Tes DNA, Masihkah Dapat Diandalkan?

Pernah dengar istilah 'chimera' ?

Chimera, dalam mitologi Yunani adalah mahluk yang badannya terbentuk dari tiga jenis binatang: singa, ular dan kambing. Kelihatan sebagai singa dengan kepala kambing tumbuh di punggungnya dan kepala ular di ujung ekornya.

Chimera
chimera

Chimera manusia

Dalam ilmu genetika, chimera adalah organisme dengan genetik yang sangat berbeda. Chimera terbentuk akibat perpaduan dua atau lebih sel telur yang dibuahi. Selain itu bisa juga terjadi akibat transplantasi organ, misalnya transplantasi sumsum tulang dapat mengubah golongan darah seseorang.

Bukan Ibu Anak Kandungnya.

Tahun 2002, Lydia Fairchild, yang sedang mengandung anak ketiganya, mengajukan permohonan bantuan pemerintah karena tidak sanggup membesarkan kedua anaknya setelah berpisah dengan suaminya, Jamie Townsend. Untuk memproses permohonan itu, tentu harus dibuktikan bahwa kedua anak tersebut memang betul anak kandungnya. Hasil pemeriksaan sungguh sangat mengejutkan Lydia. Terbukti jelas, Jamie memang ayah kandung kedua anak itu, tapi tes DNA mengindikasikan bahwa dia bukan ibu kandung mereka.

Lydia dituduh sengaja menggunakan anak orang lain untuk mencari keuntungan pribadi, atau menjadi ibu pengganti (surrogate mother). Biarpun dia punya catatan melahirkan di rumah sakit, dia tetap dicurigai dan diselidiki. Dokter kandungan yang membantunya melahirkan kedua anaknya, Dr Leonard Dreisbach, dimintai kesaksiannya. Jaksa menuntut agar kedua anaknya diserahkan ke dalam perlindungan pemerintah. Prosedur yang berbelit-belit membuat Lydia dan keluarganya stress.

Sementara itu, di Boston, Massachusetts, terhadap Karen Keegan, 52 tahun, yang memerlukan transplantasi ginjal, dilakukan pemeriksaan DNA untuk menemukan donor yang cocok. Dari pemeriksaan ini ditemukan bahwa dia tidak mempunyai hubungan genetik dengan dua dari ketiga anaknya. Tapi anehnya, hasil pemeriksaan dengan anak bungsunya cocok. Para dokter bingung dengan keadaan Karen, tak berhasil menemukan hubungan genetik antara dia dan anaknya. Untunglah Karen ada menyinggung soal operasi tiroidnya. Para dokter yang penasaran dengan keadaan Karen menelusuri riwayat operasinya hingga menemukan bagian dari tiroidnya yang sudah dioperasi. Hasil pemeriksaan DNA dari nodul tiroid itu menunjukkan adanya hubungan antara Karen dengan kedua anaknya. Mereka menyimpulkan bahwa Karen memiliki kelainan genetik yang sangat jarang ditemukan, chimerism. Keadaan ini hanya pernah ditemukan 30 kali di seluruh dunia. Orang yang memiliki kelainan ini disebut chimera. Chimera berawal dari kembar dua, di mana pada awal kehamilan, oleh sebab yang tidak diketahui, salah satu kembaran ini bersatu, terserap oleh yang lainnya.

Begitupun, sel kembaran yang terserap ini tidak menghilang melainkan hidup dalam satu bagian tubuh tertentu dari saudara kembarnya ini. Jadi, chimera manusia adalah satu orang yang mempunyai dua set genetik. Singkatnya, mereka adalah kembaran mereka sendiri.

Waktu bagi Lydia untuk melahirkan anak ketiganya semakin dekat. Dia dituntut untuk menyerahkan kedua anaknya kepada negara. Jaksa meminta saksi untuk melihat dia melahirkan dan melihat dengan mata kepala sendiri pengambilan darah bayi untuk diperiksa DNA nya. Hasilnya? Lydia bukan ibu anaknya sendiri.

Kata orang bijak, yang baik selalu menang pada akhirnya. Pembelanya menemukan artikel di New England Journal of Medicine tentang Karen Keegan. Mereka memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan DNA dilakukan terhadap keluarga dekat Lydia. DNA anaknya cocok dengan DNA ibu kandung Lydia. Mereka juga memeriksa DNA Lydia yang diambil dari berbagai bagian tubuhnya. Akhirnya ditemukan, bahwa walaupun DNA dari kulit dan rambut Lydia tidak cocok dengan DNA anak-anaknya, tapi DNA dari cerviksnya cocok. Terbuktilah bahwa Lydia memiliki dua set DNA, seorang chimera!

Kembaran Lydia yang hilang, ternyata hidup terus dalam sel yang ditemukan dalam ovariumnya. Lydia adalah kembarannya sendiri dan kembarannya adalah ibu kandung anak yang dia lahirkan.

Setelah kurang lebih satu setengah tahun, tuntutan terhadap Lydia dibatalkan. Ternyata kehamilan tak membuktikan kedudukan sebagai orang tua kandung. Pembela Lydia, Alan Tindell, menyatakan pendapatnya,"Orang dihukum mati karena hasil pemeriksaan DNA, lepas dari hukuman mati karena hasil pemeriksaan DNA." Kisah Lydia dan Karen, mestinya jadi acuan oleh pengadilan untuk mempertimbangkan hasil pemeriksaan DNA yang ternyata ada kekurangannya juga.

Sumber:
Wikipedia
Liberty Voice
Lydia Fairchild

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di blog patahtumbuh yang lama pada tanggal 7 Agustus 2014.

 

SaveSave

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.

Recretional Vehicle (RV) adalah kendaraan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa…

Rose Chen

Aktris Dian Sastrowardoyo berbicara blak-blakan tentang putera sulungnya yang didiagnosis autis…

Lilian Gunawan

Saya pernah menulis mengenai ramalan pengarang dan sejarawan Amerika Serikat, Jared Diamond…

Rose Chen

Baik format JPG mau pun PNG merupakan format file untuk gambar atau…

Aldus Tolvias

Saya ke Manila memenuhi undangan untuk suatu acara. Berhubung waktu terbatas dan tidak mau…

Lilian Gunawan

Foto oleh Clement Tanaka

Lilian Gunawan

Liburan musim panas di bulan Juni 2019, kami memutuskan untuk  trekking ke gunung yang sering…

Lilian Gunawan

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di dinding Facebook Penulis pada tanggal 5 Juli 2019. …

Rose Chen

FaceApp adalah aplikasi mobile yang tersedia baik di iOS maupun Android yang dikembangkan oleh…

Aldus Tolvias