Kalau anda tidak cacat (misalnya: ada kelainan pada tulang pinggul atau tulang belakang), tidak menderita kencing manis, dan bayi dalam kandungan tidak ada kelainan, saya sarankan untuk melahirkan dari vagina. Karena itulah cara yang normal, alami dan terbaik. Baik untuk paru-paru bayi, tumbuh kembang, dan sistim kekebalan tubuhnya. Suasana dalam kandungan adalah steril, melewati vagina adalah kontak pertama bayi dengan bakteri yang terdapat di tubuh ibunya.
Sebaiknya bayi langsung diletakkan di atas dada ibu begitu lahir. Jantung kita memompa darah ke seluruh tubuh, tetapi tidak sama banyak untuk semua bagian tubuh. Tubuh memilih bagian mana yang menjadi prioritas. Normalnya, darah ke otak sekitar 20 persen, ke ginjal sekitar 10 persen. Pada ibu yang baru melahirkan, 23 persen darah dipompa ke daerah dada-- lebih banyak dari ke otaknya. Jelas bahwa ibu baru mengalami perubahan yang sangat besar dalam tubuhnya. Hal ini juga penting diketahui para suami agar lebih mengerti dan bisa bersabar dalam menghadapi pasangan yang sedang hamil, melahirkan dan menyusui.
Peredaran darah yang lebih banyak di dada membuat daerah itu lebih hangat, cocok untuk bayi yang baru lahir. Mereka menginginkan kehangatan dan rasa aman, seperti ketika dalam kandungan. Bau keringat ibu dan sekret dari daerah areola (daerah berwarna gelap di sekitar puting payudara) sama dengan cairan ketuban, karena itu bayi akan langsung menuju areola dan melahapnya karena dia menemukan bau yang membuatnya merasa aman. Saat itu bayi minum kolostrum (cairan awal sebelum ASI diproduksi). Bayi baru lahir minum kolostrum bukan karena dia lapar, tapi karena dia memerlukan kolostrum yang kaya protein dan antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi. Sistem saluran pencernaan bayi baru lahir sangat kecil. Bulan terakhir hidupnya dalam rahim ibu dia “makan” banyak, karena itu dia tidak lahir dalam keadaan “lapar”. Kolostrum padat gizi dan rendah lemak (lemak lebih sulit dicerna), serta mempunyai sedikit efek laksatif, membuat bayi mudah mengeluarkan mekonium, kotoran dari saluran pencernaannya yang banyak mengandung bilirubin dan sisa-sisa sel darah merah yang mati. Selain itu kolostrum juga mengandung banyak IgA dan sel darah putih, keduanya sangat penting untuk melindungi bayi dari virus dan bakteri.
Sejak awal sejarah manusia, ASI adalah makanan normal untuk anak manusia. Sel plasma dalam usus seorang ibu menyusui sensitif terhadap zat asing yang menurutnya bisa menyebabkan infeksi. Jika sel-sel itu mendeteksi ada sel jahat, dia akan segera menuju ke payudara ibu dan menolong membentuk SIgA (Secretory Immunoglobluin A) dalam ASI untuk melindungi bayi. Ibu menyusui memang seorang superwoman.
Bayi saya menangis terus, dok… kalau diletakkan, dia langsung menangis lagi, capek dok…
Bayi menginginkan dada manusia untuk rasa hangat dan aman. Jika diletakkan, mereka kehilangan dan menangis. Mereka ketakutan. Jika kita biarkan mereka ketakutan terus, tubuh mereka mengeluarkan hormon stres dalam jumlah banyak, denyut jantung mereka turun dan mereka menjadi diam. Bayi normal butuh digendong, selalu. Bayi yang diam setelah lama menangis, adalah bayi yang frustrasi.
Bayi saya maunya neteeeekkkk terus, dok… apa ASI saya kurang?
Kemungkinan besar tidak. Bagi bayi, menyusui bukan melulu untuk makan, tetapi juga memberi rasa aman. Menyusui penting untuk pertumbuhan otak dan sistem kekebalan tubuhnya. Bagi bayi, menyusui adalah instink, sesuatu yang mereka butuhkan untuk tumbuh sehat dan kuat, fisik dan mental.
Apakah saya boleh menggendong bayi sambil mengerjakan hal lain seperti membaca Facebook?
Tentu boleh, tapi kalau bisa, sering-seringlah membelai dan berbicara dengan bayi saat dia sedang terjaga.
Menurut hasil penelitian, bayi yang sering dibelai dan dipeluk perkembangan emosi dan sosialnya lebih baik dari bayi yang sering dicubit, dicolek atau digelitik. Bayi yang sering dibelai dan dipeluk lebih jarang menangis dan pada usia dewasa, emosinya lebih stabil, lebih jarang ada masalah kekerasan dibanding bayi yang banyak menerima cubitan atau colekan.
Bagaimana saya tahu bayi saya mendapat cukup ASI?
1. Dada ibu akan terasa lembek setelah menyusui, artinya sebagian ASI di dalamnya sudah pindah ke perut bayi.
2. Bayi tidak menangis lagi dan kelihatan puas setelah menyusui.
3. Normalnya, pertambahan berat badan bayi setelah berusia sebulan adalah antara 600 – 1200 gr. Bulan kedua dan ketiga antara 600 – 1000 gr perbulan. Bulan keempat hingga keenam sekitar 300 – 600 gr perbulan. Selanjutnya 150 – 500 gr perbulan hingga berusia setahun. Bisa juga memakai patokan: pada usia lima bulan, berat badan bayi sekitar dua kali lipat berat badan waktu lahir dan waktu umur setahun, berat badannya tiga kali lipat berat badan lahir.
4. Bayi buang air kecil paling sedikit enam kali sehari.
5. Buang air besar sangat bervariasi dari bayi ke bayi, dari sekali hingga delapan kali masih tergolong normal. Malah ada kemungkinan sehari tidak buang air besar. Konsistensi dan warna juga bervariasi sesuai dengan makanan ibu.
Bayi saya yang menyusui bab nya kok hijau dok? Normal gak sih?
Bayi menyusui kotorannya umumnya kuning kehijauan. Bayi yang tidak menyusui dan anak yang lebih besar, jika kotorannya hijau dan cair, kemungkinannya adalah infeksi saluran pencernaan tetapi bagi bayi yang menyusui, ini adalah NORMAL.
Warna kotoran putih dan pucat mungkin karena penyumbatan saluran empedu.
Kotoran yang bau mungkin karena penyerapan yang tidak baik. Ini bisa terjadi karena ada masalah alergi terhadap makanan tertentu.
Jika ada lebih dari setetes darah dalam kotoran bayi, tetapi dia tidak konstipasi atau kotorannya hijau dan cair tapi dia minum susu botol, bukan ASI, pergilah ke dokter.
Jika kotorannya pucat, kulit serta matanya kuning, dan kencingnya kuning tua, pergilah segera ke dokter.
Jika kotorannya merah dan seperti jelly, bayi menangis terus dan kemungkinan dia sakit perut, segeralah ke dokter saat itu juga. Jangan beri dia minum atau makan selama perjalanan karena kemungkinan ada sumbatan dalam saluran pencernaannya.
Sumber : Science Daily.
Tambah komentar baru