Jumat 14 Desember 2012 adalah hari yang tidak terlupakan bagi anak-anak sekolah di Amerika karena adanya insiden penembakan brutal di Sandy Hook Elementary School, di kota Newtown, Connecticut, yang dilakukan oleh Adam Lanza, alumnus sekolah tersebut. Duapuluh anak dan enam orang dewasa yang mencoba melindungi anak-anak tersebut, menjadi korban penembakan saat itu. Kejadian ini diperingati setiap tahun di Newtown dengan membunyikan lonceng 26 kali dan menyalakan 26 buah lilin.
Sebenarnya ada satu korban lagi yang tidak disebutkan dan tidak masuk dalam ritual peringatan tahunan tersebut, yaitu Nancy Lanza, ibu kandung Adam Lanza. Nancy adalah korban pertama pada pagi yang naas itu. Ia ditembak empat kali oleh Adam ketika masih terlelap di tempat tidurnya. Setelah menembak ibunya sendiri, Adam kemudian menuju ke Sandy Hook tempat ia dulu bersekolah. Menurut ayah Adam, Peter Lanza, empat tembakan pada ibunya itu bermakna simbolik. Setiap tembakan untuk ayah, ibu, adiknya Ryan dan ia sendiri.
Yang menjadi pertanyaan kita dalam kasus ini, mengapa kematian Nancy tidak diperhitungkan sebagai salah satu korban yang juga layak didoakan dalam ritual tahunan itu? Keberadaan Nancy diabaikan. Masyarakat seakan-akan tidak punya empati terhadap Nancy dan justru menyalahkannya, setidaknya untuk insiden penembakan brutal ini. Mereka membenci Nancy.
Dari hasil penelusuran penyidik, Nancy sendirilah yang membeli senjata untuk Adam, mendorongnya berlatih di arena menembak. Menurut psikiater yang menangani Adam di Yale’s Child Care Center, Adam memiliki sensitifitas tinggi terhadap suara, bau tertentu dan cenderung mengalami panic attack. Nancy adalah satu-satunya orang yang merawat Adam sejak kecil dan ia tidak bekerja di luar rumah karena harus fokus mengurus Adam.
Hasil penyelidikan selanjutnya pada tahun 2013 mengenai kepribadian Adam, penyidik di Connecticut menyimpulkan bahwa orang tua Adam tidak menyadari kerentanan kondisi puteranya yang butuh penanganan intensif. Anak dengan kondisi seperti Adam cenderung memiliki gangguan perkembangan dan gangguan kesehatan mental yang kompleks. Orang awam berpendapat bahwa orang tua khususnya ibu, seharusnya menyadari dan menjadi orang yang paling tahu kondisi anaknya sendiri. Itu sebabnya mengapa Nancy dibenci dan dijadikan kambing hitam dalam insiden Sandy Hook. Masyarakat kehilangan empati terhadap Nancy dan mempertanyakan bagaimana peran Nancy sebagai ibu karena ia sendirilah yang mengurus Adam sejak kecil. Mengapa ia tidak menyadari kondisi mental Adam yang begitu rentan? Sejelek apakah hubungan ibu – anak itu hingga anaknya sendiri tega menembaknya?
Peran Ibu Dalam Perkembangan Anak
Orang tua, khususnya ibu, adalah guru pertama bagi anak-anaknya dan (seharusnya) menjadi guru terbaik selama hidup mereka. Kelekatan hubungan (attachment relationship) antara anak dengan ibunya membentuk fondasi yang kuat dalam pembentukan kepribadiannya.
Banyak studi yang menunjukan ketiadaan peran ibu pada fase awal kehidupan anak, dapat mempengaruhi proses bonding antara ibu – anak, perkembangan emosional, sosial dan psikologis anak. Hasil penelitian para ahli seperti John Bowlby, Selma Fraiberg, Robert Karen, Jay Belsky, Ronald Haskins dan Mary Ainsworth, memperlihatkan hubungan yang jelas antara periode kehadiran ibu dengan lama tinggal di penitipan anak (day care) dengan gangguan perkembangan anak dan kontrol diri yang rendah.
Teori tentang bonding dan attachment banyak mengacu pada kondisi kesehatan mental anak dan hubungan anak dengan ibunya. Menurut Steve Biddulph, seorang ahli tentang keluarga, interaksi anak dengan ibu, khususnya dalam tahun pertama kehidupannya, adalah dasar yang penting bagi perkembangan emosi dan intelektual anak. Ada istilah: Love grows the brain. Cinta membuat otak berkembang.
Hasil penelitian dari Washington University School of Medicine di St. Louis menunjukkan volume hippocampus anak yang memiliki ibu yang supportif dan sangat perhatian (care), 10% lebih besar dari anak yang ibunya cuek dan tidak care. Hippocampus adalah bagian otak yang berperan dalam proses belajar, memori dan penanganan stress pada individu. Semakin besar volume hippocampus, akan semakin baik fungsinya.
Kapasitas yang membuat kita menjadi ‘manusia yang sebenarnya’ yakni: punya rasa empati, kooperatif, intimacy, kepekaan, kemampuan mencintai dan punya rasa percaya diri, diwariskan dari ibu ke anak, khususnya jika sang ibu juga memiliki kualiltas kepribadian yang mumpuni, dan yang mampu mendidik dan mengurus anaknya dengan baik.
Life skills utama yang dibutuhkan anak adalah belajar mempercayai dan punya rasa aman (to trust and to have emotional security). Kedua life skills ini diperoleh anak (terutama) dari ibu. Ibu memberi teladan dan menjadi role model bagi anak. Jika anak mempercayai ibunya, ia akan punya rasa percaya diri karena secara emosional merasa aman. Anak tahu ada ibu yang mendukungnya, ada ibu yang selalu membesarkan hatinya, dan tahu kepada siapa ia dapat berpaling setiap kali masalah yang tidak mampu ia selesaikan sendiri.
Bayi butuh perhatian ibunya karena anak-anak di bawah dua tahun belum menikmati senangnya bermain bersama teman (peer play). Selma Fraiberg, seorang psikoanalis, menyebutkan bayi sangat membutuhkan figur ibu hingga usia tiga tahun dan setelah usia tiga tahun, anak baru dapat beradaptasi dengan situasi ketiadaan kehadiran ibu untuk beberapa waktu dalam sehari. Kualitas cinta dan perhatian yang diperoleh anak dalam tiga tahun pertama kehidupannya akan menjadi faktor utama dalam pembentukan kemampuan anak kelak untuk bepikir, belajar, mencintai, peka, dan bekerja sama dengan orang lain.
Dari banyak hasil penelitian dan teori psikologi, terlihat dengan jelas peran ibu yang sangat penting dalam perkembangan anak. Bagaimana ibu berinteraksi dengan anak dan sekitarnya, dari cara ia berbicara, menyelesaikan masalah, mengontrol emosi, akan direkam oleh anak dan memberi jejak dalam dirinya dan dijadikan patokan dalam interaksinya kelak dengan orang lain.
Ada satu kutipan yang melukiskan betapa besar peran seorang ibu dalam keluarga, dari puisi klasik yang ditulis oleh William Ross Wallace yang berjudul What Rules the World (pertama kali diterbitkan tahun 1865) yaitu:
The hand that rocks the cradle is the hand that rules the world.
Tangan yang mengayunkan buaian adalah tangan yang mengendalikan dunia.
Ibu adalah guru abadi dalam kelas kehidupan setiap anak. Orang yang berpengaruh dalam membentuk kepribadian, orang yang paling tahu dan kenal dengan anaknya sejak dari buaian hingga si anak kelak menjadi ‘orang’.
Selamat Hari Ibu.
William Ross Wallace (1819-1881)
THE HAND THAT ROCKS THE CRADLE IS
THE HAND THAT RULES THE WORLD.
BLESSINGS on the hand of women!
Angels guard its strength and grace.
In the palace, cottage, hovel,
Oh, no matter where the place;
Would that never storms assailed it,
Rainbows ever gently curled,
For the hand that rocks the cradle
Is the hand that rules the world.
Infancy's the tender fountain,
Power may with beauty flow,
Mothers first to guide the streamlets,
From them souls unresting grow—
Grow on for the good or evil,
Sunshine streamed or evil hurled,
For the hand that rocks the cradle
Is the hand that rules the world.
Woman, how divine your mission,
Here upon our natal sod;
Keep—oh, keep the young heart open
Always to the breath of God!
All true trophies of the ages
Are from mother-love impearled,
For the hand that rocks the cradle
Is the hand that rules the world.
Blessings on the hand of women!
Fathers, sons, and daughters cry,
And the sacred song is mingled
With the worship in the sky—
Mingles where no tempest darkens,
Rainbows evermore are hurled;
For the hand that rocks the cradle
Is the hand that rules the world.
Tambah komentar baru