Hari Valentine sudah dekat dan gambar hati, warna pink, coklat, bunga sudah ‘bertebaran’ di mana-mana. Bagaimana anda ingin mengekspresikan rasa cinta atau sayang anda pada orang-orang tertentu, bisa jadi berbeda dengan cara saya mengekspresikannya. Setiap orang punya cara dan style sendiri. Ada yang suka menyatakan rasa sayang dengan memberi pujian, ada yang menyatakan lewat sentuhan fisik, dan ada yang rajin memberi hadiah. Ada juga tipe orang yang suka memperlihatkan rasa sayangnya dengan selalu menyediakan waktu khusus bersama orang-orang yang ia sayangi.
Saya punya teman yang suka melontarkan kata-kata pujian, sangat ekspresif dalam menyampaikan isi hatinya meskipun kadang-kadang terasa gombal jika terus dihujani oleh kata-kata pujian dan kalimat mesra.. Ada teman yang tidak pernah mengucapkan sepatah kata apapun namun saya bisa tahu seberapa dalam perasaannya pada saya lewat jabat tangan, sorot mata dan pelukan hangatnya. Ada juga yang lebih suka mengekspresikan rasa sayangnya lewat kiriman kopi atau barang-barang kesukaan saya, secara khusus meluangkan waktu mencarikan film-film atau lagu-lagu favorit saya, membantu berburu buku yang sedang saya cari, mengajak makan di tempat yang istimewa, menemani saya menikmati live music, selalu siap sedia menjemput dan mengantar saya.
Dari pertanda-pertanda seperti itu saya tahu bahwa saya adalah orang yang spesial dan punya tempat khusus di hati mereka. Tiap orang punya style sendiri dalam mengungkapkan perasaannya, tergantung bagaimana kita menangkap sinyal rasa cinta atau sayang tersebut.
Ada sebuah buku menarik tentang cara kita mengekspresikan rasa sayang yang ditulis oleh Gary Chapman, berjudul The Five Love Languages, yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1995. Setelah lebih dari 30 tahun menjadi konselor perkawinan, Chapman merangkum pengalamannya dalam buku tersebut tentang bagaimana orang mengungkapkan rasa sayangnya. Menurut Chapman, setiap orang punya bahasa cinta utama (primer) dan bahasa cinta sekunder. Kita harus belajar dan mengenal bahasa cinta apa yang dipakai oleh pasangan atau orang dekat kita agar ia mengerti dan menangkap juga pesan sayang atau cinta yang kita sampaikan sehingga tangki cinta selalu penuh. Jika tangki cinta kering atau kosong, hubungan akan menjadi garing, tidak akur, selalu mengeluh dan merasa tidak puas.
Mari kita telaah apa saja kelima bahasa cinta yang dirangkum oleh Gary Chapman dalam bukunya tersebut:
1. Kata-kata Penegasan (Words of Affirmation )
Saya mengajarkan anak-anak untuk selalu mengucapkan terima kasih setiap kali mereka diberi sesuatu atau telah dibantu oleh orang lain. Bagi anak pertama dan kedua saya, jika saya sendiri lupa mengucapkan terima kasih ketika mereka membantu membuangkan sampah, membelikan barang pesanan saya, membawakan air minum ke kamar, dan sebagainya, mereka tidak akan protes. Sebaliknya, saya selalu diprotes oleh si bungsu atau ia akan menagih kata terima kasih dari saya jika ia sudah melakukan tugas yang saya minta. Koq mama ga bilang terima kasih ke aku? Saya menangkap dan mengerti bahasa cinta si bungsu bahwa ia membutuhkan apresiasi, butuh pujian sebagai tanda kita menghargai dan menyayanginya. Jadi saya harus sering mengatakan Mama sayang banget sama kamu. Kamu anak yang rajin, sopan, bla bla bla. Mama rindu lho kalo kamu ga di sini.
Jadi jika bahasa cinta pasangan anda adalah dengan kata-kata, sering-seringlah ungkapkan dan katakan apa isi hati anda padanya. Ia akan yakin bahwa anda benar-benar sayang padanya.
2. Tindakan (Acts of Service)
Actions speak louder than words. Bagi orang yang pendiam, yang tidak luwes dalam berkata-kata apalagi yang mendayu- dayu dan membuat orang lain klepek-klepek, ekspresi rasa sayang biasanya diungkapkan dalam bentuk tindakan.
Sering ada yang curhat pada saya soal pasangannya yang dicap tidak romantis sama sekali, tidak pernah mengatakan kata-kata mesra, tidak pernah memberi hadiah (menikah 24 tahun, baru 3 kali dia kasih hadiah), dan jarang memeluknya. Ternyata setelah saya tanya lebih jauh, pasangannya adalah tipe orang yang mengekspresikan rasa lewat tindakan. Ia selalu siap membantu mengerjakan pekerjaan domestik, sering pulang ke rumah membawa soto Betawi kesukaan istri, membatalkan rencana kumpul-kumpul dengan temannya karena tiba-tiba anak atau istrinya kurang enak badan. Jadi jelas terlihat perbedaan style pengungkapan rasa sayang antara kedua individu. Istri tidak dapat menangkap sinyal rasa sayang itu, sementara suami merasa kecewa kenapa terus diprotes dan tindakannya dianggap angin lalu.
3. Menerima Hadiah (Receiving Gifts)
Memberi hadiah dipersepsikan sebagai ekspresi rasa cinta karena jika kita sayang pada seseorang, kita rela membelanjakan uang untuk membeli sesuatu sebagai hadiah. Semakin istimewa posisi orang tersebut bagi kita, semakin berharga barang yang diberikan. Bagi orang-orang tertentu, menerima hadiah merupakan bahasa cinta primer baginya, jadi jika ia mendapat hadiah dari orang lain saat berulang tahun, anniversaries, atau ketika pulang dari liburan membawakan sesuatu untuknya, ia akan merasa sebagai orang yang sangat spesial dan merasa dicintai.
Hadiah tidak harus mahal dari sisi nilai nominal, tapi niat memberikan hadiah itulah yang jauh lebih bernilai. Bisa jadi hanya sekedar kartu ucapan ulang tahun buatan sendiri, makanan favorit yang dimasak khusus untuknya atau hadiah kecil apa saja.
4. Waktu Khusus (Quality Time)
Saya punya teman yang selalu meluangkan waktu khusus sehari penuh di sela-sela jadwal kerjanya yang padat setiap kali saya datang ke kotanya. Untuk orang sibuk seperti teman saya ini, mereka tidak punya banyak waktu secara rutin untuk menyapa atau sekedar chatting menanyakan kabar tapi mereka akan menyediakan quality time khusus buat kita. Saat itu kita punya kesempatan berbicara dari hati ke hati, sharing banyak hal keseharian yang selama ini tidak sempat diceritakan. Saya benar-benar menghargai kesempatan seperti ini setiap kali bertemu dengannya.
Jadi jika pasangan atau orang dekat anda adalah tipe yang ingin diberikan waktu khusus, ingin anda mendengarkan setiap cerita yang ia sampaikan, matikanlah tv, taruh majalah di meja, tatap matanya dan duduk manis mendengarkan. Fokus hanya padanya meskipun hanya 20 – 30 menit saja namun itu cukup untuk mengisi tangki cintanya. Ia akan sangat senang, merasa anda menghargainya dan menganggapnya sebagai seseorang yang spesial.
5. Sentuhan Fisik (Physical Touch)
Bayi selalu merasa aman dan tenang ketika kita mendekapnya, membelai-belai kepalanya atau menciumnya. Kekuatan emosional dari sentuhan fisik sudah bisa dirasakan oleh bayi meskipun ia belum bisa berbicara dan belum tahu apa itu rasa cinta atau sayang. Meletakkan tangan di paha pasangan ketika ia menyetir, merangkul bahunya sambil duduk atau menggandeng tangannya ketika berjalan kaki, berciuman atau berhubungan seks dengan pasangan merupakan salah satu cara mengekspresikan rasa sayang terlebih pada orang yang bahasa cinta primernya adalah sentuhan.
Bagaimana kita bisa mendeteksi dan menangkap sinyal bahasa cinta pasangan agar pesan cinta yang kita sampaikan mengenai sasaran? Ada beberap contoh di bawah ini:
- Kamu ga pernah belikan aku apa-apa setiap kali kembali dari perjalanan dinas. (bahasa cinta: menerima hadiah)
- Kita ga pernah punya waktu berduaan lagi. Selalu sibuk dengan urusan orang lain atau urusan anak. Kapan kita bisa berlibur berduaan? (bahasa cinta: quality time)
- Kamu tuh ga pernah memelukku dan mencium pipiku ketika pamit berangkat kerja dan pulang kerja. (bahasa cinta: sentuhan fisik)
- Kalau kamu sayang sama aku, bantuin aku dong beresin rumah. Aku stres dan keteteran dengan membereskan rumah segede ini. (bahasa cinta: tindakan)
Biasanya kita cenderung marah dan emosi ketika mendengar pasangan mengeluh atau mengkritik kita seperti itu. Sebenarnya keluhan atau kritikan itu adalah informasi yang diberikan, menunjukkan bahasa cinta yang dibutuhkan pasangan kita. Jika kita dapat melihat dari sisi positif ketika pasangan mengkritik, niscaya hubungan anda berdua akan lebih tenteram.
Jadi pertama cobalah dengan mengamati apa yang sering dikeluhkan oleh pasangan anda. Bagaimana ia memperlakukan orang lain. Apakah ia sering memberi hadiah kecil pada anak atau teman, atau ia selalu memeluk dan cipika cipiki tiap kali ia bertemu dengan teman.
Seorang suami pernah curhat pada saya soal pasangannya sering mengeluh karena ia tidak memeluk atau mengecup istrinya setiap kali hendak berangkat kerja. Saya ga terbiasa dengan cipika cipiki atau memeluk begitu. Sejak kecil dalam keluarganya ia tidak terbiasa dengan sentuhan fisik. Tidak ada salahnya jika kita belajar mempelajari bahasa cinta yang baru, terlebih jika itu adalah bahasa cinta primer pasangan kita. Kita dapat mencoba dan akhirnya menjadi biasa, tidak canggung lagi.
Tangki cinta yang penuh menciptakan atmosfir positif jadi alangkah baiknya jika setiap individu berusaha untuk mengenal dan tahu apa bahasa cinta pasangan atau orang dekatnya. Rasa cinta atau sayang adalah senjata paling ampuh untuk melumerkan hati yang beku. Jika kita tahu apa bahasa cinta orang tertentu, sinyal yang dikirimkan akan segera terdeteksi dan menyentuh hatinya.
Tambah komentar baru