Nyamuk

Antinyamuk: Penggunaan dan Bahayanya (1)

Anak sulung saya takut sekali digigit serangga. Gatal dan bentolan kecil karena gigitan nyamuk yang bagi orang lain akan sembuh dalam satu dua hari, bagi dia gatal lebih lama dan bentolan jadi besar, bahkan hingga mengandung cairan. Dia alergi. Apa yang harus saya lakukan? Menyalakan dupa antinyamuk atau memakai obat anti-nyamuk? Obat antinyamuk bisa dipakai, tetapi saya dan –juga anda– harus memahami pemakaian antinyamuk yang aman.

Kredit Foto: Pixabay

Kandungan Obat Antinyamuk

1. N, N-diethyl-meta-toluamide (DEET) — adalah yang paling baik, diperkirakan kini dipakai oleh 50-100 juta manusia setiap tahun. DEET ada dalam obat antinyamuk berbentuk aerosol maupun lotion. Konsentrasi DEET pada antinyamuk mulai dari 10 hingga 75 persen. Makin tinggi konsentrasinya, makin tahan lama efek antinyamuknya. Untuk anak-anak, gunakan konsentrasi 10-30 persen. Antinyamuk dengan konsentrasi tinggi biasanya digunakan di luar rumah, di perkemahan atau oleh militer lapangan.

Keracunan parah karena konsumsi antinyamuk yang mengandung DEET bisa menyebabkan kematian. Kulit bayi dan anak-anak lebih sensitif terhadap DEET yang sering menyebabkan iritasi. Beberapa kasus yang sangat jarang tapi bisa terjadi akibat pemakaian antinyamuk adalah kejang. Ini lebih banyak terjadi pada anak-anak berusia 3-7 tahun. 

2. Propoxur — adalah sejenis insektisida karbamat, sebaiknya digunakan hanya untuk luar rumah karena sifat racunnya yang berbahaya bagi anak-anak bila dipakai untuk waktu yang lama. Propoxur juga sangat berbahaya untuk beberapa jenis burung dan lebah madu, walau tidak begitu berbahaya bagi binatang air. Ia tidak berbahaya bagi tanaman bila disemprotkan dengan dosis yang tepat. Tetapi ia jadi berbahaya bila masuk ke tanah, karena akan diserap oleh akar tanaman, dan bisa membunuh hewan yang memakan daun yang tercemar propoxur itu. 

Untuk manusia, Propoxur diklasifikasikan sebagai zat yang sangat beracun. Produk yang mengandung Propoxur harus diberi tanda “Bahaya”. Ia bisa masuk ke tubuh melalui pernafasan, termakan, dan kontak dengan kulit.

Gejala keracunan propoxur adalah mual, muntah, sakit perut, keringat berlebihan, mencret, air liur berlebihan, lemah, kehilangan keseimbangan, penglihatan kabur, kesulitan bernafas, tekanan darah naik, tidak bisa menahan kencing dan buang air besar. Kematian biasa terjadi karena kegagalan bernafas. Walaupun berbahaya, jika paparan propoxur segera dihentikan dan tindakan detoksifikasi segera dilakukan, biasanya penderita pulih kembali. 

3. Allethrins — adalah pyrethroid sintetik. Pyrethroids secara alami dapat ditemukan pada bunga seruni (chrysanthemum). Allethrin membunuh serangga dengan cara melumpuhkan sistem saraf serangga yang terpapar. Allethrin berbahaya bagi kucing karena tubuh kucing tidak menghasilkan enzim yang berguna untuk mengurai racun ini. Selain terhadap kucing, racun ini juga sangat berbahaya bagi ikan dan binatang air lainnya. Bila dipakai sesuai dengan petunjuk pada produk insektisida, allethrin relatif aman untuk manusia dan burung.

4. Transfluthrin — adalah turunan pyrethroid sintetis lain yang juga dipergunakan sebagai insektisida. Transfluthrin relatif aman untuk manusia karena tidak mudah terserap melalui kulit. Sebab itu ia bisa digunakan sebagai insektisida pembunuh nyamuk, lalat, dan kecoa dalam rumah. Bila terjadi reaksi alergi ringan bisa diatasi dengan obat alergi biasa (antihistamin). Transfluthrin dosis tinggi dapat mengiritasi kulit dan mata, meningkatkan kepekaan terhadap suara dan sentuhan, menimbulkan perasaan seperti ada sesuatu yang merayap di kulit, dan mati rasa. Racun menyerang sistem saraf pusat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare, air liur berlebihan, lelah, dan kejang. Pada kasus yang berat bisa timbul cairan dalam paru-paru.

Tidak ada penawar khusus untuk transfluthrin, yang dapat dilakukan hanya terapi untuk mengatasi gejala yang muncul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *