Kampanye Beracun

Bahasa Politik

The art of those who govern... consists above all in the science of employing words. - Gustave Le Bon

Tehnik pendayagunakan kata-kata adalah seni bagi orang dalam jajaran pemerintahan. - Gustave Le Bon

Political language, as used by politicians, does not venture into any of this territory [of the artist] since the majority of politicians, on the evidence available to us, are interested not in truth but in power and in the maintenance of that power. To maintain that power it is essential that people remain in ignorance, that they live in ignorance of the truth, even the truth of their own lives. What surrounds us therefore is a vast tapestry of lies, upon which we feed. -- Harold Pinter

Bahasa Politik, sebagaimana dipakai oleh para politikus tidak bertualang ke dalam kawasan 'seni' karena sebagian besar politikus, seperti dapat kita lihat dari semua bukti yang ada, tidak tertarik pada "kebenaran" tetapi pada "kekuasaan" dan "pemeliharaan" kekuasaan itu. Untuk pemeliharaan kekuasaan itu, adalah penting bahwa rakyat tetap berada dalam "ketidaktahuan", bahwa mereka hidup dalam ketidakmengertian akan kebenaran, bahkan kebenaran tentang hidup mereka sendiri. Karena itu, apa yang ada disekitar kita hanyalah satu permadani besar dusta, dari mana kita makan. - Harold Pinter

(Dari "Art, Truth and Politics: The Nobel Lecture")

Kampanye Beracun

Kata orang, politik itu hitam dan kotor. Mari kita bahas sifat-sifat kotor politikus dalam berkampanye (dan juga para "pengamat" politikus ala kedai kopi).

1. Insolent - Selalu menghina orang.

2. Callous - Si tebal kulit, hati yang dingin, tidak sensitif terhadap masalah orang lain.

3. Arrogant - Sok dan memuakkan.

4. Perverse - Jahat, sudah jelas salah, masih tak mau mengaku dan berubah.

5. Bellicose - suka bertengkar, begitu ada yang salah bicara, mereka langsung mengajak berkelahi.

6. Invidious - suka mengeluarkan pernyataan maupun komentar yang menyakitkan dengan maksud yang tidak baik maupun diskriminasi.

7. Blatant - si mulut besar, kasar dalam berbicara.

Apakah kata-kata manis bisa masuk dalam sifat kotor?

The first step in the science of revolution is the art of confusing the public with words that have a pleasant meaning.  - Karl Marx

Langkah pertama dari tehnik revolusi adalah seni membingungkan publik dengan kata-kata manis. - Karl Marx

Itu sebabnya diktator punya kuasa. Yang pertama dia lakukan adalah mengambil alih semua media, koran, televisi, internet.

Politik adalah permainan kata.  Mereka tidak ingin kita berpikir, mereka ingin kita merasa. Hanya dengan kata-kata manis penuh janji, mereka bisa menang.

Kita harus bisa mencerna sendiri, mempelajari dengan baik sepak terjang  masing-masing politikus yang berkampanye, lalu berpikir tenang dan bijaksana, sebelum mengambil keputusan, siapa yang paling dapat dipercaya untuk memimpin dan mengarahkan bangsa ke masa depan yang, semoga, semakin baik bagi rakyat kecil.

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di blog lama patahtumbuh pada tanggal 23 Februari 2014

SaveSave

SaveSave

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Termasuk dalam Magao Ecological Park adalah Mingchi dan Cilan Forest Recreation Area....

Rose Chen

Berada di ketinggian 1100 meter hingga 2600 meter di atas permukaan laut, Aowanda...

Rose Chen

Terletak di kota Renai di Nantou, Taiwan Tengah, Qingjing Veterans Farm (Foggy Eden) terbuka...

Rose Chen

Ketika roti tawar bersisa atau ketika tidak ada yang mau makan bagian tepi roti yang lebih keras...

Rose Chen

Saya pernah mencoba memakai baju “cheongsam”. Seorang teman di gereja mengatakan bagus...

Rose Chen

Donat Ayam (untuk 12 buah)

resep oleh: Sandy Law

Bahan:

250 gr...

Rose Chen

"Mengapa kamu wajib menonton film The Untamed di Netflix". Saya sedikit terkejut membaca twit...

Aldus Tolvias

Sebenarnya sup ini saya masak dengan panci khusus yang tidak perlu penambahan air. Jika...

Rose Chen

Pada suatu hari yang membosankan di tahun 2019, sebelum pandemi menyerang dunia, saya mencoba...

Aldus Tolvias