Foto: Koleksi pribadi Keluarga Huijsman
Di Voss kami bermalam di apartemen baru yang moderen. Setiap unit dilengkapi dengan peralatan dapur dan peralatan makan (piring, sendok, pisau dan garpu). Jadi, kalau mau berhemat atau lebih suka masakan sendiri, silakan membawa bekal dan memasak sendiri.
Apartemen ini merupakan bangunan bertingkat dua di dalam kompleks. Kami menyewa lantai atas. Tiap unit adalah milik perorangan yang disewakan melalui biro. Biro ini yang mengurus administrasi penyewaan termasuk juga menyewakan paket (sprei, duvet cover dan sarung bantal) serta menyediakan makan pagi jika tamu tidak memasak sendiri. Kami memasak sendiri untuk makan pagi dan makan malam. Berbeda dengan hotel, dalam biaya sewa apartemen tidak termasuk biaya makan pagi.
Di apartemen dan cottage berlaku keharusan meninggalkannya dalam kondisi bersih. Kalau tidak dibersihkan, kita harus membayar biaya pembersihan. Jadi ingatlah, sebelum meninggalkan cottage atau apartemen, kamar mandi, wastafel, toilet harus dibersihkan terlebih dulu. Debu di kamar makan dan kamar tidur disedot dengan alat penghisap debu. Sampah dibuang di tempat sampah dan meja dilap bersih. Semuanya harus sebersih waktu kita datang.
Air terjun di Norwegia bisa ditemui di banyak tempat. Di Voss kita bisa menikmati pemandangan aliran air terjun dari jarak yang sangat dekat di lokasi Bordalsgjelet Gorge. Gorge adalah semacam gua/lubang di tebing yang terbentuk secara alami karena kikisan air atau salju dalam waktu jutaan tahun. Ada jalan setapak menuju ke gua itu, tempat kita bisa melihat kuatnya aliran air dari balik pagar besi. Pemandangan spektakular ini dapat diabadikan dari tempat kami berdiri.
Di Voss kami mengunjungi Folkemuseum. Museum ini terdiri dari dua bagian: museum di dalam gedung dan di alam terbuka. Museum di alam terbuka terdiri dari rumah-rumah yang memperlihatkan secara visual kondisi kehidupan sehari-hari: mulai dari alat berkebun, alat memasak, tempat tidur dan lain lain. Rumah-rumah yang dibangun sekitar tahun 1500 sampai 1800 ini dibiarkan seperti aslinya dan memberi nuansa bagaimana kehidupan pada masa itu.
Di dalam gedung kita bisa melihat berbagai macam peralatan bertukang, pakaian, dan hasil karya seni dari masa ke masa. Koleksi setiap jenis dibuat per kelompok, tidak digabung satu sama lain.
Hari Selasa kami meninggalkan kota Voss dan menuju Bergen. Kota Bergen adalah kota terbesar kedua di Norwegia setelah Oslo. Kota ini terkenal dengan rumah bewarna-warni di sepanjang pelabuhan.
Tujuan kami sebenarnya ingin berkeliling di pelabuhan dan pasar Bergen, dilanjutkan dengan naik kereta gantung (cable car) ke gunung Floyen untuk hiking. Di gunung ini ada rute-rute hiking, dari rute yang ringan, yang singkat, hingga rute panjang yang cukup berat dan membutuhkan stamina yang kuat.
Setelah puas berkeliling kota, kami menuju ke tempat penjualan karcis kereta gantung ini. Antrean luar biasa panjang, karena ini salah satu highlights kota Bergen. Akhirnya rencana naik kereta gantung kami batalkan, dan memutuskan untuk makan siang saja di restoran dekat lokasi ini. Sehabis makan kami langsung meninggalkan Bergen menuju kota berikutnya, Brekke.
Kami memilih bermalam di Brekke karena untuk sampai ke tujuan selanjutnya harus naik ferry menyeberangi fyord. Hotel di Brekke terletak di depan fyord yang akan kami seberangi keesokan harinya. Kamarnya sederhana namun pemandangannya sangat menakjubkan.
Hari Rabu pagi sesudah sarapan, kami berangkat ke tempat penyeberangan ferry. Ferry berangkat tiap setengah jam. Kami naik ferry dari Ytre Oppedal ke Lavik pukul 8:30. Penyeberangan memakan waktu sekitar 30 menit.
Dari Lavik kami meneruskan perjalanan menuju Olden dengan tujuan akhir Briksdalsbre gletser. Gletser adalah tumpukan es di antara dua tebing. Gletser yang mencair akan membentuk sungai atau air terjun, tergantung ketinggiannya dan akhirnya akan membentuk fyord. Tempat ini merupakan salah satu tujuan wisata di Norwegia dan dipadati pengunjung,. Banyak bus turis di sini. Untuk mereka yang malas atau tak mampu berjalan kaki ke atas –ke tempat gletser– disediakan trollcar (mobil listrik).
Berjalan kaki dari tempat parkir ke tempat gletser membutuhkan waktu sekitar 90 menit pulang pergi.
Berikut ini adalah foto fenomena alam yang unik. Derasnya air terjun memercikkan butir-butir air membiaskan sinar matahari dalam warna-warni pelangi.
Leave a Reply