Tupai Tidak Memendam Dendam

meme oleh tupai 

Tupai

Felisia  :  Dendam yang terpendam.

Rose : Harusnya jika perdebatan ataupun perkelahian telah usai, amarah juga jangan disimpan lagi.

Tupai : Kata Masmimar Mangiang, *tidak semua "setelah" itu "seusai".

Rose : Jadi kita tidak boleh mengatakan "telah usai"?

Tupai : Tentu boleh, hanya saja, kadang orang suka memakai kata "seusai" untuk kata "setelah", padahal tidak semua kata "setelah" dapat digantikan dengan "seusai".

Felisia : Ya, itu kalau usai sebab yang terlibat menganggap perselisihan sudah diselesaikan. Kalau usai karena salah satu menang, dan yang kalah tidak terima, ya mendendam lah...

Rose : Hadeh, berbelit-belit.

Tupai : Itu berbelit-belit. Kalau dendam, berputar-putar dalam lingkaran setan.

Rose : Kalau semua *saling memaafkan, dunia pasti damai tenteram.

Felisia : Rose selalu begitu, pemimpi. Mana mungkin itu, lihat saja betapa mudahnya orang membangkitkan amarah sendiri. Ketika ada yang bertanya, apa kabar? Dia bilang, kalau bukan karena facebook mengingatkan kamu aku ulang tahun hari ini, mana mungkin kamu ingat untuk menanyakan kabarku! Bila ditanya kelas berapa anaknya, jawabnya : Tahun lalu kamu nanya, bulan lalu kamu nanya, sekarang nanya lagi, kalau tak peduli, jangan tanya-tanya. Kalau peduli, ya ingatlah... Bayangkan, semua mengharap diperhatikan. Yang biasa banyak diperhatikan mengejek yang minta perhatian. Yang mendambakan perhatian mengata-ngatai yang banyak diperhatikan. Cemburu, dengki, amarah, menguasai dunia perfacebookan...

Rose : Hahaha...

Tupai : Yang penting kita tidak begitu.

Felisia : Ya...

SaveSave

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.