Pentingnya Sekolah untuk Semua

Saya pikir kita semua sudah sering mendengar atau membaca cerita tentang orang putus sekolah yang menjadi sukses, terutama yang akhir-akhir ini banyak menjadi topik pembicaraan di tanah air bahkan di luar negeri, Ibu Susi Pudjiastuti. Tapi bukan itu yang hendak saya bahas kali ini. Putus sekolah kemudian jadi sukses, banyak dan tidak mengherankan. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Kisah seperti itu ada di mana-mana. Cerita yang menginspirasi dan memotivasi banyak orang. Semua memuja-muja orang sukses yang putus sekolah, sekolah itu tidak penting lagi,  seolah-olah sekolah tidak penting lagi. Anak-anak yang malas sekolah atau malas mengerjakan tugas sekolah jadi punya alasan untuk melawan guru dan orang tuanya.

Sekolah

Mengapa Sekolah Penting?

“He who opens a school door, closes a prison.” – Victor Hugo

Sekolah adalah dasar pendidikan seorang anak. Kita diajarkan semua dasar ilmu pengetahuan di sekolah dasar. Untuk keahlian tertentu bisa dipelajari di sekolah kejuruan dan institut atau perguruan tinggi. Tentu, pengetahuan tidak melulu didapat dari institusi pendidikan tetapi juga dari pengalaman sehari-hari. Orang yang putus sekolah dan kemudian menjadi sukses adalah orang-orang yang mampu belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Selain itu, untuk menjadi sukses, seorang harus haus ilmu pengetahuan, memiliki self-discipline (disiplin diri), self-informed (belajar sendiri) dan tidak mudah putus asa. Sifat-sifat ini hanya dimiliki orang yang mempunyai insight, artinya memiliki persepsi dan pengertian yang jelas akan satu situasi yang kompleks, punya intuisi mendalam dan tahu introspeksi. Ini tentu saja tidak dimiliki semua orang, karena itu sistem pendidikan diperlukan.

Hari pertama sekolah

Saya cerita sedikit tentang yoga. Anda mungkin berpikir, saya ikut saja gerakan instruktur yoga di youtube, untuk apa khusus pergi belajar? Jika anda tidak mempelajari dasar yoga dari seorang yogi, anda tidak akan tahu cara yang benar dan tepat untuk mencapai tujuan dari yoga itu. Anda tidak mempunyai bayangan mengapa pose yang benar itu harus begitu. Anda harus pergi belajar setidaknya untuk mengerti dasar yoga. Setelah itu anda bisa belajar yang lebih sulit dari bacaan atau tontonan.

Hal ini berlaku juga untuk pengetahuan dan keahlian lain seperti menjahit, memasak, musik dan lain-lain. Anda mengatakan semua bisa dipelajari sendiri. Salut untuk anda jika anda mampu sepenuhnya otodidak (mendidik diri sendiri) untuk jadi super sukses. Tapi berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk itu? Bayangkan trial dan error yang harus dilalui dibandingkan dengan belajar dari orang yang sudah ahli.

Catatan : Saya tidak akan membahas di sini tentang jalur lain yang bisa dijalani selain sekolah sebagai salah satu sarana terpenting dari pendidikan. Sekarang saya hanya akan membahas tentang sekolah.

Bagaimana Dengan Anak Dari Kelas Sosioekonomi Rendah?

Griffin Furlong tamat SMU dengan nilai tertinggi dan terpilih sebagai valedictorian (yang mengucapkan pidato waktu upacara penerimaan ijazah). Ibunya meninggal karena kanker waktu dia berusia enam tahun. Sejak itu dia hidup berpindah-pindah dari satu tempat penampungan ke tempat penampungan lainnya. Dia tahu bagaimana rasanya hidup menderita, kelaparan, tak mempunyai rumah sendiri. Sejak kecil dia sadar, pendidikan yang baik adalah satu-satunya cara untuk mendapat hidup yang lebih baik. “Menyerah bukan pilihan,” katanya dalam pidatonya. Menurut gurunya, dia tidak pernah tak mengerjakan tugas sekolah. Sebagian besar guru dan temannya tidak tahu tentang hidupnya yang sulit. Karena kisah hidup dan prestasinya, dia dengan mudah mendapat dukungan keuangan dari banyak orang.

Ceritanya dapat dibaca di sini dan scroll ke bawah untuk menonton videonya.

Untuk seorang anak dari kelas sosioekonomi rendah berhasil di sekolah, dia harus memiliki akses ke beberapa hal penting :

  1. Nutrisi yang cukup
  2. Pelayanan kesehatan yang baik
  3. Sumber bacaan yang cukup

Apa Yang Bisa Kita Lakukan?

Tentu saja yang pertama adalah harus ada sekolah dan guru untuk semua. Seharusnya guru yang ditempatkan di daerah terpencil mendapat gaji yang lebih besar dari guru di daerah kota agar lebih banyak yang berminat mengabdi di desa-desa.

Setiap sekolah harus ada pelayanan kesehatan dibawah pengawasan puskesmas lokal. Pelayanan kesehatan termasuk pemeriksaan kesehatan dasar paling tidak setahun sekali seperti tinggi dan berat badan untuk mengetahui kecukupan gizi, kesehatan mata, pemeriksaan bab untuk menemukan kasus cacingan, dan imunisasi. Selain itu juga pengobatan P3K yang terjadi di sekolah dan pemberian suplemen gratis untuk murid.

Setiap sekolah harus ada perpustakaan sekolah.

Buku

Saya tahu ada program Bank Sampah untuk recycling. Mengapa tidak dibuat Bank Buku juga? saya yakin banyak orang kaya di kota yang tidak tahu mau buang ke mana buku-buku mereka yang tidak diperlukan lagi. Bank Buku menerima sumbangan buku, memilah dan menyalurkan buku-buku ke berbagai perpustakaan.

Di Taiwan ada banyak sukarelawan di segala bidang. Sukarelawan ini biasanya orang kaya yang sekedar ingin berbuat baik, ibu rumah tangga yang punya waktu setengah hari waktu anaknya sedang sekolah, pensiunan yang merasa daripada bengong di rumah seharian. Saya yakin di Indonesia, banyak orang seperti ini. Daripada duduk nonton televisi seharian atau main game, menanam cabai di farmville, bukankah lebih baik menanam cabai di halaman rumah atau menanam kacang tanah di halaman sekolah?

“… Every single one of you has something that you’re good at. Every single one of you has something to offer. And you have a responsibility to yourself to discover what that is. That’s the opportunity an education can provide.” —- Barack Obama

Tulisan ini pertama muncul di blog patahtumbuh yang lama tanggal 20 November 2014

SaveSave

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Tidak ada yang bisa memastikan kapan dan siapa penemu teknologi kacamata. Peneliti menemukan...

Rose Chen

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di akun Facebook Penulis pada tanggal 10 Mei 2019....

Masmimar Mangiang

Pernah dengar peribahasa “You can't teach an old dog new tricks.” (Anda tidak bisa...

Rose Chen

Catatan: Tulisan ini pertama muncul sebagai Note di akun Facebook Penulis. 

Masmimar Mangiang
Kualitas hidup adalah kualitas yang dirasakan dalam kehidupan seorang individu atau kelompok...
Rose Chen
Taiwan Timur Laut terkenal dengan bebatuan alam yang indah sepanjang pesisir pantai.
Rose Chen

Pernahkah anda mendengar kata "kiasu" dan "kiasi" dalam percakapan atau...

Lilian Gunawan

Sampah organik adalah sampah yang bisa terurai (mengalami pembusukan) yang berasal dari hewan...

Rose Chen