Penjual Medali Nobel yang Masih Hidup

To err is humane. Berbuat salah adalah sifat manusia, begitu kata pepatah. Tetapi, apa yang masuk dalam kategori “berbuat salah” itu? Mungkin satu hal yang bagi seseorang tidak salah, menurut orang lain adalah salah. Mungkin apa yang manusia anggap tidak salah, bagi Tuhan adalah salah.

Manusia memang mahluk kompleks. Banyak ilmuwan yang memiliki inteligensi tinggi tetapi memiliki kepribadian yang bagi orang kebanyakan adalah “aneh” dan “salah”.

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang DNA? Tahun 1953 James Watson bersama Francis Crick menemukan struktur double helix DNA di Cambridge University.  Karena penemuannya itu, James Watson menerima hadiah Nobel untuk Kedokteran pada tahun 1962. Penemuan mereka yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap manusia semakin dihargai sekarang dengan pesatnya kemajuan biotehnologi.

James Watson mestinya sudah menjadi sangat terkenal dan dihormati karenanya, tetapi apa yang terjadi? Pada tahun 2007, dia menyatakan bahwa IQ manusia ada hubungannya dengan ras. Menurutnya keturunan Afrika memiliki IQ yang lebih rendah dari orang kulit putih. Walaupun dia meminta maaf sehari setelah mengeluarkan pernyataan itu, dia “tersingkir” dari kehidupan ilmuwan, tercopot dari banyak posisi. Meskipun dia masih memimpin banyak proyek di laboratorium, dia tidak mendapat kesempatan berceramah di seminar-seminar umum lagi. Pendapatannya menurun drastis. Tahun 2008, dalam satu dokumentasi BBC, James Watson mengatakan bahwa dia bukan rasis. Bagi banyak orang pernyataannya adalah pernyataan seorang rasis tapi mungkin saja itu hanya pernyataan yang dia yakini sebagai sesuatu yang ilmiah.

To Err

Bulan November 2014, pada usia 86 tahun, dia memutuskan untuk menjual medali mas hadiah Nobel yang dia terima 52 tahun yang lalu karena “jatuh miskin" setelah diperlakukan seperti orang dari kasta terendah. Medali itu akhirnya terlelang dengan harga US$4,1 juta pada bulan Desember 2014 kepada pemegang saham terbesar klub sepakbola Arsenal, orang terkaya Rusia, Alisher Usmanov. Yang membuat saya lebih kagum lagi kepada “keanehan” manusia, Alisher Usmanov akhirnya mengembalikan medali mas 23 karat itu kepada James Watson karena menurutnya, James Watson adalah ahli biologi terbesar dalam sejarah manusia, penemuannya memberi kemajuan besar dalam bidang biomolekular. Menurutnya, James Watson adalah orang yang paling pantas untuk memiliki medali tersebut.

To Err

Medali James Watson adalah medali Nobel pertama yang dijual ketika penerimanya masih hidup. James Watson lahir pada tanggal 6 April 1928 dan sampai saat tulisan ini ditulis (20 Juni 2015), masih bernafas.

Sumber:

Digital Journal
The Telegraph
Wikipedia

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Recretional Vehicle (RV) adalah kendaraan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa...

Rose Chen

Aktris Dian Sastrowardoyo berbicara blak-blakan tentang putera sulungnya yang didiagnosis autis...

Lilian Gunawan

Saya pernah menulis mengenai ramalan pengarang dan sejarawan Amerika Serikat, Jared Diamond...

Rose Chen

Baik format JPG mau pun PNG merupakan format file untuk gambar atau...

Aldus Tolvias

Saya ke Manila memenuhi undangan untuk suatu acara. Berhubung waktu terbatas dan tidak mau...

Lilian Gunawan

Foto oleh Clement Tanaka

Lilian Gunawan

Liburan musim panas di bulan Juni 2019, kami memutuskan untuk  trekking ke gunung yang sering...

Lilian Gunawan

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di dinding Facebook Penulis pada tanggal 5 Juli 2019. ...

Rose Chen

FaceApp adalah aplikasi mobile yang tersedia baik di iOS maupun Android yang dikembangkan oleh...

Aldus Tolvias