Alkisah, pada zaman dahulu kala, orang Indian di Amerika Utara menggunakan tomahawk (kapak) mereka untuk menyayat kulit pohon maple, getah yang mengalir keluar dikumpulkan dengan kulit pohon birch. Getah atau air maple ini dapat diminum langsung tetapi biasanya mereka kentalkan dengan cara memasukkan cadas panas ke dalam wadah tempat getah maple yang mereka kumpulkan. Merekalah yang pertama mengetahui khasiat air maple. Pengetahuan ini dibagikan kepada pendatang yang kemudian menggunakan bor untuk membuat lubang ke dalam pohon maple. Getahnya dikumpulkan dalam ember dan dimasak dengan ceret metal hingga kental dan manis. Awal abad 20, sirup maple adalah pemanis utama di Amerika Utara. Sekarang produksi sirup maple tidak ada seperlima zaman itu dengan Kanada sebagai penghasil utama. Sepertiga sirup maple yang dikonsumsi dunia berasal dari Kanada. Maple asli harganya mahal karena sebuah pohon maple harus berusia paling sedikit 40 tahun untuk mampu menghasilkan sirup bermutu tinggi. Selain itu, dari 40 liter getah hanya bisa dihasilkan 1 liter sirup. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa satu pohon hanya bisa menghasilkan kira-kira 40 liter getah dalam satu musim, setelah itu getah mengering dan untuk tahun berikutnya harus dibuat lubang baru lagi.
Sirup maple adalah pemanis alami yang mengandung sukrosa (paling banyak), fruktosa dan glukosa. Sirup maple kaya akan mangan yang berperan penting sebagai antioksidan, dan zinc di dalamnya sangat berguna untuk kesehatan jantung. Anak yang kekurangan zinc memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah. Kadar zinc yang rendah juga dihubungkan dengan resiko kanker prostat yang lebih tinggi. Mangan juga berfungsi sebagai imunostimulan (merangsang sistem kekebalan tubuh).
Di Ontario, Kanada, ada spa yang menyediakan perawatan kulit dengan sirup maple ini. Sirup maple mengandung antioksidan lebih banyak dari gula. Antioksidan penting untuk melawan radikal bebas yang mempercepat proses penuaan. Kandungan mineralnya juga lebih banyak dari madu dan gula. Tetapi, kandungan kalorinya lebih rendah, jadi nilai plus bagi yang menjalani diet.
Bahan:
170 g terigu protein sedang
2 sdt baking powder
30 g gula merah (brown sugar)
2 butir telur besar
240 cc santan kara atau 240 cc buttermilk
55 g mentega, lelehkan
1 sdt vanilla
sedikit mentega untuk mengoles wajan anti lengket
Saus:
50 cc sirup maple
50 g mentega, lelehkan
Topping:
Bacon, dipanaskan dalam wajan anti lengket hingga matang, potong kecil-kecil 0,5 X 0,5 cm
Cara:
1. Campur rata terigu, baking powder dan gula merah dalam satu wadah.
2. Masukkan telur, santan / buttermilk, mentega dan vanilla. Aduk rata.
3. Panasi wajan anti lengket, olesi mentega dan tuang adonan sebesar yang diinginkan.
4. Masak dengan api kecil selama 3 - 4 menit hingga timbul gelembung dan berwarna kecoklatan. Balik, masak lagi 1 - 2 menit. Angkat. Teruskan hingga adonan habis.
Saus: Lelehkan mentega dengan api kecil, selagi panas langsung tuangkan ke sirup maple, aduk rata.
Susun pancake di atas piring, taburkan serpihan bacon, tuang saus secukupnya.
Tips:
Buttermilk bisa dibuat dengan 230 cc susu + 1 sdm cuka, biarkan 5 - 10 menit.
Selain buttermilk dan santan, bisa juga diganti dengan 200 g sour cream + 50 cc susu.
Bacon bisa diganti dengan abon.
Agar pancake yang sudah matang tetap hangat : Panaskan oven hingga 150 derajat, matikan apinya. Masukkan pancake ke dalam oven yang hangat.
Bila anda tidak memiliki sirup maple, bisa diganti dengan pemanis lainnya.
Tambah komentar baru