Suatu hari seorang teman lama mengeluh soal puteranya yang sudah berusia delapan tahun tetapi masih sering ngompol. Hal ini tentu saja membuat orang tua resah karena sangat tidak nyaman jika anak ngompol terutama di malam hari.
Ngompol pada anak balita sangatlah lazim. Biasanya pada usia empat tahun, anak sudah dapat mengontrol buang air kecil, baik pada siang hari maupun pada waktu tidur malam. Namun ada beberapa kasus dimana anak masih ngompol meskipun telah duduk di bangku SD. Menurut penelitian, anak laki-laki dua kali lebih sering ngompol daripada anak perempuan.
Penyebab Ngompol
Ngompol pada anak dapat dikaitkan dengan beberapa hal, antara lain:
- Kandung kemih anak belum berkembang dengan baik, atau lebih lambat dari seharusnya.
- Daya tampung kandung kemih lebih kecil dari normal.
- Masalah genetik, di mana orang tua yang dulunya suka ngompol pada masa balita, cenderung memiliki anak yang juga ngompol.
- Kurangnya hormon vasopressin, yang menekan produksi urin.
- Kondisi tidur yang sangat nyenyak sehingga anak tidak merasakan penuhnya kandung kemih.
Selain itu, anak yang sering mengalami konstipasi bisa mempunyai kecenderungan untuk ngompol. Hal ini perlu disebutkan jika anda membawa anak konsultasi ke dokter.
Penanganan
Berhubung masalah ngompol pada anak adalah tidak disadari dan sulit untuk dikontrol oleh anak, seyogyanya orang tua tidak marah atau memberikan hukuman bilamana anak ngompol.
- Bicarakan baik-baik dengan anak dan berikan pengertian bahwa dia sudah besar. Ajari untuk mencoba buang air kecil di toilet jika sudah kebelet.
- Ajarkan anak untuk buang air kecil di toilet secara teratur baik pada siang hari maupun sebelum tidur malam. Jika anak terbangun di malam hari, ajaklah anak untuk ke toilet.
- Hindari minuman yang mengandung gula dan kafein, khususnya malam hari.
- Usahakan agar cairan yang diminum anak dibagi menjadi: 40% diminum di pagi hari, 40 % di siang hari dan 20% di waktu malam.
- Sediakan pispot di kamar anak pada malam hari jika lokasi toilet agak jauh dari kamar dan anak tidak berani untuk pergi ke toilet sendiri pada malam hari.
- Menjelang usia sekolah (tiga tahun), bebaskan anak dari pemakaian diaper agar anak dapat melatih diri untuk buang air kecil sendiri di toilet.
- Jika anak sudah terlanjur ngompol pada malam hari, tetap ajak anak ke toilet sebelum mengganti celananya.
- Jangan ganti sprei yang basah pada saat itu. Alas dengan kain dan biarkan anak tidur lagi.
- Keesokan harinya, ajak anak untuk ikut mengganti sprei dan membersihkan tempat tidur bekas ompol.
- Jangan mengolok-olok anak yang ngompol karena hal itu akan semakin memperburuk keadaan psikis anak.
- Buatlah catatan kapan anak ngompol dan beritahu anak jika dia tidak ngompol, akan ada hadiah untuknya.
- Latih anak beberapa kali dengan pura-pura tidur dan bangun ke toilet untuk buang air kecil. Ajarkan anak untuk membayangkan seolah-olah kandung kemihnya penuh dan dia harus segera ke toilet
- Gunakan alarm dan atur untuk berbunyi setiap 3-4 jam di malam hari. Setiap alarm bunyi, anak harus bangun dan ke toilet untuk mengosongkan kandung kemihnya. Perlu beberapa bulan untuk melatih anak dengan sistem alarm ini agar terbentuk alarm alami pada diri anak.
Untuk kasus ngompol yang lebih serius, bawalah anak anda ke dokter. Alternatif lain adalah akupuntur, chiropraktik dan hipnosis. Sejauh ini belum ada data terapi yang paling efektif mengatasi ngompol ini.
Catatan: Tulisan ini pertama muncul di blog patahtumbuh yang lama tanggal 30 Mei 2013.
Penyebab Ngompol dan Penanggulangannya (Bagian II)
Add new comment