Wartawan sering mengabaikan salah satu prinsip pemakaian bahasa --hemat memakai kata, tanpa merusak logika kalimat-- untuk laporan jurnalistik. Kata yang sebetulnya tidak diperlukan, muncul di dalam kalimat yang ditulis. Kata “tampak” seringkali ditulis walau ia tidak diperlukan, seakan-akan si wartawan khawatir bahwa pembaca menganggap dia tak punya mata.
*
Sama sekali tak ada gunanya kata “tampak” (dan juga “terlihat”) dalam beberapa kalimat yang dipetik sebagai contoh berikut ini.
- SBY juga tampak didampingi sang istri, Ani Yudhoyono, dan sang putra Edhie Baskoro Yudhoyono.
- SBY tampak mengenakan kemeja koko putih dan peci hitam.
- Adapun Agus Yudhoyono tampak mengenakan kemeja putih dipadu jas hitam.
- H+4 Lebaran, pengunjung Ambon Plaza tampak belum ramai
- Pusat perbelanjaan si Kota Ambon, Maluku termasuk Ambon Plaza di kawasan pusat kota pada H+4 Lebaran tampak belum ramai pengunjung.
- Sandiaga tampak merekam dengan ponsel saat Anies berpidato
- Pelabuhan Muara Baru tampak lengang karena pelaku usaha mogok beroperasi.
- Rumah tersangka Bupati Rokan Hulu terpilih tampak sepi.
- Memasuki Minggu [sic.] kedua tahun 2017, arus lalu lintas Kota Medan di akhir pekan terlihat sepi dan lancar dari kendaraan bermotor, Minggu (8/1) pagi. (kalimat ini rancu)
- Begitu Juga Jalan Sisingamangaraja ke arah Jalan Rahmadsyah, Jalan Sutoma, Jalan Pandu hingga persimpangan Jalan Cirebon dan Jalan Hj. Ani Idrus yang tampak lengang.
- Terlihat juga sebagian masyarakat memanfaatkan hari libur dengan berolahraga.
- Jalan Ahmad Yani hingga ke Jalan Balai Kota suasana arus lalu lintas tampak lancar dari dan tidak ada pemberlakuan car free day di sekitaran Lapangan Merdeka Medan. (kalimat ini rancu)
- Saat Sunandar menadatangani permintaan maaf, tampak hadir pula pelapor yang juga Ketua PKS Pabedilan, Nurkolis serta Kuwu Pabedilan Kidul, Tado.
- Sejumlah warga tampak membuat pagar pengaman dengan menggunakan batang dan cabang pohon, sementara yang lainnya membantu para pengendara yang lewat meskipun di bawah guyuran air hujan.
Ada pendapat yang mengatakan, munculnya kata “tampak” dalam uraian seperti itu dimaksudkan untuk membuat kalimat lebih enak dibaca. Alasan itu rasanya tidak berdasar, karena jika kata “tampak” itu dibuang, uraian tidak menjadi kurang sedap.
Catatan: Tulisan ini pertama muncul sebagai note di akun Facebook penulis pada tanggal 15 Januari 2017.
Tambah komentar baru