Singapura hanya sebuah pulau kecil namun pemerintahnya memanfaatkan setiap sudut dan peluang yang ada di sana untuk dijadikan tempat rekreasi, hutan lindung, sarana belajar tentang alam, dan lain sebagainya. Ada beberapa lokasi yang sempat kami kunjungi selama seminggu di Singapura.
Henderson Waves
Lokasi: MRT terdekat di Harbour Front. Keluar dari stasiun MRT, cari bus arah ke Telok Blangah Road dan Henderson Road. Turun di halte Aft Telok Blangah Hts. Dari sana sudah kelihatan jembatan berbentuk ombak. Seberangi jalan dari halte bis dan siap menapaki ratusan anak tangga ke atas.
Henderson Waves, jembatan sepanjang 274 meter yang menghubungkan Mount Faber Park dengan Telok Blangah Hill Park, merupakan jembatan pejalan kaki terpanjang di Singapura dengan ketinggian 36 meter di atas Henderson Road. Jembatan yang ‘meliuk’ seperti gelombang ombak itu terbuat dari tujuh kerangka baja lengkung di atas dan di bawah dek jembatan. Bagian yang melengkung menjadi semacam shelters dengan beberapa undakan untuk tempat duduk dan beristirahat. Pelatarannya terbuat dari kayu balau, kayu keras padat yang hanya ditemukan di Asia Tenggara dan biasa dipakai untuk konstruksi berat seperti untuk geladak kapal dan tahan segala cuaca.
Jembatan dipasangi lampu LED dan setiap malam menyala mulai pukul 19.00 hingga pukul 02.00 dini hari. Henderson Waves menjadi tempat yang populer di akhir pekan untuk para pasangan, keluarga dengan anak-anak, dan para pencinta jogging.
Ada banyak penunjuk arah untuk melanjutkan trekking, apakah ingin menuju ke Forrest Walk atau ke Mount Faber. Kami memilih arah ke Forrest Walk, jalan kecil berbatu sepanjang 1,3 km melintasi hutan kecil ke arah Telok Blangah Hill Park dan turun lewat Alexandra Arch.
Di salah satu persinggahan menuju ke Telok Blangah Hill, kami mampir di Alkaff Mansion, bangunan bungalow dua tingkat bergaya Tudor yang dibangun pada tahun 1918 oleh keponakan Syed Shaikh Alkaff. Bungalow didirikan di tengah taman seluas 19 ha dan menghadap ke Keppel Harbour. Properti ini dikenal juga dengan sebutan Mount Washington, barangkali karena ada hubungan dekat antara keluarga Alkaff dengan komunitas Amerika di Singapura pada saat itu.
Dulu bungalow ini dipakai sebagai rumah tempat berakhir pekan keluarga besar Alkaff dan menjadi tempat pesta populer kaum sosialita pada tahun 1930an. Antara tahun 1970 hingga 1984, bungalow ini pernah menjadi pusat komunitas Buddhis sedunia (World Buddhist Society). Saat ini Alkaff Mansion menjadi salah satu restoran Italia dan tempat pesta bergengsi di Singapura diselenggarakan.
Dari Alkaff Mansion, kami berjalan menuju ke areal singing forest di Southern Ridges, tempat burung-burung berkumpul karena di hutan ini banyak ditanam pohon species tertentu yang menjadi sumber makanan dan menjadi tempat bersarang burung. Proyek ini disponsori oleh ST Microelectronics dan menjadi tempat untuk mempelajari aneka macam koleksi burung dan pepohonan.
Trekking dapat dilanjutkan hingga ke HortPark, taman seluas 9 hektar yang menjadi tempat rekreasi, riset tanaman dan showcase desain taman.
Bukit Timah Nature Reserve
Lokasi: Stasiun MRT terdekat adalah Beauty World. Keluar dari MRT, naik bus kea rah Upper Bukit Timah dan turun di halte dekat The Hill Side Condo.
Hutan lindung Bukit Timah yang luasnya hanya 1,64 kilometer persegi ini terletak di sisi bukit tertinggi (163,63 meter) di tengah kota Singapura. Meskipun arealnya tidak luas, namun memiliki lebih dari 840 species flora dan lebih dari 500 species fauna. Hutan lindung ini mendapatkan penghargaan sebagai Asean Heritage Park pada tahun 2011.
Salah satu jalur masuk ke hutan lindung berada tepat di sebelah tempat kami menginap kali ini.
Stasiun Kereta Api Bukit Timah (Bukit Timah Railway Station)
Lokasi: Dari stasiun MRT King Albert Park sudah tampak jembatan penyeberangan dan anda dapat naik menyusuri rel dari tepi trotoar.
Sejak 1 Juli 2011 stasiun kereta api di Bukit Timah resmi ditutup dan dijadikan monumen sebagai bagian dari sejarah perkeretaapian antara Singapura dengan Malaysia. Stasiun ini dulunya menjadi stasiun persimpangan (crossing loop station) antara stasiun kereta api Tanjong Pagar dan perbatasan Woodlands. Banyak rel yang diangkat dan hanya tinggal beberapa bagian saja untuk jadi monumen.
Jembatan besi masih terawat dan berdiri kokoh di atas jalan Bukit Timah dan menjadi tempat favorit untuk berfoto. Lokasi stasiun ini sering dijadikan lokasi foto pre-wedding bagi penduduk lokal Singapura dan menjadi salah satu tujuan turis.
Marina Barrage
Lokasi: Dari stasiun MRT Marina Bay, naik bus SBS no. 400 ke Marina Barrage.
Marina Barrage adalah bendungan kelimabelas dan satu-satunya yang berada di tengah kota. Bendungan yang diresmikan pada tanggal 1 November 2008 ini merupakan titik pertemuan dari lima sungai yang melintasi Marina East dan Marina South. Ia akan menyuplai air tawar jernih bagi penduduk Singapura jika kelak perjanjian impor air dengan Malaysia berakhir tahun 2061.
Ide pembangunan bendungan ini dicetuskan oleh mantan perdana menteri Lee Kuan Yew lebih dari 20 tahun yang lalu. Marina Barrage berfungsi sebagai sumber air bersih, pengontrol banjir dan menjadi tempat rekreasi bagi penduduk. Jika hujan deras selama air laut (pasang) surut, pintu air akan diturunkan dan air hujan dialirkan ke laut. Ketika air laut (pasang) naik, pintu air tetap ditutup dan pompa diaktifkan untuk membuang kelebihan air bendungan ke laut.
Marina Barrage menjadi tempat favorit untuk hang out dan sejak tahun 2012 lokasi ini dijadikan sebagai tempat acara kaum muda dalam EOY Cosplay Festival.
Baca juga Singapura: Museum, Kuil, dan Galeri
Add new comment