Lemper Ayam

Resep Lemper Ayam Mami

Saya terbangun dari tidur siang dengan kaget. Ah! Satu setengah jam lagi anak sulung saya akan kembali ke kota tempat dia kuliah. Tadi pagi dia mau makan lemper ayam, tapi tidak ada dijual di tempat papanya membeli sarapan (kadang-kadang ada). Kalau saya buat sekarang, sempatkah? Coba sajalah. Tapi saya rada khawatir hasilnya tidak enak, sebab sudah lama sekali tidak membuat lemper, entah masih ingat tidak resepnya? Ah, dikira-kira saja… dan ingat untuk mencatatnya buat teman-teman di patahtumbuh ya!

Saya berlari turun. Keluarkan beras pulut, takar, cuci, rendam. Pasang timer  agar ingat sudah setengah jam. Keluarkan daging dada ayam tanpa tulang dari kulkas. Masukkan ke microwave (thaw), karena saya keluarkan dari freezer. Jerang air. Semua saya kerjakan sambil berlari. Menggiling bumbu juga seperti sedang menggiling musuh bebuyutan. 

Anak sulung saya bertanya, “Mami, mami mau buat lemper?”
“Betul,” saya jawab.
“Mengapa? Bukankah mami bilang masak lemper ayam sangat merepotkan?”
“Tak apa repot sedikit.”
“Terimakasih, mami.”

Catatan : Saya bekerja selalu menggunakan timer.

Resep Lemper Ayam Mami

Bahan:

400 g beras ketan
400 ml santan (saya memakai 150 ml santan kara dan 250 ml air)
2 lembar daun jeruk
1 sdt garam 

Isi :

400 g daging ayam tanpa tulang (saya menggunakan daging dada)
500 ml air
8 bawang merah
4 bawang putih
1 sdt ketumbar
3 butir kemiri, sangrai
1/2 sdt garam
3 sdm minyak zaitun
1 batang serai, memarkan
2 lembar daun jeruk
sedikit merica
100 ml santan kental
200 ml kaldu sisa rebusan ayam 

Cara buat: 

1. Cuci beras ketan, rendam dengan 250 ml air bersih 1/2 – 1 jam. Masukkan 150 ml santan kara, daun jeruk dan garam. Kukus 25 menit. Keluarkan dari kukusan dan biarkan dingin.

2. Sementara menunggu beras ketan matang, rebus 500 ml air hingga mendidih, masukkan daging ayam. Rebus 8 menit. Keluarkan, biarkan agak dingin baru suwir-suwir. 

3. Sementara menunggu ayam direbus, kupas bawang, cuci ketumbar dan sangrai kemiri. 

4. Sementara menunggu ayam dingin, giling halus bawang merah, bawang putih, kemiri sangrai, ketumbar dan garam.

5. Tumis bumbu halus, serai dan daun jeruk dengan minyak zaitun. Masukkan ayam yang sudah disuwir-suwir, kaldu, santan dan merica.

6. Masak dengan api sedang sambil diaduk hingga kering.

7. Saya menggunakan plastic wrap untuk memipihkan ketan yang sudah dingin (hangat juga tak apa) dan membungkus daging ayam di tengahnya. Untuk membungkusnya, gunakan plastic wrap yang baru (bukan yang digunakan untuk mengisi ayam ke dalam ketan). 

Beberapa lemper pertama saya hidangkan langsung untuk dicoba ketiga anak saya. Kalau enak, sisanya buat si sulung sebagai bekal untuk di jalan.

Setelah mencoba…

Anak sulung : Enak, mami!
Anak tengah : Super enak, mami! Saya boleh makan berapa?
Saya : Dua, soalnya sebentar lagi waktu makan malam.
Anak tengah : Horeeee…
Anak bungsu : Mami, enaaak sekali, lebih enak dari yang Daddy beli. Yang Daddy beli, pulutnya lebih keras (pulut adalah bahasa dia untuk ketan).

Biar repot karena saya paling tidak suka menggiling bumbu, tapi hati saya gembira karena bisa membuat lemper untuk anak-anak saya yang terkasih di negara di mana lemper tidak bisa ditemukan kapan saja kami ingin makan. 

Catatan : Saya edit untuk menambahkan : Kalau bisa suwir lebih halus dari yang digambar, itu saya kerjanya buru-buru. Semakin halus semakin enak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *