Ada dua sistem yang mengatur waktu tidur kita - sistem pengatur tidur/bangun dan sistem circadia. Sistem pengatur tidur/bangun memonitor kebutuhan tidur berdasarkan sudah berapa lama kita dalam keadaan bangun. Sistem circadia mengatur semua siklus dalam tubuh (termasuk waktu tidur/bangun) dalam 24 jam.
Kedua sistem ini bekerja sendiri-sendiri tetapi bisa bentrokan saat kita tidak tidur pada waktu biasanya kita tidur, misalnya saat jet lag (keadaan yang dialami saat bepergian ke daerah dengan perbedaan zona waktu yang sangat besar).
Tidur sangat penting untuk menyegarkan kembali otak agar mampu mengingat data baru. Saat kita tidur, tubuh bekerja sedikit berbeda dengan ketika kita tidur. Ada proses yang dipercepat dan ada proses yang diperlambat, semua sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Akibat kurang tidur:
1. Risiko demensia (pikun) meningkat.
Beta amyloid adalah protein toksik penyebab penyakit Alzheimer (demensia) dalam otak yang dibuang saat kita tidur lelap. Jadi kalau kurang tidur, kadar beta amyloid meningkat.
2. Kadar testosteron turun
Testosteron adalah hormon yang diidentikkan dengan laki-laki walau perempuan juga menghasilkan testosteron dalam jumlah kecil.
Laki-laki yang tidur hanya 5 jam sehari, level testosteronnya setara dengan orang yang 10 tahun lebih tua.
3. Kekebalan tubuh menurun.
Tidur 4 jam saja satu malam dapat mengakibatkan kadar sel anti kanker turun 70 persen. Karena itu, kurang tidur membuat kita lebih mudah terserang berbagai jenis kanker seperti kanker usus besar, prostat, dan payudara.
4. Mempengaruhi sistem jantung dan pembuluh darah. Waktu tidur lelap, denyut jantung dan tekanan darah menurun. Jika tidak cukup tidur, risiko hipertensi dan serangan jantung naik 200 persen.
5. Peneliti menduga kurang tidur juga meninggikan risiko resistensi insulin.
Tidak tidur 16 jam menyebabkan fisik dan pikiran mulai terganggu.
Setelah 19 jam tidak tidur, pikiran terganggu separah orang yang sedang mabuk.
Add new comment