Sekian tahun yang silam di kalangan wartawan di Jakarta beredar cerita tentang komentar seorang isteri pejabat tinggi Indonesia mengenai pertandingan sepakbola antara Indonesia dengan Burma (Myanmar). Pada pertandingan itu Indonesia kalah. Arkian, sang nyonya, isteri pejabat tinggi itu berkata, “Ya ... jelas saja Indonesia kalah ... wong pemain Burma itu ABRI semua.”
Tidaklah jelas, entah cerita ini bersumber dari kejadian sesungguhnya, entah ia sekadar anekdot yang hendak memperolok-olokkan sang nyonya itu. Tapi ada dua kepastian. Pertama; kata-kata “... pemain Burma itu ABRI semua” bermakna “semua pemain Burma itu tentara.” Kedua; orang sering bagaikan terbius, hilang kesadaran tentang pengertian sesungguhnya untuk singkatan dan akronim yang dia pakai.
Ada berbagai kasus salah kaprah dalam berbahasa yang diakibatkan oleh lenyapnya makna suatu singkatan dan juga akronim dari kesadaran pemakai bahasa. Makna sesungguhnya tidak lagi dipahami secara tepat dan terselewengkan karena singkatan ataupun akronim itu dipakai tanpa berpikir. Inilah yang menjadi sumber lelucon seperti “Dia dulu kuliah di Universitas UI, sekarang bekerja di Hotel HI.” Bahkan tanpa bermaksud untuk bergurau, dalam percakapan sehari-hari sekarang kerap terdengar kalimat, “Boleh saya tahu nomor PIN BB kamu?”
Sabtu (15 Maret 2014) sore reporter Metro TV, Andini Effendi, menyampaikan laporan langsung dari Sepang, Malaysia, untuk berita pesawat MH370 Malaysia Airlines yang hilang dalam penerbangan dari Kualalumpur ke Beijing. Dalam laporan itu dia antara lain mengatakan (pukul 17:27) bahwa Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak bertemu (rapat) dengan beberapa pejabat tinggi Malaysia, termasuk Panglima TNI Malaysia dan juga kepala kepolisian Malaysia.
Jadi, “TNI” dipakai untuk pengertian “tentara/militer”, meluas dari sekadar “Tentara Nasional Indonesia”. Itulah yang terjadi ketika orang-orang yang gandrung dengan singkatan dan akronim “tersesat”, mungkin karena berbahasa tanpa berpikir -- di bawah pengaruh bius singkatan dan akronim.
Catatan: Tulisan ini pertama muncul sebagai note di akun Facebook Penulis pada tanggal 15 Maret 2014.
Tambah komentar baru