Pernahkah anda mencium satu bau tertentu dan ingatan langsung terbang ke masa kecil? Setiap saya mencium bau minyak kayu putih, saya langsung teringat waktu adik saya masih bayi. Setiap selesai dimandikan, mama akan menggosokkan minyak kayu putih ke kepalanya yang botak, dada, perut, punggung dan kaki kecilnya. Ada satu saat beberapa tahun yang lalu, saya mencium bau minyak cap lang, sejenis minyak angin berwarna hijau dalam botol super kecil. Saya langsung teringat papa saya yang dulu setiap hari memakai minyak angin ini karena harumnya. Ingatan itu bukan hanya terhadap orangnya, tapi juga suasana rumah, bayangan rumah kayu tempat kami tinggal, letak TV dan meja, jendela, semuanya… Bayangan itu membawa kenangan yang rasanya tidak dapat dijabarkan dengan kata-kata. Ada emosi tertentu di dalamnya yang tidak dapat dikenali.
Mengapa indera penciuman ini mambangkitkan kenangan yang emosional?
Howard Eichenbaum, direktur Laboratory of Cognitive Neurobiology di Boston University mengatakan bahwa sistem penciuman kita mempunyai hubungan yang erat dengan amygdala, bagian dari otak yang memproses emosi. Kenangan yang digugah olehnya adalah kenangan manis dan sangat jelas.
Mungkin itu sebabnya kita suka makan makanan ataupun kue-kue dari zaman kita masih kecil dulu. Aroma dan rasa makanan melempar kita kembali ke masa lalu. Tinggal di negara asing yang jauh dari tanah air, membuat kemungkinan menemukan makanan jenis ini hampir tidak ada. Jadi, bisa dibayangkan alangkah gembiranya saya ketika saya memperoleh resep kue Moho, kue favorit dari zaman saya SD. Apalagi bahan untuk membuatnya tidak sulit ditemukan di sini. Aroma gabungan dari ubi jalar kukus bersama gula merah sangat khas dan tidak ditemukan pada kue lainnya.
Kue Moho
Bahan A:
50 g terigu
50 ml air
1 sdt ragi instant
Bahan B:
200 g terigu
2 sdt baking powder
200 g ubi jalar
120 ml santan kara
40 ml air
140 g brown sugar / gula merah
1 telur
Cara:
1. Kupas ubi jalar, potong-potong dan kukus hingga matang. Hancurkan dengan potato masher atau sendok. Biarkan dingin.
2. Campur rata bahan A. Diamkan 30 menit.
3. Sementara itu, ayak terigu bersama baking powder. Sisihkan.
4. Campur dalam mixer : ubi, santan, air, brown sugar dan telur. Mix hingga rata.
5. Masukkan terigu dan biang (bahan A) ke dalamnya, aduk rata dengan tangan, jangan dengan mixer lagi.
6. Masukkan adonan ke dalam mangkuk-mangkuk kecil yang telah dialasi kertas roti hingga 80% penuh. Biarkan 15 menit.
7. Didihkan air, kukus kue moho dengan api besar selama 15 menit.
8. Selama dikukus, jangan buka. Waktu membuka harus cepat agar air tidak jatuh mengenai kue Moho.
9. Keluarkan dari cetakan dan dinginkan di atas rak.
Oh, oh... bahagianya hati sambil mengunyah sambil bernostalgia.
Tambah komentar baru