Begitu mendengar saya hendak ke Kamboja, sahabat saya bertanya, ”Kenapa Kamboja? Bukankah negara konflik?” “Kenapa tidak?” kata saya, “dalam beberapa tulisan traveller dunia, Angkor Wat ada dalam daftar ‘Duapuluh Tempat Wisata yang Harus Dikunjungi Sebelum Mati’.” Foto-foto perjalanan ke Angkor Wat dari segelintir teman saya yang pernah ke Kamboja sungguh menarik. Angkor Wat adalah kota kuil yang terletak di kota Siem Reap. Gambarnya menghiasi bendera nasional Kamboja.
Sekilas Kamboja
Kamboja masih dalam masa pemulihan. Akibat konflik internal sekian lama negara jatuh dalam kemiskinan dengan infrastruktur yang amburadul, dan tanah beranjau. Negara yang 95 persen penduduknya penganut Buddha Theravada ini pernah kehilangan hampir seperempat penduduknya pada masa kekuasaan Khmer Merah (1975-1979), baik karena dibunuh, kelaparan akibat reformasi agraria, ataupun karena kekurangan obat-obatan akibat politik self sufficient (mencukupi diri sendiri) yang diterapkan rezim Khmer Merah. Negara dipulihkan menjadi Kerajaan Kamboja pada tahun 1993. Khmer Merah dibubarkan pada pertengahan 1990an dan pada tahun 2014, dua pemimpinnya yang masih hidup, Nuon Chea dan Kheiu Samphan dipenjarakan seumur hidup atas kejahatan humanitas. Pembunuhan massal terhadap sekitar dua juta orang pernah terjadi di beberapa area yang dikenal sekarang dengan sebutan “The Cambodian Killing Fields”. Yang paling terkenal adalah desa Choeung Ek di Phnom Penh, ibukota Kamboja. Tempat ini sekarang dijadikan Memorial Park (Taman Pemakaman). Sayang waktu kami tidak cukup untuk berkunjung ke Phnom Penh.
Penginapan
Dari Siem Reap International Airport kami langsung menuju Angkor Palace Resort & Spa yang dapat dicapai hanya 10 menit dengan mobil. Dalam resort tersedia restoran, cafe, tempat minum kopi sore (gratis), kolam renang, fitness center, dan juga wifi. Kami memesan kamar melalui situs Agoda.
Pengangkutan
Kami menggunakan jasa agen perjalanan hanya untuk sewa mobil dan supirnya karena tujuan wisata kami bukan hanya sekitar Siem Reap. Jika hanya berjalan-jalan di dalam Siem Reap, bisa menggunakan angkutan umum tuktuk. Bila hendak ke kota lain bisa menggunakan bus atau kapal.
Daerah Wisata
Daerah wisata Siem Reap biasanya dikategorikan dalam “Small Circuit” (Bundaran Kecil) dan “Grand/Big circuit”(Bundaran Besar). Grand Circuit ini sebenarnya hanya perluasan dari Small Circuit. Ada dua angkor (angkor berarti kota) yang terkenal di Siem Reap: Angkor Wat dan Angkor Thom. Angkor Thom meliputi area 9 kilometer persegi, sedang Angkor Wat hanya 2 kilometer persegi.
Tips
- Musim hujan biasanya berlangsung dari Mei hingga Oktober. Tapi terutama hanya Juli – September hujan turun hampir setiap hari dan mengakibatkan banjir di banyak tempat. Karena itu rumah di sini kebanyakan dibangun tinggi di atas tanah. Sediakan payung bila berkunjung pada musim hujan.
- Pakai sepatu yang nyaman karena beberapa kuil sangat luas, jalan tidak rata, dan sering naik turun tangga.
- Ketika membeli suvenir perlu tawar menawar, tapi tidak separah di Bali.
- Tidak boleh berteriak/ribut dalam kuil. Diharapkan berpakaian sopan, tidak boleh pakai rok mini/celana pendek dan bahu tidak boleh terbuka.
- Telapak kaki menghadap patung Buddha adalah terlarang. Menunjuk patung Buddha dengan jari adalah tidak sopan.
- Makan di pinggir jalan sangat murah, tetapi kebersihan tidak terjamin.
- Tidak perlu menyediakan uang Kamboja. Semua tempat turis menggunakan Dollar Amerika walau mereka menggunakan Riel Kamboja bila kembalian kurang dari US$ 1.
- Menggunakan toilet di daerah wisata adalah gratis bila Anda memiliki tiket, tetapi harus bayar 2000 Riel bila tidak memiliki tiket (US$ 1 = 4.000 Riel).
- Sebaiknya kunjungi dulu Angkor National Museum di hari pertama. Isi museum itu akan memberikan gambaran apa yang akan kita lihat di tempat-tempat wisata di Siem Reap.
Suguhan Angkor Palace Resort & Spa
Leave a Reply