Diabetes - Apa dan Bagaimana

Beberapa hari yang lalu saya menemani seorang kawan ke klinik gigi untuk membuat gigi palsu. Saya kaget, tidak ada satu pun giginya yang tersisa, padahal usianya “baru” 55 tahun. Di negara yang sistem perawatan kesehatannya begitu maju --yang dokter giginya tidak bersedia mencabut gigi susu anak saya yang sudah hampir copot, yang mati-matian berusaha “menyelamatkan” gigi saya walau lobangnya sudah besar sekali-- kok masih ada orang belum dapat dikatakan tua sudah kehilangan semua giginya (dia kehilangan semua giginya beberapa tahun yang lalu). Ternyata dia menderita diabetes (kadar gula darah tinggi) tanpa dia sadari, mungkin untuk waktu yang sudah lama.

Gigi

Saat seseorang didiagnosa menderita keadaan yang dilabel sebagai kondisi seumur hidup seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes (gula darah tinggi), pasti yang dia ingin ketahui adalah: apa yang harus dilakukan; apa yang tidak boleh dilakukan, tidak boleh dimakan, apakah harus makan obat seumur hidup.

Normalnya, pankreas (organ tubuh dekat lambung) menghasilkan hormon insulin yang berfungsi membantu tubuh mengatur penggunaan gula dan lemak dari makanan yang kita makan. Diabetes bisa terjadi karena: pankreas menghasilkan terlalu sedikit insulin atau tidak sama sekali; atau tubuh tidak bereaksi dengan baik terhadap insulin tersebut. Tidak ada obat atau cara apa pun yang bisa membuat kedua keadaan ini menjadi baik. Penderita diabetes harus mengubah cara hidupnya agar tetap sehat dan gula darah terkontrol dalam batas normal.

Darah beredar ke seluruh bagian tubuh. Kadar gula darah yang terlalu tinggi akan berpengaruh pada seluruh bagian tubuh yang mendapat aliran darah.

Ada tiga jenis utama diabetes: tipe 1(tubuh tidak membuat insulin)— Biasanya dimulai sejak kanak-kanak, tipe 2 (tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang ada)— Biasanya terserang setelah besar/dewasa. Tipe yang ketiga adalah diabetes gestasional (diabetes yang terjadi waktu hamil).

Satu dari empat orang penderita diabetes tipe 2 tidak menyadari bahwa dia mengidap diabetes. Mereka dan penderita yang menolak ditangani karena kesalahpahaman --bila makan obat maka harus makan obat seumur hidup, sedang kalau tidak makan obat juga “tidak apa-apa”-- akan menderita komplikasi dari kadar gula darah yang tinggi itu seperti: halitosis (nafas dan mulut bau), luka yang tidak kunjung sembuh, kerusakan saraf, penyakit jantung, kerusakan gusi, tanggalnya gigi, impotensi, kebutaan, dan masih banyak lagi. Karena itu sangat penting untuk mengetahui sedini mungkin bila menderita diabetes dengan cara mengetahui faktor risiko menderita diabetes dan mengenal gejala awal diabetes.

Faktor Risiko dan Gejala Awal Diabetes
Hidup dengan Diabetes
Diabetes Gestasional (Hamil dan Diabetes)

SaveSave

SaveSave

Komentar

Tante Rose, mohon penjelasan ttg diabetes yg terjadi waktu hamil lbh detail lg, tulisan ttg ini sangat berguna, karna mama sy sblm meninggal adlh penderita diabetes, nenek sy jg demikian, dan bbrp sodara mama jg menderita itu. Ini sangat menakutkan, trimakasih,

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Pulau Keelung (Keelung Islet) adalah pulau kecil yang terletak lima kilometer dari...

Rose Chen

Di Taiwan sayur paku sarang burung adalah kegemaran orang lokal. Biasanya mereka tumis dengan...

Rose Chen

Mungkin banyak yang belum pernah makan umbi bunga lily (bunga bakung). Umbi bunga lily bisa...

Rose Chen

Biasanya saya masak daun labu siam dengan kuah santan. Ribet karena harus menggiling bumbu halus...

Rose Chen

Kami tidak biasa makan nasi waktu sarapan. Biasanya jenis roti atau pancake. Di sini saya...

Rose Chen

Mimisan adalah keluarnya...

Rose Chen

Salah satu fungsi...

Rose Chen

Ini bukan tentang "new normal" jaga jarak, pakai masker, cuci tangan atau yang lainnya dalam...

Rose Chen

Semua virus termasuk virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2 berkembang biak dalam sel hidup dengan...

Rose Chen

Beberapa hari yang lalu seorang sahabat bertanya, apakah Ivermectin bisa dipakai untuk terapi...

Rose Chen