Ketika anak sulung saya sedang jatuh cinta, senyum selalu merekah tiap kali membaca timeline dari si dia. Wajahnya cerah dan terlihat bersemangat. Janji nonton atau ke mal bersama sang pacar di akhir minggu, tapi exit permit dari saya sudah diurus sejak Senin. Bisa dibayangkan sepanjang minggu suasana hatinya pasti berbunga-bunga menanti akhir minggu tiba. Wow……ternyata bukan hanya ABG yang berbagi cerita cinta, teman-teman seangkatan saya juga sibuk bisik-bisik setelah acara reuni, ketika bertemu lagi dengan orang-orang yang pernah menggetarkan hati puluhan tahun lalu dan ternyata masih membuat hati berdegup kencang. Ada juga yang bisa jatuh cinta lagi pada orang yang baru ditemui di usia paruh baya. Sering bertemu, bertukar pikiran dan menghabiskan waktu bersama, koq jadinya makin cinta…..
Cinta memang tidak bisa diatur kapan dan bagaimana munculnya, bisa hadir di usia berapapun, bisa ‘jatuh’ pada sosok yang kadang tidak direncanakan, tidak mudah untuk dihapus atau dipindahkan ke kotak spam (seperti yang saya lakukan untuk menghindari email yang mengganggu) dan…….cinta juga bisa di-recycle. Believe it or not, tapi itulah yang terjadi. Cinta yang sudah terkubur puluhan tahun, yang disimpan jauh di sudut hati, suatu ketika bisa muncul dan kembali membara.
Rasa cinta diasosiasikan dengan perasaan yang dalam pada seseorang, selalu memikirkan si dia, euforia dan punya rasa ketergantungan pada orang yang dicintai itu. Rasanya seolah-olah telah menemukan makna hidup dan hidup terasa sempurna jika telah menemukan tambatan hati.
Apa Yang Terjadi Ketika Jatuh Cinta
Professor Arthur Aron dari State University of New York di Stonybrook mempelajari dinamika dua orang yang sedang jatuh cinta. Menurut beliau, sebagai manusia, kita memiliki motivasi utama untuk mengembangkan diri. Salah satu caranya adalah menjalin hubungan dengan orang lain. Ini disebut dengan Teori Pengembangan Diri (Theory of Self-expansion).
Ketika jatuh cinta, detak jantung menjadi lebih kencang, wajah merona merah dan telapak tangan berkeringat. Menurut para peneliti, inilah yang disebut body chemistry, ada unsur kimia tubuh yang berperan karena dopamine, norepinephrine dan phenylethylamine dilepaskan. Dopamine merupakan unsur kimia untuk rasa bahagia. Norephinephrine mirip dengan adrenalin yang memicu detak jantung dan phenylethylamine sebagai anti depresan.
Jika kita memiliki tingkat chemistry yang tinggi pada seseorang, semua perhatian dan pikiran akan tertuju pada si dia, kita akan betah ngobrol berjam-jam, selalu mengharapkan timeline di gadget adalah dari si dia, ingin tahu apa yang dia pikirkan tentang segala sesuatu, seperti pakaian yang akan kita kenakan, sikap seseorang teman yang super reseh, tentang tempat makan baru atau target destinasi untuk liburan mendatang dan…apa saja. Rasanya banyak sekali bahan obrolan, betah chatting sampai jempol kaku atau mata sudah liyer-liyer, baru rela untuk offline.
Kapan Rasa Cinta Muncul?
Ada yang mengatakan bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Sejak pertama kali bertemu, sudah merasakan ada koneksi dengan orang tersebut. Menurut statistik, kebanyakan orang akan jatuh cinta setelah menghabiskan beberapa waktu bersama, setelah kita mengenal orang itu lebih jauh. Langkah pertama biasanya kita tertarik secara visual pada seseorang, apakah karena fisiknya atau bahasa tubuhnya. Dari interaksi selanjutnya, jika orang tersebut nyambung diajak ngobrol, sejalan dengan cara berpikir kita, asik dan nyaman setiap kali bersamanya, chemistry akan muncul. Seberapa besar chemistry yang terbentuk, tergantung pada intensitas interaksi dan ini dapat menjadi dasar untuk hubungan romantis.
Dari pandangan psikologis, semua jenis hubungan yang baik, termasuk hubungan romantis, mempunyai dampak positif pada kesehatan fisik dan psikis. Namun, harus kita akui bahwa hubungan romantis sifatnya sangat rentan (fragile), dapat merusak mood jika tidak disikapi dengan bijaksana karena unsur cemburu, posesif, takut kehilangan, akan terus mengiringi.
Jatuh cinta adalah suatu pengalaman yang luar biasa. Persis seperti lirik lagu Titiek Puspa - jatuh cinta…berjuta rasanya-….Benarkah? Ataukah lagu itu terlalu lebay? Hhmmm….mari kita buktikan dan rasakan sendiri efek jatuh cinta yang mampu membuat wajah bersemu merah, mata berbinar-binar dan hati berbunga-bunga. Yakinlah, jatuh cinta adalah resep awet muda yang paling manjur. Amboiiiii….
Catatan: Tulisan ini pertama muncul di blog lama Patahtumbuh pada tanggal 14 Agustus 2013.
Tambah komentar baru