meme oleh tupai
Tupai : *Warna yang menodai kesucian fakta....
Felisia : Apa itu, Pai? Warna merah di seprei putih pengantin baru berarti kesucian yang murni dari pengantin yang masih perawan?
Tupai : Hahaha... Mana ada lagi orang mempraktekkan itu sekarang. Lagipula, kan tidak semua perempuan berdarah di malam pertamanya.
Rose : Kata temanku, dia menusuk jarinya dengan jarum hingga berdarah, lalu mengoleskan darahnya ke seprei di malam pengantin karena dia tidak mengeluarkan darah.
Felisia : Begitu katanya trik orang zaman dulu. Kalau tulisan itu, ceritanya gimana, Pai?
Tupai : Ini bukan tulisan tentang pengantin baru, tapi tentang Budi Waseso dan Anang Iskandar... hadeh...
Felisia : Siapa yang jadi pemenang dalam perebutan jabatan?
Tupai : Bukan, Liz... penulisnya menerangkan bahwa dalam jurnalisme, pembaca tidak boleh sampai bisa menangkap sang jurnalis berdiri di pihak siapa.
Rose : Kalau saya, pasti berdiri di pihak pemenang... hahaha... Yang menang, yang dikenang, begitukan yang selalu Tupai dengung-dengungkan?
Tupai : Kalau saya berdengung, nama saya lebah, bukan tupai lagi.
Rose : Hahaha... Kamu lagi baca apa, Liz?
Felisia : *Trunyan, Where the Dead Live...
Rose : Menodai kesucian, mati dikenang, tempat tinggal orang mati... Hiyyy... kok ceritanya ngeri-ngeri sih?
Felisia : Nggak ngeri kok, Rose... menarik... lebih menarik dari cerita pengantin baru...
Rose : Masakkkk? Lebih bermutu sih mungkin... Hahaha...
Tambah komentar baru