Baca: "Test DNA, Masihkah Dapat Diandalkan?".
DNA, Kromosom dan Gen
Dalam sel tubuh seseorang ada DNA yang spesifik. DNA dalam inti sel berbaris membentuk kromosom. Kromosom terdiri dari beberapa gen. Perbedaan gen pada setiap individu membentuk ciri khas seseorang. Kromosom seks menentukan jenis kelamin orang tersebut. Wanita memiliki kromosom XX dan pria memiliki kromosom XY.
Tapi apakah selalu demikian? Beberapa tahun yang lalu, ilmuwan menemukan kromosom Y dalam darah beberapa wanita. Darimana datangnya kromosom penentu jenis kelamin pria ini dalam darah wanita yang seharusnya hanya memiliki kromosom X?
Kemungkinan terbesar adalah dari janin (fetal microchimerism). Hampir setiap wanita yang pernah hamil, dalam darahnya dapat ditemukan sel dari janinnya. Sel ini masuk melalui plasenta dan menetap dalam aliran darah dan organ tubuh lainnya termasuk jantung dan otak, bisa hingga akhir hayatnya. Tapi bagaimana dengan wanita yang tidak pernah punya anak laki-laki? Darimana datangnya kromosom Y itu?
Ilmuwan di The Fred Hutchinson Cancer Center melakukan penelitian dengan sampel darah dari 120 orang wanita yang tidak pernah mempunyai anak laki-laki. Ternyata 21% dari mereka memiliki DNA pria. Kemudian mereka membagi wanita-wanita itu dalam empat grup : yang hanya memiliki anak perempuan, yang pernah keguguran spontan (bukan sengaja digugurkan), yang sengaja menggugurkan kandungan dan yang tidak pernah hamil dan tak pernah keguguran.
Hampir 80% wanita yang memiliki kromosom Y itu ada dalam grup yang pernah keguguran, tetapi 20 % ada dalam grup yang hanya memiliki anak perempuan dan tak pernah hamil. Sekali lagi, dari mana datangnya kromosom Y itu?
Wanita yang tidak pernah hamil bisa memiliki kromosom Y, mungkin mendapatkannya dari saudara kembarnya yang meninggal dalam kandungan, mungkin dari kehamilan dan keguguran spontan yang mereka tak sadari, dari ibu mereka yang mendapatkannya dari abangnya sewaktu masih dalam kandungan atau "mungkin" dari hubungan seks.
Ada kemungkinan dalam hubungan seks, sel dari pasangan masuk ke dalam tubuh anda dan tinggal dalam organ tubuh anda. Bagaimana bila alat kelamin pria ada luka sewaktu berhubungan seks? Dapatkah cairan wanita masuk ke dalam tubuhnya melalui luka itu? Mungkinkah seorang pria menyimpan dalam tubuhnya gen wanita yang pernah tidur bersamanya?
Microchimerism
Microchimerism adalah keadaan di mana ditemukan satu set sel dengan sifat genetik lain dari mayoritas sel tubuh lainnya pada satu individu.
Microchimerism bisa terjadi karena berbagai sebab seperti, perpindahan sel antara ibu hamil dengan janin melalui plasenta, antara janin kembar dalam rahim, dari transplantasi organ dan transfusi darah. Selain itu juga ditemukan kemungkinan sel tersebut berpindah dari ibu ke anak sewaktu proses menyusui, dan sel dari anak terdahulu mungkin masuk ke tubuh ibu, lalu waktu kehamilan berikut, melalui plasenta masuk kembali ke tubuh adiknya dalam rahim.
Akhir-akhir ini fenomena microchimerism semakin mendapat perhatian dalam dunia kedokteran karena dugaan hubungannya dengan berbagai masalah kesehatan terutama penyakit autoimun.
Pada pemeriksaan seorang wanita yang sudah meninggal ditemukan kromosom Y pada lebih dari 60% otaknya. Penderita Alzheimer's disease lebih banyak adalah wanita yang memiliki anak lebih dari satu. Peneliti menduga bahwa semakin sering seorang wanita hamil, tentunya sel microchimeric dalam tubuhnya semakin banyak, tapi sebaliknya, sel microchimeric dalam tubuh wanita dengan Alzheimer's ternyata lebih sedikit. Mengapa demikian? Jawabannya belum ditemukan.
Penyakit autoimun lebih sering ditemukan pada wanita, karena itu ada kecurigaan bahwa ini ada hubungannya dengan sel microchimeric.
Pengetahuan dan penelitian tentang microchimerism masih sangat baru, semuanya masih berupa kemungkinan dan hipotesa. Ditemukannya konsentrasi sel microchimeric yang tinggi pada pasien scleroderma pada tahun 1998, membuat para ilmuwan semakin giat melakukan penelitian mengenai hubungan microchimerism dengan berbagai penyakit seperti penyakit thyroid, rheumatoid arthritis, kanker payudara, AIDS dan lain lain
Dalam Journal of the American Medical Association tahun 2004 dilaporkan penemuan bukti bahwa sel microchimeric janin laki-laki yang tumbuh menjadi sel epithelium ibu (thyroid, cervix, usus, kandung empedu) Ini berarti mereka memiliki sifat seperti stem cells dan mungkin membantu memperbaiki jaringan tubuh ibu yang rusak.
Journal Circulation Research pada tahun 2012 melaporkan hasil penelitian klinis terhadap kemungkinan peran yang dimainkan oleh sel microchimeric janin dalam tingginya angka kesembuhan pasien gagal jantung pada masa sekitar partus (sebulan terakhir kehamilan dan beberapa bulan setelah melahirkan). Hasilnya adalah sebagai berikut:
"We report that fetal cells selectively home to injured maternal hearts and undergo differentiation into diverse cardiac lineages. Using enhanced green fluorescent protein (eGFP)-tagged fetuses, we demonstrate engraftment of multipotent fetal cells in injury zones of maternal hearts. In vivo, eGFP+ fetal cells form endothelial cells, smooth muscle cells, and cardiomyocytes."
Bagaimana pengetahuan akan microchimerism ini mempengaruhi pandangan hidup kita?
*Wanita hamil akan lebih menghargai janin dalam kandungannya.
*Orang mungkin akan berpikir seribu kali sebelum berganti-ganti pasangan seks.
*Kondom akan laku keras.
*Jumlah wanita yang menggugurkan kandungannya menurun drastis. Tidak ada istilah 'menggugurkan' lagi. Setiap seorang wanita hamil, melahirkan atau tidak, dia akan membawa sebagian kecil dari janinnya selama hidupnya.
*Arti kata 'pribadi' mungkin jadi berubah. Setiap orang mungkin membawa dalam tubuhnya bagian dari orang lain. Tidak ada lagi 'kamu adalah kamu, saya adalah saya'.
*Kalimat-kalimat seperti :
-Ketika anda tidur (baca: melakukan hubungan seksual) dengan seseorang, anda tidur dengan setiap orang yang pernah tidur dengannya (hiiiyyyy...).
-Kamu akan selalu menjadi bagian dari diriku.
-Kamu akan bersemayam selamanya di hatiku.
akan mempunyai arti baru. Mengapa? Karena itu bukan hanya sekedar kata-kata kosong lagi.
Sumber:
The American Journal of Medicine
Scientific American
Alzforum
Green Med Info
Dan beberapa sumber lain.
Catatan: Tulisan ini pertama muncul di blog patahtumbuh yang lama pada tanggal 22 Agustus 2014
Add new comment