meme oleh tupai
Felisia: Siapa yang mati, Pai?
Tupai: Yang tadinya hidup, Liz …
Felisia: Ha ha ... tahulah. Semua yang hidup akan mati. Tapi tak sempat membuat keputusan karena terlalu lama membuat pertimbangan itu bagaimana ceritanya?
Tupai: Kan semua keputusan ada risikonya. Memperkirakan risiko itu perlu, dan harus bijaksana memperkirakan risiko yang akan dihadapi.
Felisia: Bagaimana saya tahu bahwa saya membuat keputusan yang tepat? Bahwa keadaan akan lebih baik?
Lilian: Kan Tupai sudah bilang, Liz … Risiko harus dipertimbangkan dengan bijaksana. Untuk kehidupan, ada *titik balik, saat kita merasa ada lampu menyala di ruangan dalam kepala kita yang selama ini terasa gelap gulita. Saat itu kita akan sadar bahwa selama ini kita salah, kita mau berhenti dan berbalik… Nah, hal yang sama berlaku untuk banyak keadaan lain.
Rose: Setuju! Mungkin Bang Zulhamdi merasa menemukan titik balik setelah pertemuannya dengan teman sekaligus tetangganya yang menceritakan tentang *jalan yang terentang panjang.
Lilian: Penuh liku, pendakian, dan turunan ya, Rose?
Tupai: Begitulah jalan kehidupan, Lilian.
Rose: Bahkan setelah kematian juga, “perjalanan” tidak berhenti.
Felisia: Meneruskan perjalanan di alam lain?
Rose: Bukan dalam arti multiverse seperti hipotesa sebagian ilmuwan, tapi perlakuan manusia yang hidup terhadap jasad mereka yang telah mati.
Tupai: Jangan membuat Lizzy bingung, Rose.
Rose: Ha ha ha. Misal nasib *pemakaman Dinasti Ming yang digali tidak dengan perencanaan dan persiapan yang matang. Akibatnya semua peninggalan sejarah itu hancur dengan sia-sia.
Lilian: Ternyata kalau terlalu lama berpikir, yang hidup keburu mati dan kalau kurang lama berpikir, yang mati jadi musnah ya, Pai?
Tupai: Karena yang telah mati tidak perlu diburu lagi, Lilian. Waktu bagi mereka di dunia telah berhenti.
Add new comment