“Bersin menyebabkan sel-sel otak mati,” begitu bunyi salah satu hoax yang merugikan karena dapat membuat orang yang percaya, berusaha menahan bersin.
Bersin adalah refleks dari ujung saraf, paling sering saraf di saluran hidung yang mengirim sinyal ke otak, mengabarkan bahwa ada alergen atau kotoran di ujung saraf tersebut. Refleks adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh berupa respons tanpa sadar terhadap rangsangan dari luar. Bersin penting untuk mengeluarkan bakteri, virus, dan alergen dari saluran nafas.
Apa yang Terjadi Waktu Bersin?
Begitu menerima sinyal dari ujung saraf, otak akan mengirim pesan ke bagian tubuh seperti paru-paru, tenggorokan, mata, dan mulut, untuk bersin. Sebelum bersin, biasanya kita menarik nafas dalam-dalam. Ini menyebabkan kenaikan tekanan dalam rongga dada, dan menurunkan tekanan darah. Aliran darah ke jantung juga akan berkurang, sehingga denyut jantung meningkat untuk mengimbangi penurunan aliran darah tersebut.
Pada waktu bersin, otot tenggorokan yang tadinya tertutup rapat akan terbuka. Otot dada terkontraksi dengan kuat mengakibatkan tekanan darah naik dan denyut jantung menurun (bukan berhenti). Waktu bersin tekanan dalam rongga kepala juga meningkat, tetapi hanya sebentar dan tidak cukup kuat untuk menyebabkan kematian sel.
Kecepatan --semburan-- bersin adalah 160 km/jam dan dapat menyemburkan 100 ribu kuman ke udara.
Penyebab Bersin
Alergen umum seperti dust mite, serbuk sari bunga dan lainnya dapat merangsang bersin. Mencabut alis mata, bisa merangsang saraf yang sama dengan saraf di saluran hidung dan orang yang sensitif akan bersin karenanya. Olahraga bisa merangsang bersin. Dalam saluran nafas ada kelenjar yang menjaga agar saluran hidung tetap lembab. Ketika lelah karena berolahraga, nafas kita jadi cepat. Ini mengakibatkan mulut dan hidung jadi kering. Hidung akan mengeluarkan ingus dan ini merangsang saraf untuk bersin. Sinar matahari yang terik juga dapat menjadi penyebab. Orang yang sensitif bisa bersin karena sinar matahari. Bersin juga dapat ditimbulkan hubungan seksual, tetapi ini hanya terjadi pada orang-orang tertentu.
Bolehkah Menahan Bersin?
Kita tidak bisa bersin sewaktu tidur. Orang yang sensitif biasanya bersin begitu bangun dan bergerak. Bernafas dengan kuat dan menggosok-gosok atau menjepit ujung hidung mungkin bisa menghentikan keinginan untuk bersin, tapi tidak selalu berhasil.
Bersin sebaiknya tidak ditahan kalau sudah terlambat, atau sudah pada taraf hampir bersin. Menahan bersin memberikan tekanan pada rongga kepala dan tekanan itu seharusnya dilepaskan. Tekanan yang tidak dilepaskan itu dapat menimbulkan efek lain yang tidak diinginkan seperti mengganggu gendang telinga, dan vertigo.
Efek lain dari menahan bersin yang sangat jarang terjadi adalah pecahnya gendang telinga dan pembuluh darah di mata. Hal lain yang lebih parah hanya terjadi karena kecelakaan.
Bersin tidak membuat sel otak mati. Tak perlu menahan bersin, lepaskan, tetapi tutup mulut dengan saputangan atau tissue agar anda tidak menyebarkan kuman ke sekitar anda.
Tambah komentar baru