meme oleh tupai
Felisia: Ini lagi, Pai… *Menyatunya Penghuni Bumi. Rose pikir itu semudah membalik telapak tangan.
Tupai: Sulit, mirip membalik telapak kaki ya, Liz?
Felisia: Betul, Pai. Jangankan dengan negara lain, sesama penduduk satu negara saja gontok-gontokan.
Lilian: Rose kan bukan sedang membicarakan diskriminasi, tapi globalisasi.
Felisia: Globalisasi tidak bisa tercapai selama diskriminasi masih ada, Ly!
Tupai: Rose?
Rose: Bentar, Pai ... Saya lagi membaca *20 tips berkemas dari Lilian. Takut ada yang ketinggalan nanti waktu berangkat pulang.
Felisia: Ada-ada saja kamu, Rose ... Emang itu bisa diingat nanti?
Lilian: Kalau dia tak ingat, kita harus ingatkan. Itu maksud dia.
Rose: Hahaha, Lilian paling kenal saya ... Kan Lily sudah bilang tadi, saya tidak sedang membicarakan diskriminasi.
Felisia: Bukannya gak tahu pertanyaannya?
Tupai: Rose pasti jawab, “Memang saya sedang berpikir waktu pertanyaan dilontarkan, tapi saya menangkapnya dalam lapangan pendengaran saya.”
Rose: Hahahaha ... Tupai juga kenal bangat sama saya ... Memang susah kalau ngomong soal diskriminasi. Lihat saja Amerika, lebih dari 50 tahun lalu ada pidato “I Have a Dream”nya Martin Luther King Jr. Sekarang Amerika kayaknya makin mundur. Lihatlah fans Trump. Di Indonesia banyak orang seperti mereka.
Tupai: Itu hanya segelintir orang berpikiran picik, Rose. Mereka berpikir dalam frame yang mereka buat dan tidak bisa keluar dari frame itu.
Rose: Tupai menggambarkan mereka seperti orang dengan *duka yang berkepanjangan ya, Ly? Apa bisa dianggap begitu?
Lilian: Bahwa mereka membentuk frame untuk duka yang mereka rasakan? Sepertinya bisa disebut begitu.
Felisia: Keluar dari frame picik pasti sulit, seperti membalik telapak kaki.
Tupai: Kenapa membalik telapak kaki, kan mereka punya tangan, Liz.
Rose: Mungkin karena mereka gak punya tangan, Pai.
Add new comment