Tidak ada yang bisa memastikan kapan dan siapa penemu teknologi kacamata. Peneliti menemukan beberapa artikel tentang optik (hal-hal yang berhubungan dengan lensa dan penglihatan) yang ditulis oleh Alhazen. Alhazen adalah seorang ahli matematika dari Kairo sekitar tahun 1000. Tulisan-tulisan dia tentang optik itu, membuat dia dijuluki sebagai “Bapak Optik Modern”.
Ketika tulisan tentang optik sudah ada, kacamata seperti yang kita kenal sekarang belumlah ada. Kaca pembesar juga sudah ada pada masa itu, terutama dari Italia Utara, daerah tempat kaca sudah diproduksi. Gambar kacamata pertama dalam karya seni juga ditemukan di daerah itu, pada lukisan Kardinal Hugh of Saint-Cher karya Tommaso de Modena pada tahun 1352, di dinding Katedral Treviso.
Kota Florence, Italia, adalah pusat produksi kacamata. Ketika alat pencetak buku ditemukan pada tahun 1450, kebutuhan akan kacamata untuk memperbaiki daya lihat meningkat. Kacamata tertua yang ditemukan di sebuah gereja Katolik di Jerman tidak memiliki gagang. Pada foto Presiden Amerika Serikat ke-26 Theodore Roosevelt tahun 1901 kita bisa melihat kacamata tanpa gagang yang dia pakai. Kacamata dengan gagang pertama dipopulerkan oleh bintang film Harold Lloyd pada tahun 1920an.
Kacamata koreksi (membantu mempertajam penglihatan) mungkin ditemukan oleh orang Italia. Tidak demikian halnya dengan kacamata hitam, peredam sinar. Pada abad XII Cina sudah membuat kacamata dari kuarsa (salah satu jenis mineral) untuk menyaring sinar matahari. Orang Inuit (penduduk asli Kanada Utara, Greenland, dan Alaska) menggunakan taring walrus untuk menyaring sinar matahari yang mengganggu penglihatan (pantulan sinar matahari di salju sangat menyilaukan).
Kacamata hitam seperti yang kita kenal sekarang mungkin pertama dibuat pada abad XVIII oleh ahli kacamata Inggris James Ayscough. Produksi kacamata hitam besar-besaran baru terjadi setelah ditemukannya mesin pencetak metal cair dengan cara injeksi pada tahun 1929. Itu pun kualitasnya sebagai pelindung mata dari sinar matahari masih buruk. Peningkatan mutu kacamata hitam diawali dengan percobaan yang dilakukan perusahaan Bausch & Lomb atas perintah militer Amerika Serikat untuk melindungi pandangan pilot. Begitu juga dengan Ray-Ban yang dibuat oleh Edwin H. Land (co-founder Polaroid) awalnya dibuat untuk pilot. Tidak lama setelah itu, publik pun sudah bisa membeli kacamata pertama yang bisa menyaring sinar ultraviolet itu. Kini, kacamata dan gagangnya menjadi aksesori fungsional –membantu penglihatan, dan meredam ketajaman sinar-- yang dalam memproduksinya aspek estetika dalam fashion turut diperhitungkan.
Tambah komentar baru