Astrologi telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu oleh banyak bangsa untuk memperkirakan informasi tentang kejadian yang menimpa dan akan menimpa manusia dan bumi. Untuk itu mereka mengacu pada pergerakan objek ruang angkasa seperti bulan, bintang dan planet.
Dahulu Astrologi termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang dipelajari secara akademik, biasanya berkaitan dengan cabang ilmu astronomi, meteorologi dan kedokteran. Kemajuan sains yang pesat membuat ilmuwan mempertanyakan kemampuan astrologi dalam meramal kejadian yang akan datang. Tidak ada bukti ilmiah bahwa gerakan objek ruang angkasa berpengaruh terhadap sifat, karakter dan perjalanan hidup seseorang. Astrologipun tergeser dari barisan akademik dan kini dimasukkan dalam kategori ilmu semu (pseudoscience). Ilmu semu artinya pengetahuan, metodologi atau keyakinan yang dianggap ilmiah tetapi tidak memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji.
Pertama, sangat banyak orang yang percaya pada astrologi dan mengaku bahwa mereka sering mengacu pada perhitungan astrologi untuk membantu menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam rencana masa depan. Banyak yang mengatakan bahwa perhitungan itu cukup tepat untuk dijadikan pegangan.
Kedua, berapa sering apa yang dipercaya benar oleh manusia beberapa tahun atau abad kemudian terbukti tidak benar? Dan sebaliknya demikian juga.
Ketiga, apa salahnya kita membaca perhitungan astrologi Tionghoa walau tidak dengan tujuan untuk dipercaya seratus persen akurat dan dijadikan sebagai acuan utama untuk menyusun rencana setahun ke depan?
Menghitung ramalan kejadian masa depan menggunakan astrologi Tionghoa tidak sederhana. Di sini saya mencoba memberikan perhitungan yang tidak terlalu rumit tetapi juga bukan versi yang paling sederhana.
Tanggal 8 Februari 2016 adalah tahun baru pada penanggalan lunar yang dipakai orang Tionghoa (Tanggal 1-1-4713). Banyak orang mengira bahwa semua bayi yang lahir pada tanggal itu hingga setahun kemudian akan berhoroskop ‘monyet’; tetapi ini sebenarnya salah, karena perhitungan horoskop Tionghoa bukan dimulai pada tanggal tahun baru, melainkan hari pertama Bulan Harimau yang pada tahun 2016 jatuh pada tanggal 4 Februari. Orang Tionghoa menerapkan lima elemen dalam penanggalan mereka : Logam, Air, Kayu, Api, dan Tanah. Tahun 2016 adalah tahun Api, karena itu warnanya merah. Tahun 2016 disebut tahun Monyet Merah (Monyet Api).
Monyet dalam horoskop Tionghoa berunsur logam dan air. Logamnya adalah emas dan melambangkan ‘angin’. Air melambangkan kebijaksanaan dan bahaya. Artinya, di tahun Monyet, kita akan menemukan banyak masalah keuangan. Monyet adalah binatang yang cerdas, untuk berhasil secara finansial, kita harus lebih pintar dari Monyet. Angin melambangkan perubahan yang cepat, karena itu, pertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan dalam hal apapun.
Ramalan untuk tahun Monyet 2016 bagi keduabelas horoskop Tionghoa
Tikus (Yang lahir sesudah 4 Februari 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008)
Kerbau (Yang lahir sesudah 4 Februari 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997)
Harimau (Yang lahir sesudah 4 Februari 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998)
Kelinci (Yang lahir sesudah 4 Februari 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999)
Naga (Yang lahir sesudah 4 Februari 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000)
Ular (Yang lahir sesudah 4 Februari 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001)
Kuda (Yang lahir sesudah 4 Februari 1942, 1954, 1966, 1978, 1990, 2002)
Kambing (Yang lahir sesudah 4 Februari 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991)
Monyet (Yang lahir sesudah 4 Februari 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992)
Ayam (Yang lahir sesudah 4 Februari 1933, 1945, 1957, 1969, 1981, 1993)
Anjing (Yang lahir sesudah 4 Februari 1934, 1946, 1958, 1970, 1982, 1994)
Babi (Yang lahir sesudah 4 Februari 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995)
Komentar
Shio Naga
Shio Naga
Harimau 1974
Harimau 1974
The written word guidelines…
The written word guidelines are great rules of thumb that can be adjusted based on experience with your audience, given the content is solid. I find, on the flip side, that for presentations the question of length varies dramatically based upon the tone, inflection, and body signals used by the presenter. TED talks has such fantastic presenters that I’m sure most of us would continue listening long after the 18 minute mark. For that platform, it’s more of a challenge to get a message across in 18 minutes, as opposed to the audiences attention span. Another great post, Kevan!
rose gold cartier love bangles http://www.guard-bracelet.com/
Shio kerbau 1985
Shio kerbau 1985
Shio kerbau 1985
Shio kerbau 1985
Shio ayam
Shio ayam
Tambah komentar baru