FaceApp adalah aplikasi mobile yang tersedia baik di iOS maupun Android yang dikembangkan oleh perusahaan Rusia Wireless Lab. FaceApp menggunakan teknologi neural network untuk menghasilkan transformasi wajah yang realistis. FaceApp dapat men-transform wajah agar terlihat tersenyum, lebih muda, lebih tua, atau bahkan men-transform tampilan wajah menjadi lawan jenis kelamin dari wajah aslinya. FaceApp diluncurkan pada Januari 2017 untuk iOS dan Febuary 2017 untuk Android.
Semua orang ingin menghasilkan foto yang bagus pada saat melakukan selfie, tetapi sering kali kurang puas dengan hasilnya. Ada banyak faktor yang membuat sebuah foto bagus. Tetapi saya tidak membahas hal tersebut pada tulisan ini. Yang perlu saya sampaikan adalah anda tidak perlu segera menghapus hasil foto yang anda rasa tidak begitu bagus saat itu. Biarkan saja foto itu tersimpan di ponsel anda. Di saat senggang, anda dapat mencoba menggunakan FaceApp untuk mengedit foto-foto anda.
FaceApp dapat mengubah tampilan wajah Anda cukup significant, dan di saat etika anda berteriak karena merasa ini sudah terlalu jauh, anda dapat juga melakukan pembelaan diri, "Hey, it's just for fun!." Atau mengutip kata Joker pada film Batman, The Dark Knight, "Why so serious?"
Saya juga dapat membantu anda melakukan pembenaran secara scientific. Sebenarnya, pada setiap foto selfie, wajah anda tidak sama. Hal ini dikarenakan lensa kamera akan menghasilkan distorsi tergantung jarak dan posisi dari kamera ke objek yang di foto. Jarak antara kamera dengan objek untuk menghasilkan distorsi yang minimal juga berbeda tergantung pada jenis lensa kamera itu sendiri. Sederhananya, wajah yang sama dapat terlihat lebih gemuk, lebih kurus, lebih bulat, lebih lonjong, dan lain sebagainya karena distorsi lensa kamera.
Selain itu cara kerja mata kita kurang lebih seperti lensa. Tentu anda mengetahui hal tersebut karena ada dalam pelajaran fisika di bangku sekolah. Ada sebuah kenyataan yang pernah menggemparkan dunia ilmu pengetahuan yaitu bahwa lensa mata pada setiap manusia itu berbeda! Dengan kata lain, setiap manusia mempersepsikan objek di dunia ini berdasarkan lensa mata mereka, berbeda dengan orang lain walau tidak significant. Mungkin ini juga salah satu yang menyebabkan seseorang merasa si A itu cantik atau tampan, sementara bagi kita tidak demikian.
Selama anda dapat mencapai hasil edit tersebut dengan bantuan make up dan hal lain (mungkin wig), maka hasil edit tersebut masih dapat diterima. Untuk apa capek-capek make up dan beli wig, untuk menghasilkan sesuatu yang sama jika kita dapat mencapainya menggunakan FaceApp.
Bagaimana kalau kita akan bertemu dengan seseorang yang belum pernah kita temui, dan orang tersebut hanya mengenal wajah anda melalui selfie-selfie hasil editan? Apa yang akan terjadi? Menurut saya, sebaiknya anda jujur dengan orang tersebut sebelum dia kecewa melihat penampilan anda yang tidak seperti foto selfie yang selama ini anda perlihatkan kepadanya.
Jika anda memasang foto-foto hasil editan pada media sosial, ada baiknya anda juga memasang foto dengan editan yang ekstrim, aneh, lucu, jelek, tua, dan lain-lain yang secara tidak langsung memberikan sinyal kepada orang yang melihat bahwa foto-foto anda sudah terkontaminasi dengan editan. Tidak perlu begitu takut terlihat palsu, semua ponsel zaman sekarang sudah dilengkapi dengan Artifical Intelligence (AI) yang siap memperindah hasil jepretan anda, atau dengan kata lain, tidak orisinil!
Catatan: Anda tidak boleh menyerahkan pas photo untuk mengurus passport menggunakan foto yang sudah di-edit menggunakan FaceApp terutama apabila anda men-transform wajah anda agar terlihat lebih tua!
Why so serious!
Tambah komentar baru