Jalan-Jalan di Chiang Mai dan Chiang Rai, Thailand

Hari pertama di Chiang Mai dimulai dengan shopping di Maya Lifestyle Shopping Center sambil menunggu waktu makan malam. Kami makan malam kanthoke di Pusat Kebudayaan Old Chiangmai. Ini adalah pengalaman kuliner yang memikat dan autentik. Di sini, pengunjung dapat menikmati hidangan tradisional Thailand Utara yang disajikan di atas nampan rendah, yang dikenal sebagai "kanthoke". Sambil menikmati hidangan lezat seperti ayam goreng, saus cabai, dan berbagai macam kari, tamu juga dihibur dengan pertunjukan tarian dan musik tradisional Lanna yang memukau. Suasana di Pusat Kebudayaan Old Chiangmai memberikan pengalaman yang menyeluruh tentang budaya dan tradisi lokal, menjadikan makan malam kanthoke sebagai acara yang tak terlupakan bagi setiap wisatawan yang ingin merasakan kekayaan warisan Thailand Utara. 

Kanthoke

 

Penari

 

Penari

Hinoki Land adalah destinasi wisata yang menakjubkan di Chiang Mai. Terinspirasi oleh arsitektur tradisional Jepang, tempat ini dihiasi dengan bangunan kayu hinoki yang indah, taman-taman Zen yang tenang, dan kolam yang memantulkan keindahan alam sekitar. Pengunjung dapat menikmati pemandangan gerbang torii merah yang ikonik, berjalan-jalan di jalan setapak yang dikelilingi oleh pohon-pohon bunga sakura, serta berpartisipasi dalam upacara minum teh tradisional. Hinoki Land menawarkan pengalaman yang unik dan memikat, memberikan sentuhan budaya Jepang di tengah keindahan alam Thailand, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta budaya dan keindahan alam.

Hinoki Land

 

Hinoki Land

 

Hinoki Land

Dari Hinoki Land kami menuju Masjid Al Ayah San yang terletak di R32X+X7J, Mae Ngon, Fang District, Chiang Mai. Masjid ini adalah salah satu tempat ibadah yang paling menonjol dan bersejarah di kota ini. Ia menjadi pusat aktivitas keagamaan dan sosial bagi komunitas Muslim setempat. Arsitektur masjid ini menggabungkan gaya tradisional Thailand dengan elemen desain Islam, menciptakan tampilan yang unik dan memukau. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Al Ayah San juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara komunitas, pendidikan agama, dan kegiatan amal. Keindahan dan ketenangan masjid ini menjadikannya destinasi yang penting bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam tentang keragaman budaya dan agama di Chiang Mai.

Masjid Al Ayah San

 

Masjid Al Ayah San

 

Muslim Chiang Mai
Muslimah keturunan Chinese di Chiang Mai menjual makanan halal.

First Royal Factory At Fang Museum adalah sebuah destinasi menarik yang menawarkan wawasan mendalam tentang sejarah industri Thailand. Terletak hanya 10 menit berjalan kaki dari Masjid Al Ayah San, museum ini menampilkan artefak dan pameran yang mencerminkan evolusi pabrik gula kerajaan yang pertama. Selain itu, pengunjung dapat mempelajari tentang proses pembuatan gula tradisional dan modern, serta peran penting pabrik ini dalam pengembangan ekonomi lokal. Dengan koleksi yang kaya dan informatif, museum ini memberikan gambaran yang menarik tentang warisan industri Thailand dan kontribusinya terhadap masyarakat setempat.

Fang Museum

Butuh sekitar 3 jam perjalanan dengan bus dari Chiang Mai sampai Kuil Biru (Wat Rong Suea Ten), sebuah landmark yang mencolok di Chiang Rai. Wat Rong Suea Ten memukau pengunjung dengan arsitektur biru cerahnya yang dihiasi dengan detail emas yang rumit. Dirancang oleh seorang murid seniman terkenal di balik Kuil Putih, Chalermchai Kositpipat, kuil ini mencerminkan perpaduan unik antara motif tradisional Thailand dan elemen artistik kontemporer. Di dalamnya, sebuah patung Buddha putih yang megah duduk dengan tenang, dikelilingi oleh mural-mural hidup yang menggambarkan cerita dan ajaran Buddha. Suasana yang tenang dan keterampilan yang luar biasa membuat Kuil Biru menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi para pelancong yang mencari kekayaan spiritual dan estetika.

Blue Temple

 

Blue Temple

Perjalanan di hari kedua ditutup dengan mengunjungi Menara Jam (Clock Tower), salah satu landmark ikonik yang terletak di pertemuan Jalan Banphaprakan, Jalan Suk Sathit, dan Jalan Chet Yot, Chiang Rai. Menara ini dirancang oleh Achan Chalermchai Kositpipat, seorang seniman nasional, dan dibangun pada tahun 2005 untuk menghormati Yang Mulia Ratu Sirikit Ibu Suri. Ia dihiasi dengan pola-pola indah dan unik berwarna emas serta menggunakan teknik khusus yang membuat Menara Jam terlihat indah di malam hari. Selain berfungsi sebagai penunjuk waktu, ia juga menjadi titik pertemuan populer bagi penduduk setempat maupun wisatawan. Menara jam ini dianggap sebagai menara jam terindah di Thailand dan memiliki pertunjukan cahaya dan suara selama 10 menit tiga kali sehari pada pukul 19.00, 20.00, dan 21.00. Keberadaan Menara Jam Chiang Rai menambah kekayaan budaya dan sejarah kota ini, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang berada di Chiang Rai. 

Clock Tower

 

Baca juga tulisan berikut: Jalan-Jalan di Chiang Rai dan Chiang Mai - White Temple & Doi Suthep

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Recretional Vehicle (RV) adalah kendaraan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa...

Rose Chen

Aktris Dian Sastrowardoyo berbicara blak-blakan tentang putera sulungnya yang didiagnosis autis...

Lilian Gunawan

Saya pernah menulis mengenai ramalan pengarang dan sejarawan Amerika Serikat, Jared Diamond...

Rose Chen

Baik format JPG mau pun PNG merupakan format file untuk gambar atau...

Aldus Tolvias

Saya ke Manila memenuhi undangan untuk suatu acara. Berhubung waktu terbatas dan tidak mau...

Lilian Gunawan

Foto oleh Clement Tanaka

Lilian Gunawan

Liburan musim panas di bulan Juni 2019, kami memutuskan untuk  trekking ke gunung yang sering...

Lilian Gunawan

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di dinding Facebook Penulis pada tanggal 5 Juli 2019. ...

Rose Chen

FaceApp adalah aplikasi mobile yang tersedia baik di iOS maupun Android yang dikembangkan oleh...

Aldus Tolvias