“Usai” adalah kata yang dapat bermakna “dirombak dari susunan”. Sepeda motor yang sudah dirakit dapat diusai, dalam arti semua komponennya dipisah-pisahkan lagi. Jalinan rambut dan juga rajutan dari benang, dapat usai atau diusai.
“Usai” juga bermakna “bongkar” (dikeluarkannya isi suatu wadah seperti kamar, lemari, kotak, ataupun karung). Susunan buku di rak bisa usai atau diusai. Isi ransel yang dibawa si X bisa usai, atau diusai polisi, karena si X dicurigai sebagai orang yang membahayakan.
“Usai” dapat pula bermakna “bubar” (untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti aktivitas pasar, shalat berjamaah, misa di gereja, seminar, rapat, ataupun kenduri). Dari pengertian yang terakhir ini, muncul kata turunan “seusai” yang artinya “setelah bubarnya” (misalnya pertemuan, perhelatan, pertandingan sepakbola).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan “usai” sebagai verba yang bermakna bubar, berakhir; selesai; habis; sudah lampau.
“Mengusai” (verba) menurut KBBI bermakna 1 bubar; bercerai-berai: orang-orang yang berkumpul itu pun ~ lah; 2 mengusaikan; membongkar-bongkar (timbunan dan sebagainya); menguraikan (rambut dan sebagainya); mencerai-beraikan; mengais-ngais (mencari apa-apa yang tertanam dan sebagainya): ia ~ timbunan buku itu; petani itu ~ kacang di ladangnya; setiap habis mandi, ia ~ rambutnya;
Tetapi KBBI tidak menampilkan kata turunan “seusai”, yang sebetulnya hidup di dalam masyarakat, dengan bentuk pemakaian “seusai rapat pengurus”, “seusai sidang pengadilan” ... Dalam hal pemakaian kata turunan “seusai” inilah kemudian sering muncul kesalahan yang kaprah, karena artinya secara hantam kromo disamakan dengan “setelah”, “sehabis”, “sesudah”.
Sekarang perhatikanlah pemakaian kata “usai” dalam kalimat berita berikut ini. Selain pemakaian “usai” itu keliru, ia juga dapat melahirkan makna yang berkebalikan. Ia dapat menimbulkan pengertian bahwa Lucas Digne tidak lagi bergabung di Barcelona, padahal dia baru akan menjadi salah seorang pemain di klub itu.
Tugas berat akan dihadapi Lucas Digne usai bergabung dengan FC Barcelona. Ia bakal berhadapan dengan klub yang menjadi mimpi buruknya selama ini, Real Madrid.
Apa mau dikata ...
Kecermatan dalam jurnalisme masa kini di Indonesia mungkin tidak lagi menjadi rukun yang kudu ditaati.
Catatan: Tulisan ini pertama muncul sebagai update di akun Facebook Penulis pada tanggal 14 Juli 2016
Baca juga : Tidak Semua-“Setelah” Itu “Seusai”
Tambah komentar baru