Norwegia dalam Seminggu (1): Menikmati Kebebasan dengan Kendaraan Sendiri

Foto: Koleksi pribadi Keluarga Huijsman

Musim panas sudah mencapai puncaknya. Liburan hanya tersisa delapan hari. Puteri saya, Kizi, yang tertarik dengan kebudayaan dan sejarah --antara lain budaya bangsa Viking dan suku minoritas Sami-- mengusulkan untuk berlibur ke Skandinavia. Kami memilih Norwegia.

Di Eropa ada kemungkinan untuk membawa mobil sendiri berkeliling ke beberapa negara. Biayanya lebih murah, kita membuat rencana sendiri, dan bebas memilih hendak berhenti di mana, tetapi kita harus memperhitungkan jarak yang akan ditempuh setiap hari dan mencari tempat menginap yang sesuai dengan jarak tempuh. Perlu juga diperhitungkan berapa waktu diperlukan untuk menjelajahi tempat-tempat tertentu, ingin hiking atau tidak, dan sebagainya.

Kami memilih Norwegia sebagai tujuan karena disamping terkenal dengan keindahan alam yang luar biasa, Norwegia juga termasuk negara yang aneka ragam keindahannya bisa dinikmati dalam waktu dan perjalanan yang relatif singkat, terutama taman nasional dan fyord-nya. Rute yang kami tempuh, Oslo - Geilo - Voss - Bergen - Vedeseter - Lillehamer - Oslo.

Peta
Rute perjalanan kami

Selama berkeliling kita bisa bermalam di kemah (dengan membawa tenda sendiri), di hotel, atau di apartemen yang mewah. Semuanya tergantung pada anggaran. Di negara ini berpiknik di sepanjang jalan adalah hal yang lazim. Di Norwegia orang bebas berkemah atau tidur di alam terbuka asal bukan di daerah terlarang, tidak di area parkir, dan tidak di kebun orang. Kemah berjarak minimal 150 m dari rumah penduduk. Parkir mobil camper (kendaraan yang dilengkapi akomodasi sehari-hari seperti tempat tidur dan dapur sederhana) maksimal dua malam di satu tempat. Batas dua malam ini tidak berlaku untuk berkemah di alam bebas, termasuk pegunungan. 

Kami mencoba beragam tempat bermalam: hotel, hut (rumah kecil/pondok sederhana di area perkemahan), dan apartemen. Karena ketatnya jadwal, kami putuskan untuk tidak berkemah di camper. Kami membawa cukup banyak bekal, buah-buahan, cemilan, sayuran segar, sup kering, mie instan, minuman sari buah, dan peralatan memasak yang biasa dipakai kalau berkemah. 

Bekal
Bekal 

Norwegia dialiri banyak sungai yang airnya sangat jernih. Juga banyak air terjun. Lokasi berkemah sebaiknya yang tidak jauh dari sumber air dan tidak berbatu-batu agar tidak sulit mendirikan tenda. Perhatikan keadaan cuaca. Waktu yang tepat untuk berkemah adalah antara pertengahan Mei hingga pertengahan September. Salah satu hal yang sangat menarik di daerah utara Norwegia adalah hari-hari di musim panas dengan sinar matahari 24 jam, tidak pernah gelap, dan terlihatnya Sinar Utara (North Lights)

Perjalanan kami dimulai hari Sabtu pukul 7 pagi, dari Amersfoort, di jantung Negeri Belanda, menuju ke kota Lund di Swedia. Dalam perjalanan ini kami melewati perbatasan empat negara (Belanda, Jerman, Denmark, dan Swedia), yang menurut informasi di internet bisa ditempuh dalam waktu sembilan jam. Tapi akhirnya waktunya lebih panjang. Ada perbaikan jalan di beberapa lokasi, ada kemacetan lalu lintas di sekitar perbatasan karena ada pemeriksaan. Perjalanan menjadi 13 jam, dan kami baru masuk hotel di Lund (dekat kota besar Malmo) sekitar pukul 8 malam. 

Cuaca Lund kurang baik ketika kami tiba di sana. Angin bertiup kencang sekali, sampai kami susah berjalan dari mobil untuk masuk ke hotel. Apakah ramalan cuaca yang kami lihat sebelum berangkat cukup akurat? Menurut ramalan cuaca, hari akan cerah selama liburan kami. Tetapi karena ramalan cuaca tidak selalu tepat, kami juga menyiapkan vest hangat dan jas hujan. 

Di perbatasan Belanda - Jerman tidak ada pemeriksaan sama sekali. Di perbatasan Jerman - Denmark ada pemeriksaan, tetapi tidak satu persatu dan tidak perlu memperlihatkan paspor. Mobil harus berjalan pelan sekali agar petugas bisa melihat semua penumpang dengan jelas. Itu membuat lalu lintas beberapa kilometer sebelum perbatasan menjadi macet.

Di perbatasan Jerman - Swedia ada pemeriksaaan satu persatu, paspor harus diperlihatkan dan mobil harus berhenti. Di perbatasan Swedia - Norwegia ada pemeriksaan, random. Mobil kami diperiksa. Petugas menanyakan dengan ramah apa tujuan kami ke Norwegia, berapa lama, dan siapa saja di dalam mobil. Setelah mengetahui kami keluarga yang sedang berlibur, petugas mengucapkan selamat berlibur dan mempersilakan kami melanjutkan perjalanan. 

Perbatasan Denmark - Swedia sangat unik. Pancang (papan) perbatasan berada di jembatan yang melintasi laut. Di laut itu adanya garis batas kedua negara.

Perbatasan
Perbatasan Denmark - Swedia

Sepanjang perjalanan di Denmark dan Swedia terlihat begitu banyak kincir angin dan solar panels. Negara-negara Skandinavia memang sangat aktif dalam bidang sustainability. Di Denmark banyak kincir angin didirikan di laut. Ada pro kontra tentang pembangunan kincir-kincir itu. Mereka yang kontra mengatakan bahwa kincir ini akan membahayakan flora dan fauna sekitarnya, serta menghalangi pandangan ke laut bebas.

Norwegia adalah negeri dengan kepekaan terhadap pelestarian lingkungan hidup sangat tinggi. Negara ini kaya akan minyak bumi dan gas alam, tetapi sebagian besar penduduknya menggunakan mobil bertenaga listrik. Di berbagai tempat tersedia cukup banyak stasiun untuk mengisi (charging) baterai mobil.

Mobil Listrik
Mobil tenaga listrik
Isi Baterai
Isi baterai mobil

Baca juga: Norwegia dalam Seminggu (2): Alam yang Indah dan Suku Sami

 

SaveSave

SaveSave

SaveSave

SaveSave

SaveSave

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Awal Maret 2024, untuk merayakan 30 tahun pernikahan kami, saya dan suami memutuskan untuk...

Rose Chen

Baca juga tulisan sebelumnya:...

Rose Chen

Hari pertama di Chiang Mai dimulai dengan shopping di Maya Lifestyle Shopping Center...

Rose Chen

Pulau Keelung (Keelung Islet) adalah pulau kecil yang terletak lima kilometer dari...

Rose Chen

Di Taiwan sayur paku sarang burung adalah kegemaran orang lokal. Biasanya mereka tumis dengan...

Rose Chen