Pasti anda pernah mendengar teman berkata, “Si Ponirah sok sekali.” Benarkah Ponirah sok atau itu hanya perasaan teman anda? Mungkin dia orang yang percaya diri. Kata orang bijak, orang yang seksi itu adalah orang yang percaya diri. Jadi bagaimana kita membedakan seseorang itu sok atau seksi … eh, percaya diri?
Saya memakai metode 3-A buat menilai karakter seseorang, sebelum mengklaim seseorang sok atau hanya seksi.
1. Attitude (dari orang tersebut)
X bercerita tentang celana yang dia beli untuk anaknya, “Harganya murah sekali mengingat bahannya sangat bagus. Itu lho… agak tebal tapi bukan jeans… sssh… aaaa… (kesulitan mengingat nama bahan)…“
Setelah mendengar dengan sabar, Ponirah menyambung (dengan nada bertanya), “Corduroy?”
X gembira, “Betul, betul…. corduroy…”
Ponirah menjawab, “Corduroy memang kain yang bagus. Emang harganya berapa?” —- Ponirah tidak bicara lebih jauh tentang corduroy, padahal Ponirah bukan penjahit, bukan penjual kain, bukan jurnalis. Ponirah hanya seorang ibu rumah tangga biasa, pernah jualan jamu dulu waktu gadis. Corduroy bukan kata yang sering ataupun gampang diucapkan. Ponirah juga pendengar yang baik. Kemungkinan besar Ponirah tahu lebih banyak tentang corduroy tapi dia tidak memamerkan pengetahuannya. Ponirah tidak sok.
Jika Ponirah meneruskan dengan berkata, “Corduroy memang bahan yang bagus. Kain corduroy gampang dikenal karena polanya jelas, seperti tali yang ditenun jadi kain dengan bagian yang lebih rendah seperti parit antara dua tali. Pada dasarnya corduroy itu bisa dibilang kain beledru yang bergelombang. Beledru dan corduroy itu keduanya berasal dari kain fustian.”
Apakah dengan menerangkan panjang lebar begini, Ponirah adalah orang yang sok? Jawabnya tergantung A yang kedua yaitu Audience.
2. Audience (pendengar)
Bagaimana hubungan antara X dengan Ponirah adalah bahan pertimbangan apakah Ponirah sok atau seksi.
Jika X adalah anak atau murid Ponirah, atau sekadar teman akrab, tentulah tidak bisa dikatakan Ponirah sok.
3. Audience’s Attitude (Attitude dari pendengar)
Terakhir terpulang kepada kita sendiri. Ini harus kita jawab dengan jujur pada diri sendiri. Apakah kita ada prasangka terhadap Ponirah? Saat kita berpikir: Sok sekali si Ponirah ini… Berpikirlah lagi, apakah kita merasa iri dengan pengertahuannya? Mungkin Ponirah hanya ingin berbagi informasi yang dia miliki. Mungkin saja dia sebenarnya tahu lebih banyak lagi, tetapi karena tidak mau dianggap menggurui, dia hanya membeberkan sedikit dari yang dia tahu. Jadi, janganlah terlalu cepat berkesimpulan bahwa seseorang itu sok. Besar kemungkinan dia hanya seseorang yang percaya diri atau suka berbagi.
Jika kita menganggap seseorang yang tidak kita sukai sebagai ancaman karena jauh dalam hati kita tahu dia lebih berpengetahuan, lebih baik status ekonominya, atau lebih rupawan; jika kita menuduh (walau hanya dalam hati) bahwa Ponirah sok, padahal Ponirah tidak sok, berarti sudah waktunya kita membenahi mental kita. Orang yang sok maunya selalu jadi pusat perhatian, tetapi orang yang percaya diri tidak peduli dan tidak berkeberatan jika ada orang lain yang menjadi pusat perhatian.
Tambah komentar baru