meme oleh Tupai
Felisia: Ya, Tupai. *Pria dan wanita memang berbeda.
Tupai: Saya bukan bicara tentang pria dan wanita, Liz…
Rose: Lain padang, lain belalang. Padang…. Tupai sedang membicarakan *falsafah Minang barangkali ... ha ha ha.
Tupai: Bukan kota Padang … padang di sini artinya tanah yang datar dan luas, tidak ditumbuhi pohon besar. Lain padang, lain belalang adalah peribahasa yang artinya tiap-tiap negeri berlainan aturan dan adatnya.
Felisia: Padang dan *Norwegia pasti berbeda. Padang, tanah datar. Norwegia banyak fyord dan bukit.
Lilian: “Padang” yang berarti tanah datar tidak bisa dibandingkan dengan Norwegia yang negara, Liz.
Rose: Liz tahulah, dia hanya bercanda, Lilian.
Felisia: Betul, hehehe. Tapi ini ada yang serius. Menurut kepercayaanku, hari Natal itu dirayakan untuk memperingati kelahiran Yesus. Tapi saya tahu, seperti tertulis juga di Situs Wikipedia, Hari Natal itu dirayakan miliaran orang di seluruh dunia bukan hanya karena kepercayaan, tapi juga sebagai kebudayaan.
Rose: Iya, menjadi tradisi.
Felisia: Betul, Rose. Adik saya yang tinggal di Jepang bilang, Natal di sana dirayakan orang dengan tukar menukar kado, hiasan, dan pohon natal. Penganut agama Kristen sangat sedikit di sana, tapi Natal dirayakan oleh hampir semua orang.
Tupai: Di Taiwan juga begitu ya, Rose?
Rose: Benar. Malah, sebagian umat Kristen menolak merayakan Natal. Mereka mengatakan, yang penting adalah memperingati kelahiran Yesus ke dunia untuk menyelamatkan manusia, bukan tukar menukar kado dalam suasana pesta. Lagipula 25 Desember sebenarnya bukan hari kelahiran Yesus.
Lilian: Bagaimana pendapat kalian tentang larangan mengucapkan selamat Natal bagi kaum muslim?
Rose: Teman saya yang muslim bilang, mereka telah mengucapkan kalimat syahadat. Artinya mereka percaya tiada Tuhan selain Allah. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Perayaan Natal adalah memperingati kelahiran Yesus yang menurut Kristen adalah anak Allah. Jadi bagi teman muslim saya, jika dia mengucapkan selamat Natal, itu artinya dia mengakui bahwa Yesus adalah anak Allah.
Lilian: Ya, kita hormati saja apa yang mereka yakini.
Tupai: Pendapat teman saya lain lagi. Menurut dia, mengucapkan selamat Natal itu soal akidah. Setiap pribadi muslim bertanggungjawab mencari dan menemukan kebenaran dengan menggunakan akal mereka sendiri. Jadi dengan akal --sesuatu yang dianugerahkan Tuhan kepada setiap manusia-- dia bisa mempertimbangkan, tanpa dipengaruhi orang lain, apakah baginya mengucapkan selamat Natal itu berarti dia telah menduakan Tuhan atau tidak.
Felisia: Soal mau atau tidak mau, tidak usah diributkan. Kalau ada yang mengucapkan selamat Natal kepada saya, saya akan berterimakasih. Jika teman saya tidak mengucapkannya, saya tidak berkecil hati. Kegembiraan saya tidak akan berkurang. Yang penting sekarang kita makan. Kamu bikin kue apa, Rose?
Rose: *Kue Kering Tiga Coklat. Mau?
Tambah komentar baru