Hoax adalah informasi palsu yang dibuat dengan tujuan menipu. Mengapa orang membuat berita palsu? Banyak penyebabnya, mulai dari iseng, ingin menimbulkan keresahan, hingga untuk mendapatkan keuntungan finansial. Hoax biasanya sensasional. Begitu muncul di media sosial ia langsung beredar dengan cepat dan tidak berhenti. Hoax dari belasan tahun yang lalu, mungkin saja masih beredar hingga sekarang, seperti yang satu ini:
“Info penting ...,
Yang ngerasa Punya ANAK gadis, ADIK perempuan, KAKAK perempuan atau ANDA sendiri, semua yang berbau PEREMPUAN.....!!!
informasi penting ..... Telah beredar sebuah obat baru yang bernama “Progesterex" Obat ini adalah pil kecil yang digunakan untuk mensterilisasi.
Obat ini sekarang dipakai oleh para pemerkosa pada perayaan pesta, Pub, Discotique untuk memperkosa dan mensterilisasi korbannya.
Progesterex pada dasarnya dijual pada beberapa dokter hewan dan toko binatang, dan digunakan untuk mensterilkan hewan besar.
Obat biasanya digunakan bersamaan dengan Rohypnol (Roofies) semacam obat bius, pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Rohypnol ini semacam effervescent tablet yang cepat larut didalam air.
Pelaku hanya tinggal memasukan Rohypnol dan Progesterex kedalam minuman dan Korban tidak akan pernah ingat apa yang telah terjadi pada malam/pagi/siang/ sore itu dan Progesterex akan membuat si wanitaTIDAK AKAN HAMIL,sehingga si pemerkosa akan tetap bebas berkeliaran.
Tetapi yang perlu diperhatikan, EFFECT PROGESTEREX GAK SEMENTARA.
Progesterex dibuat untuk mensterilkan kuda, jerapah dan binatang besar lainnya.
Setiap wanita yang telah meminumnya TIDAK AKAN PERNAH MENGANDUNG LAGI SEUMUR HIDUPNYA.
Jadi BERHATI-HATILAH ,,dimanapun anda berada dan jangan menerima minum dari sembarang orang yang tidak anda kenal dengan baik.
Kalau bisa share sekarang !! PEDULI PEREMPUAN,,
Harap Di Share ke teman-teman yang lain karena sangat bermanfaat!!”
*
Hoax yang satu ini mulai beredar tahun 1999 melalui e-mail. Dengan munculnya Facebook dan jejaring sosial lain seperti WhatsApp dan lainnya, ia kemudian menyebar makin cepat. Banyak versi yang beredar, tapi isi utamanya sama.
Melengkapi hoax itu, beredar lagi cerita berikut ini.
Seorang wanita minum-minum di nightclub “Blabla” pada tanggal sekian, diperkosa lima pria kemudian ditinggal begitu saja. Wanita ini tidak ingat apa yang terjadi tapi dari hasil pemeriksaan diketahui dia diperkosa berkali-kali dan ditemukan sisa Rohypnol dan Progesterex dalam darahnya. Progesterex dibuat untuk mensterilkan kuda.
Sebetulnya tidak ada obat dengan nama Progesterex. Ketika diperiksa, tidak ada nightclub dengan nama seperti yang disebut dalam cerita itu, dan tidak pernah tercatat ada kejadian demikian pada tanggal yang disebut. Juga tidak ada obat sterilisasi kuda. Untuk mensterilisasi kuda, biasanya kuda jantan dioperasi.
Cerita ini sudah beredar di banyak negara dan diterjemahkan ke banyak bahasa seperti, Spanyol, Swedia, dan Norwegia.
Pada tahun 2006, seorang anggota parlemen Inggris menyerahkan pertanyaan tertulis kepada Menteri Dalam Negeri tentang data pemakaian Progesterex, dan dijawab oleh menteri itu, “Tidak ada yang namanya Progesterex.” Anggota parlemen tersebut kemudian dikritik oleh anggota parlemen lain, “mempersoalkan pemerkosaan dengan cara seperti ini tanpa melakukan penelitian sebelumnya, sama sekali tidak membantu siapa-siapa.”
Sangat banyak orang yang dengan mudah percaya dan terkecoh oleh hoax. Anggota parlemen saja bisa tertipu, apalagi orang kebanyakan. Ketika jalur informasi berkembang kian banyak, makin banyak informasi yang diterima oleh makin banyak orang. Pada saat seperti itu, untuk mempercayai isi informasi yang tak jelas sumbernya tidak hanya diperlukan upaya check and recheck, tetapi check and recheck and recheck, dengan ketelitian yang lebih cermat.
Tambah komentar baru