Lima Hari di Cina Timur - Menghargai Peninggalan Sejarah, Memelihara Produk Budaya

Sebelumnya: Lima Hari di Cina Timur - Pegunungan Huang

Tunxi Ancient Street

Tunxi Ancient Street di kota Huangshan adalah salah satu area dengan lebih dari 300 bangunan bergaya Hui berusia ratusan tahun dan terawat baik. Bagi yang suka belanja, ada banyak souvenir yang menarik untuk dibeli di jalan Tunxi ini. Kota Huangshan terkenal sebagai kota teh, yang paling terkenal adalah teh hijau Maofeng cha (Fur Peak Tea)

Transport: Bus no 12 dari stasiun kereta, turun di Yuzhong Garden. 

Tunxi
Tunxi Ancient Street
Hostel Tunxi
Hostel di Tunxi Ancient Street

Cheng’s Miyake (Cheng Se San Zai) 

Tiket: 30RMB/org 
Jadwal: 08.30 - 17.00 

Ada tiga kediaman milik keluarga Cheng di Jalan Paishu, Distrik Tunxi, Huangshan yang dilindungi negara karena usia dan nilai budayanya. Miyake artinya tiga rumah. Rumah nomor 7 adalah yang paling tua, dibangun pada tahun 1368. Rumah nomor 8 adalah yang paling indah. Pada zaman dinasti Ming, Cheng adalah pejabat selevel menteri luar negeri sekarang. 

Cheng's Miyake
Cheng’s Miyake

Ukiran dari rumah ini pernah terdeteksi hendak dibawa keluar dari Cina tapi kemudian ditahan dan dikembalikan. Barang antik di atas level yang ditentukan tidak boleh dibawa keluar dari negara. Begitulah Cina menjaga barang peninggalan sejarah. 

Ukiran Cheng's
Bagian dari Cheng's Miyake yang dibuat pada masa dinasti Ming.
Jendela
Salah satu bagian dari Cheng's Miyake
Tangga Cheng's Miyake
Tangga juga diukir - Cheng's Three Houses (Cheng's Miyake)

Huangshan Cultural Center

Alamat: 24 Huishan Rd, Tunxi Qu, Huangshan Shi, Anhui Sheng, China, 245000 

Dari luar Huangshan Cultural Center kelihatan tua dan lelah, tetapi isinya … saya bisa menghabiskan waktu seharian di sini melihat detail setiap karya seni yang dipajang. Sangat mengagumkan. Sayang sekali kami tidak boleh mengambil foto. Padahal banyak yang dijual seperti lukisan dalam bola kristal (google “china crystal inside painting”) dan banyak lagi. 

Tangga Cultural Center
Tangga Huangshan Cultural Center
Huangshan Cultural Center
Bagian depan Huangshan Cultural Center

Bola kristal dilubangi bagian tengahnya lalu diisi dengan pasir. Bola kemudian diputar dengan alat agar kaca yang jernih menjadi buram untuk dilukis. Kuas yang melengkung dimasukkan ke dalam dengan lengkungan ke arah pelukis. Sang guru yang belajar melukis sejak berusia enam tahun, duduk melukis bagian dalam bola kristal dengan kuas yang dibuat sendiri. Beberapa hasil karyanya dijual dengan harga paling murah sekitar Rp 6 juta, harga yang murah mengingat waktu dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya. Harganya bisa murah karena ada subsidi dari pemerintah Cina dan pelukisnya mendapat gaji tetap dari pemerintah. Begitulah cara pemerintah menghargai keahlian yang langka karena biasanya pelukis aliran ini pensiun pada usia sekitar 55 tahun sebab mata sudah rabun dan tangan juga sudah mulai gemetaran. 

Atap Cultural Center
Saya minta izin mengambil foto bagian dari cultural center yang ini. Bangunannya sudah berusia ratusan tahun, Di sini banyak ukiran karya penduduk lokal yang sangat indah termasuk ukiran batu giok. Sebagian yang tidak bernilai sejarah dijual kepada pengunjung.
Atap Huizhou
Atap khas rumah bergaya Hui
Lukisan Atap
Rumah bergaya Hui bisa dikenali dengan mudah hanya lewat lukisan atap yang sederhana.

 

Selanjutnya: Lima Hari di Cina Timur - Hangzhou

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Awal Maret 2024, untuk merayakan 30 tahun pernikahan kami, saya dan suami memutuskan untuk...

Rose Chen

Baca juga tulisan sebelumnya:...

Rose Chen

Hari pertama di Chiang Mai dimulai dengan shopping di Maya Lifestyle Shopping Center...

Rose Chen

Pulau Keelung (Keelung Islet) adalah pulau kecil yang terletak lima kilometer dari...

Rose Chen

Di Taiwan sayur paku sarang burung adalah kegemaran orang lokal. Biasanya mereka tumis dengan...

Rose Chen