Tupai Berusaha Tidak Mengatakan Seseorang Dungu

meme oleh tupai

Tupai 47

Lilian: Yang pasti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pintar, walau pernah ada judul berita berbunyi “Menteri Susi Lulusan SMP …”
Rose: Saya ingat berita itu, karena saya tidak suka jurnalis menggunakan fakta bahwa Bu Susi hanya lulusan SMP sebagai alat untuk memberi sensasi pada beritanya.
Tupai: Sensasi yang tidak sensasional. Kata seorang jurnalis senior, menghubungkan “tamatan SMP” dengan jabatan menteri itu mengabaikan kiprah serta kesuksesan Susi yang membuat dia layak menjadi menteri.
Felisia: *Jurnalisme yang terbantun dari akarnya.
Lilian: Eh, tapi Susi diusulkan untuk menerima gelar honoris causa dari Universitas Diponegoro loh…
Tupai: Baguslah… semoga usul itu diterima.
Rose: Anak teman saya baru diwisuda di Universitas Diponegoro.
Lilian: Siapa?
Rose: Linda, anak bungsu Betty.
Felisia: Betty yang sudah bercerai itu kan?
Rose: Iya, sudah lama.
Tupai: Mengapa bercerai?
Rose: Mertua Betty menyuruh anaknya menceraikan Betty karena dia tidak melahirkan anak laki-laki, ketiga anaknya perempuan semua.
Lilian: Hadeh! Masih ada orang seperti itu di zaman sekarang? Kan anak laki atau perempuan, *sperma yang menentukan?
Felisia: Kalau semua anak sudah tamat bersekolah, kita jadi hidup sendiri …
Tupai: *Sendiri, tapi tidak kesepian. Setelah ditinggalkan anak-anak, orangtua biasanya menemukan kembali passionnya. Banyak ibu yang karena tugasnya sebagai ibu, menelantarkan passionnya. Anak-anak yang baik akan sering pulang mengunjungi atau setidaknya menelepon orangtuanya.
Rose: Tentu. Anak-anak hasil parenting yang benar biasanya bukan anak kualat.
Felisia: Bagaimana parenting yang benar itu?
Lilian: Kalau menurut saya, tidak ada parenting yang benar atau salah.
Rose: Setuju, Lilian. Kalau saya baca parenting yang banyak diminati di Amerika sekarang. Rasanya lucu.
Tupai: Mengapa lucu?
Rose: Karena menurut yang saya baca, yang mereka bilang parenting yang baik itu justru begitulah *parenting Indonesia yang sebenarnya. Tapi lebih lucu lagi, ketika mereka mencoba parenting demikian, justru orang Indonesia, terutama orang kaya yang tinggal di kota-kota besar, heboh meniru parenting yang mereka tinggalkan.
Tupai: Begitulah orang dungu, suka meniru. Tapi saya tidak mau bilang begitu, bisa-bisa saya dituduh tupai paling sok.
Felisia: Biarkan sajalah, semua orang berhak membuat pilihan sendiri.
Lilian: Ya, tentukan pilihan sendiri, termasuk makan. Saya suka pecal dan saya memilih *bumbu pecal ala Ibu Nurlan. Nih, kalian masing-masing dikirimin sebungkus sama mama.

Terimakasih, Ibu Nurlan ...

SaveSave

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.