Buta warna adalah istilah yang dipakai untuk orang yang mengalami gangguan persepsi warna. Jenisnya beragam, mulai buta warna yang hanya bisa melihat hitam dan putih, hingga buta warna yang tidak bisa membedakan warna tertentu.
Menurut statistik, 9 persen pria menderita buta warna, sedangkan perempuan 0,5 persen. Persentase penderita gangguan persepsi warna ini berbeda-beda pada setiap negara. Di Indonesia, menurut laporan Riskesdas tahun 2007, angkanya adalah 0,7 persen. Sepertinya angka persentase itu tidak tinggi jika dibanding dengan persentase rata-rata. Tapi jangan gembira dulu, menurut saya, di masa yang akan datang, pasti akan makin tinggi karena tiga hal: buta warna adalah penyakit turunan, tidak dapat disembuhkan, dan fakta bahwa pernikahan antar bangsa bukan hal yang luar biasa lagi.
Penyebab dan jenis buta warna
Penyebab utama buta warna adalah faktor keturunan. Penyebab lain -- seperti; perubahan kromosom pada awal perkembangan janin, penyakit tertentu terutama penyakit mata, dan trauma pada mata-- sangat jarang. Keracunan tembakau juga bisa menyebabkan gangguan penglihatan merah-hijau. Seiring pertambahan usia, ketajaman mata membedakan warna juga bisa menurun.
Kita bisa melihat karena kerjasama antara kornea, lensa mata, dan retina pada bola mata kita. Retina memiliki jutaan sel yang dapat menangkap cahaya. Sel-sel ini ada dua jenis: batang dan kerucut. Sel batang membuat kita bisa melihat dengan cahaya yang sedikit saja, sedang sel kerucut membuat kita bisa melihat dengan jelas saat cahaya cukup terang.
Hanya ada satu tipe sel batang, tetapi ada tiga tipe sel kerucut, tergantung pada opsin (pigmen visual) yang dimilikinya. Karena itu sensitivitasnya terhadap gelombang cahaya juga berbeda. Kelainan pada sel kerucut inilah yang menyebabkan buta warna.
Berdasarkan penyebabnya, buta warna ada beberapa jenis.
- Trikromatik
Ketiga jenis sel kerucut ada, tetapi sensitivitasnya berubah. Mampu melihat semua warna tapi tidak sebaik mata normal. - Dikromatik
Hanya ada dua jenis sel kerucut. - Monokromatik
Sering disebut buta warna total karena penderita gangguan ini hanya bisa membedakan hitam dan putih (bila hanya sel batang yang normal) atau hanya bisa melihat sedikit warna redup (bila hanya ada satu jenis sel kerucut yang baik).
Berdasarkan keadaan klinisnya, buta warna dibagi jadi:
- Total - jarang sekali.
- Parsial - ini terbagi lagi menjadi
- Merah-hijau - kelainan pada kromosom X, sehingga laki-laki lebih sering menderita buta warna jenis ini. Buta warna jenis ini yang paling sering ditemukan.
- Biru-kuning - terjadi karena mutasi kromosom 7 (ada pada laki-laki dan perempuan), karena itu prevalensinya sama pada kedua jenis kelamin, tapi jenis ini sangat jarang terjadi.
Pemeriksaan Buta Warna
Pemeriksaan yang paling sering dipakai adalah tes Ishihara.
Kacamata untuk Buta Warna
Sejak keadaan buta warna dikenal pada akhir abad XVIII, ilmuwan dan peneliti telah mencoba membuat berbagai jenis kacamata untuk membantu penglihatan orang yang buta warna. Perusahaan EnChroma yang didirikan pada tahun 2010 mempelajari dan mendesain berbagai jenis kacamata untuk meningkatkan interpretasi akan warna pada manusia terutama bagi yang buta warna.
Mari kita lihat --video-- reaksi orang yang buta warna setelah memakai kacamata ini.
Tambah komentar baru