Whatsapp Vs Telegram: The Battle Continues

Tidak terasa sudah tiga tahun sejak saya menulis artikel perbandingan Whatsapp dan Telegram. Ternyata sampai saat ini masih banyak yang membaca tulisan tersebut. Oleh karena itu saya merasa berkewajiban untuk update informasi terkait perbandingan Whatsapp dan Telegram disebabkan telah banyak perubahan yang terjadi dalam tiga tahun ini.

Saya akan membandingkan aplikasi WhatsApp dan Telegram secara garis besar tanpa mengurangi atau menambah nilai dari salah satu aplikasi. Kalau dibandingkan secara detail akan terlalu banyak informasi dan kurang dibutuhkan oleh sebagian besar orang yang membaca artikel ini. Saya akan berusaha agar tulisan sepadat mungkin.

Platform:

WhatsApp:

  • Android (hanya di telepon, tidak mendukung tablet)
  • iPhone (tidak mendukung iPad)
  • Komputer (PC) Mac atau Windows (membutuhkan handphone dengan aplikasi WhatsApp dalam keadaan terhubung dengan internet untuk sinkronisasi data)
  • WhatsApp Web (membutuhkan handphone dengan aplikasi WhatsApp dalam keadaan terhubung dengan internet untuk sinkronisasi data)

Untuk menggunakan WhatsApp di tablet caranya adalah dengan menggunakan WhatsApp Web melalui browser di tablet.

Telegram:

  • Android
  • iPhone / iPad
  • Windows Phone
  • Web-version
  • PC, Mac, Linux

Telegram memiliki native app untuk setiap platform sehingga performa aplikasi maksimal pada setiap platform.

Dari segi aksesibilitas, WhatsApp dan Telegram dapat dikatakan berimbang. Telegram unggul dari segi kenyamanan, kecepatan, kemudahan.

Fitur:

Group:

WhatsApp: Group Chat: Maksimal 256 anggota.

Telegram: Group, Supergroup, Channel: Group maksimal 200 anggota. Dapat di-upgrade menjadi supergroup tanpa syarat. Group yang telah di-upgrade menjadi supergroup tidak dapat dikembalikan menjadi group. Batas anggota untuk supergroup adalah 100000. Channel adalah fitur yang bertujuan untuk broadcasting. Channel tidak memiliki batas jumlah subscriber.

Media dan File Sharing:

WhatsApp: Batas maksimal ukuran file untuk dikirim 100 MB.

Telegram: Batas maksimal ukuran file untuk dikirim 1.5 GB.

Voice Call: Baik WhatsApp maupun Telegram memiliki fitur voice call.
Video Call: Hanya WhatsApp yang saat ini memiliki fitur video call.

Kalau dilihat secara garis besar dapat dikatakan fitur untuk kedua aplikasi cukup berimbang. 

WhatsApp lebih unggul dengan tersedianya fitur video call. Akan tetapi penggunaan video call tidak terlalu sering dibandingkan dengan voice call, dan text messenging.

Dari segi ukuran file, berdasarkan pertimbangan kualitas (per harga) internet di tanah air, maka menurut saya (pribadi) ukuran 100 MB sudah memenuhi sebagian besar kebutuhkan transfer / share file di tanah air.

Kemudian dari segi batas jumlah anggota group dan fitur channel, di sini Telegram lebih unggul dari WhatsApp. Tetapi sekali lagi untuk sebagian besar pengguna aplikasi kirim pesan, batas anggota group 100000 orang adalah sesuatu yang terlalu besar.

Kalau saya melakukan pembahasan fitur lebih detail misalnya: sticker, bot, hashtag, mention, secret chat, self destruct, dan lain sebagainya, maka Telegram akan lebih unggul dibandingkan dengan WhatsApp.

Fitur dari kedua aplikasi ini saling mengikuti. Apabila dahulu Telegram belum memiliki fitur voice call di saat WhatsApp telah terlebih dahulu memiliki voice call, maka sekarang Telegram sudah memiliki voice call juga. Demikian juga dengan WhatsApp yang memperkenal kan hashtag dan mention belakangan setelah hal tersebut merupakan hal biasa bagi pengguna Telegram.

Keamanan:

Source code, protocol, dan API dari Telegram terbuka untuk umum, WhatsApp tidak. Dapat dikatakan (secara non teknis) bahwa aplikasi Telegram terbuka untuk diperiksa oleh siapa pun tanpa ada yang ditutupi.

Semua percakapan WhatsApp sekarang telah dipersenjatai dengan end-to-end encryption. Telegram menerapkan end-to-end encryption hanya pada secret chat. Secara non teknis end-to-end encryption mencegah orang ketiga masuk dan mencuri informasi dari percakapan kita.

Server pada WhatsApp hanya merupakan tempat persinggahan data, tidak ada chat history yang tersimpan pada server WhatsApp. Semua chat history WhatsApp hanya tersimpan pada perangkat yang bersangkutan. Untuk Telegram, hal ini hanya berlaku untuk secret chat. Untuk chat biasa Telegram menyimpan chat history pada cloud.

Kepercayaan saya terhadap WhatsApp meningkat setelah ada end-to-end encryption. Tidak dapat dipungkiri, Telegram memiliki andil pada perubahan besar yang terjadi di WhatsApp. Untuk saat ini saya pribadi memakai WhatsApp dan Telegram di ponsel, sementara di perangkat lain saya lebih suka memakai Telegram.

Sedikit ingin saya tambahkan bahwa aplikasi pada smartphone hidup di dalam OS (operating system) smartphone tersebut. Sementara OS tersebut hidup di dalam perangkat smartphone itu sendiri. Dan perangkat smartphone itu ada di dalam kendali pemilik smartphone. Jadi apabila anda benar-benar memperhatikan keamanan dari percakapan, maka keamanan dari sebuah aplikasi tidak menjamin 100% bahwa percakapan anda aman dari apa pun.

Contoh:
- apabila pada smartphone anda telah tertanam aplikasi spy, maka, aplikasi anda yang telah dipersenjatai dengan end-to-end encryption menjadi tidak ada artinya.
- apabila smartphone anda dicuri atau diintip (misalnya melalui spy cam atau cctv), maka apalah arti dari end-to-end encryption.
- apabila lawan bicara anda, atau salah satu peserta dari sebuah chat group membocorkan percakapan anda / kalian, apalah arti dari end-to-end encryption.

Perlu diperhatikan:
Untuk pengguna WhatsApp: Sebaiknya jangan melakukan backup terhadap chat history baik itu pada google drive maupun iCloud karena itu artinya memberi peluang percakapan dicuri dari tempat backup.
Untuk pengguna Telegram: Selalu gunakan secret chat setiap saat anda berkomunikasi one on one dengan orang lain.

Comments

Permalink

Di Rusia Telegram dibanned akibat tidak mau kerjasama dengan pemerintah soal data usernya. Sedangkan WA tidak diblokir di negara manapun. Artinya?
https://www.theverge.com/2018/4/17/17246150/telegram-russia-ban

Permalink

Belum satu berita yang berisi data Chat dan Media Telegram bocor. Tapi WA ada. Ini tandanya bahwa Telegram lebih aman. Sepertinya anda perlu update isi web ini. Hehehe
https://www.viva.co.id/digital/digilife/1032543-ingat-jangan-pakai-whatsapp-jika-privasi-tak-mau-bocor

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.

Tidak ada yang bisa memastikan kapan dan siapa penemu teknologi kacamata. Peneliti menemukan…

Rose Chen

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di akun Facebook Penulis pada tanggal 10 Mei 2019.…

Masmimar Mangiang

Pernah dengar peribahasa “You can't teach an old dog new tricks.” (Anda tidak bisa…

Rose Chen

Catatan: Tulisan ini pertama muncul sebagai Note di akun Facebook Penulis. 

Masmimar Mangiang
Kualitas hidup adalah kualitas yang dirasakan dalam kehidupan seorang individu atau kelompok…
Rose Chen
Taiwan Timur Laut terkenal dengan bebatuan alam yang indah sepanjang pesisir pantai.
Rose Chen

Pernahkah anda mendengar kata "kiasu" dan "kiasi" dalam percakapan atau…

Lilian Gunawan

Sampah organik adalah sampah yang bisa terurai (mengalami pembusukan) yang berasal dari hewan…

Rose Chen