Misoginis, Sindrom Merendahkan Perempuan

Pada pertengahan bulan Oktober 2016 di media sosial muncul rekaman video lama tentang Donald Trump - calon presiden untuk pemilihan umum Amerika Serikat (AS) tahun 2016 yang membuat para perempuan di AS resah.  Dalam video yang direkam pada tahun 2005 itu, Trump mendeskripsikan bagaimana dia menggunakan popularitasnya untuk memaksakan kehendak seksualnya terhadap perempuan. Michelle Obama- first lady AS, menyoroti skandal video Trump tersebut dan berbicara panjang lebar di hadapan pendukung Hillary Clinton di Manchester, New Hampshire. Michelle Obama mengecam sejumlah pernyataan vulgar Donald Trump yang ditujukan terhadap perempuan sebagai sesuatu yang mengejutkan, merendahkan, dan di bawah standar dasar kesopanan manusia. "Aku tak bisa percaya bahwa calon presiden AS telah menyombongkan diri tentang penyerangan seksual terhadap wanita," kata Obama seperti dilansir CNN, Jumat (14/10/2016).

Setelah kemunculan video vulgar dan penyangkalan dari Trump, beberapa perempuan mengaku diri mereka pernah dilecehkan oleh Trump.

Prasangka Seksis

Fenomena seperti yang terekam dalam video Trump dan segala reaksi yang muncul  merupakan efek dari apa yang disebut dengan sindrom misoginis. Misoginis diartikan sebagai kebencian, tidak suka atau ketidakpercayaan terhadap perempuan. Pada tahun 2012, Macquarie Dictionary (yang mendokumentasikan bahasa Inggris Australia dan Inggris Selandia Baru) memperluas definisi untuk menyertakan tidak hanya kebencian terhadap perempuan,  tetapi juga prasangka terhadap perempuan.  Kebencian atau rasa tidak suka terhadap laki-laki disebut misandria (misandry).  Lawan kata dari  misoginy (misoginis) adalah "philogyny" (filoginis), yang berarti "cinta atau menyukai perempuan".

Misoginis diwujudkan dalam berbagai cara misalnya lewat diskriminasi seksual, fitnah, kekerasan, dan perendahan atau pelecehan martabat perempuan. Menurut sosiolog Allan G. Johnson,  misoginis adalah sikap budaya kebencian terhadap perempuan karena mereka adalah perempuan. Kebencian terhadap perempuan merupakan bagian sentral dari prasangka seksis dan ideologi. Rasa benci ini juga merupakan dasar utama atas penindasan terhadap perempuan dalam masyarakat yang didominasi laki-laki. Misoginis dapat terlihat mulai dari lelucon pornografi sampai pada tindakan kekerasan terhadap perempuan.

Michael Flood, sosiolog dari Universitas Wollongong mengatakan dalam masyarakat yang menerapkan sistem patriaki, dominasi laki-laki selama ribuan tahun menempatkan posisi perempuan pada sisi subordinat dengan akses terbatas terhadap kekuasaan dan pengambilan keputusan. Perempuan menjadi kambing hitam sosial. Seorang misioginis percaya bahwa laki-laki lebih baik daripada perempuan.

Ciri-ciri Misoginis

Dalam banyak kasus, kaum misoginis bahkan tidak menyadari bahwa dirinya membenci perempuan. Kebencian yang berasal dari bawah sadarnya, bisa jadi karena faktor trauma masa lalu yang berkaitan dengan figur perempuan yang mereka hormati dan ternyata membuatnya kecewa. Misalnya ibu, guru atau saudara perempuannya yang pemarah, memperlakukannya dengan kasar sehingga menyinggung perasaannya. Hal ini akan menjadi bibit kebencian yang tertanam dalam subcortical otaknya. Bibit kebencian yang tertanam itu akan berkembang menjadi ketakutan dan ingatan tentang hal buruk tersebut kemudian mempengaruhi emosi dan kemampuannya dalam mengambil keputusan. 

Perilaku misoginis dapat dikenali dari beberapa tanda yang ditunjukkan dalam interaksi sehari-hari. Jika tidak diperhatikan dengan seksama, seringkali kita tidak mampu mendeteksi perilaku misoginis ini. Perhatikanlah beberapa tanda di bawah ini untuk mengenali laki-laki yang punya kecenderungan misoginis.

1. Awalnya ia terlihat simpatik, berkarisma, menyenangkan dan penuh humor. Beberapa waktu kemudian akan terlihat sisi ‘gelapnya’, mood akan cepat berubah dan tiba-tiba marah atau mengamuk. 
2. Mudah membuat janji dengan perempuan tapi sering tidak menepatinya. Di sisi lain, jika dia punya janji dengan sesama laki-laki, dia akan menepati janjinya.
3. Mulai suka terlambat dan tidak tepat waktu.
4. Tampak berusaha bersaing dengan perempuan, takut dikalahkan dalam hal berbicara atau bekerja. Selalu ingin terlihat lebih hebat dari perempuan.
5. Menggunakan kekuasaan (power) untuk mempersulit perempuan, sengaja membuat masalah dan merepotkan perempuan.
6. Kemungkinan besar berselingkuh, tidak peduli pada komitmen.
7. Mencari-cari kesalahan perempuan. 
8. Tidak mengatakan dengan jelas apa maunya dan menuduh pasangan sebagai orang yang tidak peka akan kemauannya. 
9. Jika ada yang tidak beres tetapi tidak ada hubungannya dengan pasangan, dia akan mengada-ada dengan mengatakan pasanganlah penyebab kesulitan yang dia hadapi.
10. Jika pasangan sedang bersedih karena disakiti oleh orang lain, dia akan mentertawakannya dan tidak peka dengan perasaan pasangan. 
11. Dia tidak sensitif akan perasaan perempuan, namun dia sendiri super sensitif untuk hal yang berkenaan dengan dirinya. Ketika pasangan melakukan hal yang tidak dia sukai, dia akan marah dan membuat pasangannya merasa bersalah. 
12. Dia menganggap perempuan tidak selevel sehingga tidak patut mendapatkan pujian.
13. Membuat komentar vulgar tentang perempuan dan tidak merasa risih atau bersalah dengan ucapannya. Bagi mereka, perempuan adalah objek jadi merasa perempuan tidak perlu merasa tersinggung dengan ucapannya.
14. Dalam rapat atau acara kumpul-kumpul, dia sering mendominasi pembicaraan, menginterupsi orang lain yang sedang berbicara dan menginginkan semua atensi tertuju kepadanya.
15. Ketika dia curhat pada perempuan, dia ingin didengarkan dan diberi perhatian penuh. Namun sebaliknya, ketika perempuan curhat padanya, dia akan terlihat bosan dan tidak tertarik sama sekali untuk mendengarkan keluh kesah anda.
16. Tipe misoginis bisa jadi tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa pemberitahuan apapun atau memutuskan hubungan dengan perempuan tanpa alasan yang jelas, namun beberapa waktu kemudian kembali lagi dan mencoba menjalin hubungan yang sudah sempat putus.

Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengubah seorang misoginis, bahkan mengancamnya pun tidak akan mengubah perilakunya. Bila anda adalah perempuan yang berhubungan dengan laki-laki misoginis, cara terbaik adalah memutuskan hubungan. Tidak perlu bertahan dan mencoba menjadi malaikat bagi laki-laki misoginis karena akhirnya anda yang akan menjadi korban. Jaga jarak aman dan selalu waspada, karena mereka ada di sekitar anda dan kadang-kadang berlagak seakan-akan pro perempuan.  

Misogyny

 

SaveSave

SaveSave

SaveSave

SaveSaveSaveSave

SaveSave

SaveSave

SaveSave

SaveSave

SaveSave

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Recretional Vehicle (RV) adalah kendaraan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa...

Rose Chen

Aktris Dian Sastrowardoyo berbicara blak-blakan tentang putera sulungnya yang didiagnosis autis...

Lilian Gunawan

Saya pernah menulis mengenai ramalan pengarang dan sejarawan Amerika Serikat, Jared Diamond...

Rose Chen

Baik format JPG mau pun PNG merupakan format file untuk gambar atau...

Aldus Tolvias

Saya ke Manila memenuhi undangan untuk suatu acara. Berhubung waktu terbatas dan tidak mau...

Lilian Gunawan

Foto oleh Clement Tanaka

Lilian Gunawan

Liburan musim panas di bulan Juni 2019, kami memutuskan untuk  trekking ke gunung yang sering...

Lilian Gunawan

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di dinding Facebook Penulis pada tanggal 5 Juli 2019. ...

Rose Chen

FaceApp adalah aplikasi mobile yang tersedia baik di iOS maupun Android yang dikembangkan oleh...

Aldus Tolvias