Attitude dalam Hidup

Ketika menjemput anak saya dari tempat les biola beberapa minggu lalu, saya berbincang-bincang dengan guru lesnya. Dia bilang, anak saya tadi sedih sebab pagi itu dia dimarahi guru di sekolah karena permainan biolanya tidak memuaskan (anak saya duduk di kelas musik). Guru les itu berkata kepada anak saya, “Yang paling penting dalam hidupmu, yang akan membangun kesuksesanmu, bukan bakat, bukan kerajinan, melainkan attitude-mu.”

Attitude adalah: 

  1. perasaan/pendapat mengenai sesuatu/seseorang 
  2. tingkah laku/sikap yang muncul sebagai reaksi terhadap sesuatu/seseorang berdasarkan perasaan tersebut.

Belakangan ini saya kehilangan akal dalam menghadapi anak saya itu. Dia kecanduan  game internet. Saya ceritakan hal ini kepada kakaknya yang sudah kuliah. Dia menganjurkan saya untuk mengganti taktik dalam menghadapi adiknya. “Mami… Anak-anak tidak suka dilarang melakukan hal yang disukainya, sebaiknya Mami membeberkan konsekuensi yang akan dia hadapi jika dia tidak mengubah kebiasaannya.”

Saya berpikir lama dan memutuskan akan bercerita kepada anak saya satu kisah yang pernah saya baca bertahun-tahun yang lalu.

Konon ada seorang tukang yang sudah berumur. Dia merasa sudah lelah dan ingin pensiun. Dia menyampaikan niatnya kepada bos perusahaan kontraktor tempat dia bekerja selama ini.

Bos perusahaan berusaha menahannya karena dia adalah pekerjanya yang sangat handal, tetapi dia sudah bulat tekad untuk pensiun. Kontraktor itu kemudian membujuk tukang ini untuk membangun satu rumah saja lagi di sebidang tanah kosong tidak jauh dari tempat tinggalnya. 

Mengingat kebaikan bosnya selama ini, tukang itu mengikuti pemintaan sang bos walau dia tidak begitu antusias. Karena benar-benar sudah merasa malas, dia mengerjakan rumah itu asal jadi saja. Hasil kerjanya berbeda sekali dengan yang biasanya. Dia tidak merasa perlu untuk melakukan yang terbaik karena itu adalah rumah terakhir yang akan dia kerjakan untuk perusahaan itu. 

Rumah itu selesai dibangun. Dia melapor dan menyerahkan kunci rumah itu kepada majikannya. Alangkah kagetnya dia ketika majikannya berkata, “Oh, kunci itu untukmu. Rumah itu adalah hadiahku sebagai tanda terima kasih karena pengabdianmu selama bekerja di perusahaan ini.” 

Tukang itu menyesal telah bekerja dengan attitude yang salah dalam menanggapi permintaan majikannya. Siapa saja pastilah akan menyesal jika tidak menyadari bahwa dia sedang membangun hidupnya dengan apa yang dia lakukan setiap hari. Kita setiap hari membangun masa depan kita. Apa yang kita lakukan dan akan seperti apa masa depan kita, tergantung pada attitude kita. Bagaimana attitude dalam menghadapi kritik, misalnya. Attitude positif akan membuat seseorang berusaha memperbaiki diri. Attitude negatif membuat dia marah dan mencari pembenaran diri.

Parasut

 

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Awal Maret 2024, untuk merayakan 30 tahun pernikahan kami, saya dan suami memutuskan untuk...

Rose Chen

Baca juga tulisan sebelumnya:...

Rose Chen

Hari pertama di Chiang Mai dimulai dengan shopping di Maya Lifestyle Shopping Center...

Rose Chen

Pulau Keelung (Keelung Islet) adalah pulau kecil yang terletak lima kilometer dari...

Rose Chen

Di Taiwan sayur paku sarang burung adalah kegemaran orang lokal. Biasanya mereka tumis dengan...

Rose Chen