Beda Vaksin Sinovac, Pfizer, Moderna, AstraZeneca

Catatan: Tulisan ini sebenarnya adalah jawaban saya kepada teman yang bertanya melalui perbincangan pribadi, jadi bahasanya tidak resmi. Saya tidak punya waktu untuk menulis yang lebih akademik sekarang. Kelak akan saya edit setelah ada waktu.

Vaksin

Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dibuat dari partikel virus yang sudah dimatikan. Ketika disuntikkan ke dalam tubuh, sistem imun tubuh kita mendeteksi protein asing dalam vaksin ini dan akan membuat antibodi. Jadi kalau virus hidup menyerang, tubuh kita sudah siap dengan antibodi kita. Ini cara buatnya cara lama, vaksin-vaksin dulu banyak yang pakai cara begini, misalnya vaksin polio. Masalahnya, harus pakai virus beneran yang sudah dimatikan. Sisi positifnya, ia bisa disimpan di kulkas dengan suhu 2-8 derajat Celsius. Jadi untuk daerah seperti Indonesia, cocok... 

Vaksin Pfizer dan Moderna

Virus penyebab penyakit COVID-19 namanya SARS-CoV-2. Di permukaan virus ini ada yang namanya “spike protein” yang tugasnya mengaitkan diri ke sel dalam tubuh kita, kemudian mereka masuk ke dalam sel tubuh itu dan berkembang biak. 

Dalam semua sel mahluk hidup ada yang namanya DNA dan RNA. DNA (letaknya dalam inti sel) ini mengandung kode genetik untuk membuat RNA, sedangkan mRNA (ada beberapa macam RNA) tugasnya membawa kode genetik DNA untuk membuat protein. Kode ini adalah bagian dari kode DNA yang disingkat. mRNA ini kemudian dibawa ke bagian utama sel (sitoplasma), dan sel kemudian membuat protein sesuai dengan kode yang dibawa mRNA. Setelah tugasnya selesai, mRNA ini akan “mati”, waktunya tergantung berbagai faktor. Terlalu rumit untuk dijelaskan di sini. Yang penting untuk menjelaskan vaksin Pfizer dan Moderna, saya hanya akan jelaskan bahwa mRNA ini bisa “mati sendiri”. Karena kalau tidak, kan tubuh jadi teruuuuus bikin protein itu. 

Nah, vaksin Covid Pfizer dan Moderna menggunakan mRNA yang membawa kode untuk membuat protein seperti spike protein SARS-CoV-2. Ketika vaksin ini dimasukkan ke tubuh kita, mRNA masuk ke sel tubuh, sel tubuh akan membuat spike protein. Spike protein ini dideteksi sistem imun tubuh kita dan menyebabkan tubuh kita membentuk antibodi. Jadi kalau virus beneran masuk ke tubuh kita, tubuh kita sudah punya antibodinya.
Jadi sebetulnya menurut saya ini lebih aman, dan bisa dibuat tanpa harus ada virus asli yang dimatikan seperti Sinovac begitu. Jadi bisa buat banyak dengan cepat. TAPI harus disimpan di freezer. Kalau Moderna harus -20 derajat, dan Pfizer harus -70, jadi untuk Indonesia mau bawa ke luar kota, wah, agak sulit.

AstraZeneca (Oxford) vaccine

Gen dari spike protein virus corona dimasukkan ke virus lain yang tidak berbahaya yang sudah dilemahkan. Ini yang disuntikkan ke tubuh kita. Begitu vaksin masuk sel tubuh, sel kita langsung membuat spike protein. Sistem imun kita deteksi spike protein ini, kemudian bikin antibody loh…. Vaksin ini bisa disimpan dalam suhu 2-8 derajat juga.

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Mungkin Januari bukan bulan yang baik untuk berlibur ke Bali, apalagi jika tujuan pertama adalah...

Rose Chen

Air Terjun Shifen 

Rose Chen

Kuil ini terletak di distrik Zhungli, kota Taoyuan. Tempat ibadah seperti ini ada di setiap...

Rose Chen