Bau Badan

Seorang kenalan mengeluh tidak tahan dengan bau badan mertuanya yang berusia 81 tahun. Menurut dia masalah itu tidak ada sebelumnya. Dia bertanya, apakah usia adalah biang keroknya? Beberapa tahun yang lalu mertuanya itu didiagnosa menderita diabetes. Tahun lalu dia mulai memerlukan kursi roda. 

Teman saya yang lain mengeluh anak laki-lakinya yang masuk usia remaja muda sekarang menjadi sangat bau, tidak seperti waktu bayi dan anak-anak. Dulu dia suka mencium anaknya, sekarang dia berpikir mungkin anaknya perlu dibelikan deodoran. 

Bau badan memang berubah seiring pertambahan usia. Selain usia, bau badan juga dipengaruhi oleh makanan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. 

Tubuh kita berkeringat untuk membantu menstabilkan suhu tubuh, menjaga kulit tetap lembab, dan membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Ada dua jenis kelenjar keringat: kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin tersebar di hampir seluruh tubuh, sedang kelenjar apokrin ada di bagian tubuh yang berambut. Keringat dari kelenjar ekrin terutama terdiri dari air dan garam, sedang yang dari kelenjar apokrin ada mengandung lemak. Bau badan timbul ketika bakteri di kulit yang terurai menyatu dengan keringat dari kelenjar apokrin. 

Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang bertambah tua, produksi asam lemak (tak jenuh omega-7 ) di kulit meningkat sedang produksi antioksidan menurun. Saat omega-7 ini teroksidasi, terbentuklah 2-nonenal - zat yang menyebabkan bau khas orang tua (bau lemak). Tetapi tidak semua orang menganggap bau ini mengganggu. 

Dari hasil percobaan, bau badan yang paling tidak disukai adalah bau badan orang pada usia dewasa hingga paruh baya. Bau badan laki-laki berusia 75 - 95 dianggap paling tidak mengganggu. Banyak orang tua yang bau badannya dirasakan mengganggu mungkin karena mereka berpenyakit dan makan obat (seperti dalam kasus mertua kenalan saya itu). 

Obat-obatan dan penyakit mengubah kondisi tubuh dan mempengaruhi bau badan serta bau nafas. Beberapa obat malah membuat orang berkeringat lebih banyak. Dokter yang sering menangani pasien tuberculosis bisa mengetahui seseorang menderita tuberculosis begitu orang tersebut masuk ruangan. Ahli ginjal bisa mengenal bau pasien yang gagal ginjal. Begitu juga pasien yang sakit liver, kanker, diabetes, schizophrenia, dan penyakit lain memiliki bau tertentu. 

Penciuman anjing yang tajam telah digunakan untuk mengenali dini penyakit kanker paru-paru di beberapa rumah sakit. 

Mengurangi bau badan bisa dilakukan dengan: 

  • Memakai antiperspiran setelah mandi malam hari. 
  • Mandi setiap hari - mengurangi bakteri di kulit. Orang tua diingatkan atau dibantu untuk mandi bila perlu. 
  • Mengeringkan badan terutama lipatan-lipatan yang sering luput dari sapuan handuk kita. Bakteri suka daerah yang lembab. 
  • Bila anda termasuk orang yang mudah berkeringat, usahakan memakai pakaian yang menyerap keringat. Sediakan pakaian ganti bila perlu.
  • Memakai sepatu yang terbuka sesering mungkin. Bila harus memakai sepatu yang tertutup setiap hari, usahakan memiliki sepatu lebih dari satu pasang dan dipakai bergantian. 
  • Simpan sepatu di tempat yang baik aliran udaranya. 
  • Ganti pakaian dan kaus kaki setiap hari. 
  • Hindari makanan yang baunya tajam seperti bawang putih. 
  • Perhatikan kesehatan gigi dan rongga mulut. Salah satu fungsi air ludah adalah menjaga higiene mulut. Produksi air ludah yang menurun pada orang tua, penyakit gusi, gigi palsu yang tidak sering dibersihkan, semua membuat nafas makin bau. 
  • Minum cukup air. Dehidrasi membuat produksi air ludah berkurang, bau keringat dan air seni lebih tajam. Sel-sel kulit yang kering dan terlepas juga menambah bau badan. Bagi orang tua, kemampuan tubuh untuk mendeteksi dehidrasi juga menurun, akibatnya mereka tidak mudah merasa haus dan menjadi semakin jarang minum.
Bath

 

Komentar

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.