Dorayaki adalah kudapan dari Jepang terbuat dari dua lembar bulatan mirip pancake yang diisi kacang merah di antara kedua lembaran itu. Diberi nama "dorayaki", mungkin karena bentuknya yang mirip gong. Gong dalam bahasa Jepang adalah "dora". Di Taiwan, dorayaki disebut Tong Luo Sau (銅鑼燒). Tong artinya tembaga, luo artinya gong dan sau berarti bakar.
Awalnya dorayaki hanya terdiri dari satu lembaran saja. Bentuk yang sekarang pertama kali dibuat oleh Usagiya pada tahun 1914 di Tokyo.
Menurut legenda, dorayaki pertama dibuat oleh seorang petani dengan menggunakan gong milik samurai bernama Benkei yang bersembunyi di rumahnya. Ketika meninggalkan rumah petani itu, dia lupa membawa serta gongnya dan akhirnya dipakai si petani menjadi wajan untuk membuat dorayaki.
Dorayaki adalah makanan kesukaan Doraemon, tokoh cerita kartun kesukaan anak-anak. Mungkin karena itu, tapi mungkin juga karena rasanya yang enak, anak-anak saya semua menyukai dorayaki. Di supermarket langganan saya, dorayaki yang dijual bisa tahan satu bulan! Tidak tahu apa yang mereka campurkan ke dalamnya agar bisa tahan begitu lama, saya tidak ingin membelinya untuk anak saya. Itu berarti saya harus bisa membuat dorayaki sendiri.
Membuat dorayaki sederhana tidak sulit dan rasanya juga jauh lebih enak dari yang dijual di supermarket. Ini bukan saya yang bilang loh, anak-anak saya yang mengatakan begitu.
DORAYAKI
Bahan:
4 telur
160 g gula pasir
160 g tepung terigu (protein rendah)
45 g terigu cakra (protein tinggi)
1 sdt baking powder
60 g madu
15 cc air
Cara:
1. Kocok telur dan gula hingga kembang. Jangan terlalu kembang, kita bukan hendak membuat cake.
2. Masukkan kedua jenis terigu dan baking powder. Aduk rata.
3. Dalam wadah kecil, campur rata madu dan air. Tuangkan ke dalam adonan. Aduk lagi hingga rata.
4. Panaskan wajan anti lengket. Tuang sedikit minyak dan ratakan dengan tissue dapur seluruh permukaan wajan, hati-hati tangan anda jangan sampai menyentuh langsung wajan yang panas. Jangan biarkan ada minyak yang berlebihan. Untuk selanjutnya tidak perlu menambahkan minyak lagi, tetapi selalu jaga bahwa wajan tidak menjadi dingin.
5. Gunakan api paling kecil. Masukkan 2 sdm adonan dan biarkan membentuk bulatan berdiameter kira-kira 12 cm. Perhatikan waktu yang diperlukan (karena untuk setiap kompor dan wajan, waktu yang diperlukan berlainan) hingga kelihatan gelembung udara dan pinggir bulatan dorayaki agak mengering.
Intip apakah warna permukaan yang menghadap wajan sudah kecoklatan. Bila sudah, balik. Masak hingga warna kecoklatan. Perhatikan waktu yang diperlukan, biasanya waktunya lebih singkat dari sisi pertama. Angkat. Masak dorayaki berikut dengan waktu yang sama atau hingga kedua sisi berwarna kecoklatan.
6. Taruh isi kacang merah sebanyak yang anda suka di atas selembar dorayaki, tutup dengan lembar dorayaki kedua.
ISI
Bahan:
500 g kacang merah
300 g gula pasir
1 sdt vanilla
air
2 sdm minyak makan
Cara:
1. Bersihkan kacang merah. Rendam semalaman.
2. Buang air rendaman, masukkan ke dalam panci dan beri air bersih hingga menutupi kacang merah. Rebus hingga mendidih. Kecilkan api. Rebus hingga kacang lembek. Sesekali aduk agar bagian bawahnya tidak hangus. Tambahkan air jika perlu. Bila kacang merah sudah lembek dan sisa air masih banyak, boleh besarkan api. Aduk terus menerus hingga air kering. Gunakan blender jika anda suka isi yang halus. Saya dan anak-anak suka yang masih terasa kacang merahnya, jadi saya menggunakan masher atau sendok untuk menghancurkannya.
3. Masukkan gula pasir. Aduk rata.
4. Panaskan minyak dalam wajan, masukkan kacang merah yang sudah dihaluskan. Masak dengan api sedang. Aduk terus hingga kering.
Add new comment