kedua jalur sama, yaitu dua jam. Semua memilih jalur pendek. Memilih jalur pendek artinya waktu untuk guide menerangkan lebih banyak dan kesempatan untuk berfoto juga lebih banyak.
Dalam area seluas 45 ribu hektar ini ada ratusan jenis tumbuhan. Cemara di Taiwan ada dua jenis: Taiwan Red Cypress (Chamaecyparis formosensis) dan Taiwan Hinoki Cypress (Chamaecyparis taiwanensis). Di Cilan Divine Garden ada 51 pohon cemara raksasa yang berusia lebih dari seribu tahun. Semua pohon ini diberi nama orang terkenal dalam sejarah Cina. Pemilihan nama disesuaikan antara usia pohon dengan tahun saat tokoh tersebut hidup. Pohon tertua tentu saja adalah pohon cemara "Confusius" yang berusia lebih dari 2500 tahun.
Seringnya hujan membuat hutan ini sangat lembab dan selalu berkabut. Mungkin ini asal nama divine garden. Kabut sekitar pepohonan raksasa dengan sinar matahari yang berusaha menerobos dedaunan untuk mencapai tanah terasa memancarkan daya pikat yang misterius. Kami mendapat banyak pengetahuan baru dari guide selama hiking dua jam. Kami diberitahu beda kedua jenis cemara dilihat dari daunnya dan harum batangnya. Guide bertanya pada kami, "Jika saya membawa kalian melihat baby cemara, apakah kalian berjanji tidak akan menyentuhnya, apalagi mencabutnya?" Setelah kami berjanji, baru dia tunjukkan kepada kami anak pohon cemara yang berusia delapan bulan. Tingginya hanya sekitar tujuh sentimeter! Bahkan perbedaan kotoran babi hutan dengan rusa juga dia terangkan ketika kami menemukannya di tepi jalan setapak.
Tour ini dalam sehari hanya ada tiga kali. Bila memutuskan akan main ke Cilan Divine Garden, sebaiknya jauh hari sebelumnya dipesan dulu.
Cilan juga terkenal dengan jamur “monkey head” (猴頭菇 atau Lion's Mane mushroom = Hericium erinaceus). Orang Jepang menyebut jamur ini Yamabushitake. Makan malam di Mingchi Resort ada sup jamur monkey head.
Jiuzhize Nature Trail
Sebelum pulang keesokan paginya, kami sempatkan mengunjungi Jiuzhize Nature Trail sepanjang 1,2km yang terletak di Taipingshan National Forest Recreation Area. Sebenarnya ada banyak yang bisa dilihat dan dinikmati di Taipingshan National Forest Recreation Area seperti naik Bong-Bong Train, hiking di banyak trail, melihat berbagai jenis binatang liar dan burung, danau. Tapi yang paling terkenal adalah Jiuzhize Hot Spring. Mata air panas ini menghasilkan air bersodium bikarbonat yang bersifat basa. Airnya jernih dan berwarna biru muda, karena itu disebut “blue hot springs”. Ada tempat pemandian air panas di ruang terbuka dan tertutup. Ada juga tempat untuk merebus telur dan jagung. Karena keterbatasan waktu kami hanya sempat hiking di Jiuzhize Nature Trail.
Kita harus melewati jembatan gantung Duowang untuk mencapai Jiuzhize Nature Trail yang berada di ketinggian sekitar 520m. Kami sangat menikmati hiking di trail ini. Tanpa guide, saya berusaha mengenali dan mencari tanaman-tanaman langka yang hanya tumbuh di ketinggian itu berdasarkan apa yang diterangkan oleh supir bus tour Cilan sehari sebelumnya seperti Paris polyphylla (七葉一枝花) dan Arisaema ilanense (宜蘭天南星).
Jiuzhize Hot Spring harus menunggu kesempatan lain. Kabarnya telur yang direbus dalam sumber air panas ini rasanya sangat enak. Hmm ...
Untuk melihat lebih banyak foto, silakan klik logo biru Facebook di sudut kanan atas.
Tambah komentar baru