Toraja: Tanah di Atas Awan - V

English Version

Menurut yang saya dengar, tujuan utama ke Toraja itu adalah upacara pemakaman dan pemandangan yang indah. Bagi saya pribadi, Toraja adalah cerita tentang kehidupan dan kematian. Saya tidak pernah menemukan kebudayaan lain di mana kehidupan dan kematian eksis bersama dalam keharmonisan tiada tara, walau di tengah pergolakan ekonomi, politik dan agama. Yang saya maksudkan dengan “kehidupan” di sini adalah semua yang hidup : tumbuhan, binatang dan manusia; sedang “kematian” adalah segala yang mati atau telah mati. Bersama, keduanya menjadi satu kisah utuh.

Toraja

Hutan bambu merupakan bagian dari pemukiman tradisional Toraja. Mereka menggunakan bambu dalam hampir setiap aspek kehidupan. Mulai dari tongkonan, atau jembatan seperti yang saya lewati dalam perjalanan ke rante pertama yang saya kunjungi.

Toraja
Jembatan bambu
Toraja
Kandang ayam
Toraja
Kuliner Toraja

Ini adalah salah satu kuliner khas Toraja, Pa' piong Manuk, daging ayam dicampur dengan sayur bulunangko (mayana) ataupun burak (batang pisang muda) dan cabai katokkon serta bumbu lainnya dan dimasak dalam bambu hingga matang. Selain Pa' piong Manuk ada juga Pa' piong Bale (ikan) dan Pa' piong Bai (babi).

Daun mayana juga dipakai untuk mengobati batuk pada anak-anak dengan cara dimasak bersama kuning telur dalam bambu.

Makanan khas lain adalah Pantollo Pammarasan, daging babi yang dimasak dengan keluwak (pangi) dan bumbu lainnya. Selain menggunakan babi, ada juga pammarasan yang dimasak dengan daging ayam ataupun daging sapi dan pare (Pare Pammarasan).

Toraja
Pantollo Pammarasan
Toraja
Kluwak/Pangi (Pangium edule)
Toraja
Kluwak/Pangi (Pangium edule)

Pohon kluwak banyak ditemukan di sini. bijinya dikeluarkan, dihancurkan dan dijemur kering. Biji ini yang membuat warna masakan menjadi hitam. Kata guide saya, kalau dimakan sebelum kering betul bisa membuat mabuk.

Batutumonga

Toraja

Sore pertama di Toraja, guide membawa kami ke Batutumonga yang terletak di lereng gunung Sesean, 22 km dari Rantepao. Pemandangan yang menyejukkan setelah sebelumnya menyaksikan kerbau disembelih.

Toraja
Pematang sawah kelihatan sungguh indah dari atas bukit. Bagi orang Toraja dahulu, bersawah adalah bagian dari hidup sehari-hari, bersama dengan berkebun sayur, memelihara ikan dan beternak.
Toraja
Memancing di kolam ikan untuk makanan sehari-hari.

Menanam padi dan pesta ikan adalah kegiatan bersama setelah panen (yang juga dilakukan bersama anggota masyarakat lain). Di satu bagian sawah digali lubang besar untuk memelihara ikan. Kolam ini dikelilingi dengan bambu atau tumbuhan lain yang berakar kuat agar tidak ambruk. Kolam ini dibuat untuk mendapatkan ekosistem yang seimbang. Kotoran dari ternak dipergunakan sebagai pupuk organik. Nenek moyang orang Toraja memang orang-orang yang bijaksana.

Toraja
Kolam ikan (kuang) setelah panen.
Toraja
Memperhatikan bebek berenang sambil menikmati makan siang sungguh menyentuh.
Toraja
Setelah mati, apakah mereka juga akan menuju puya?

Kami singgah ngopi di Mentirotiku Homestay dan menikmati lukisan alam. Rasanya bagaikan berdiri di negeri di atas awan.

Toraja

Saya membaca beberapa turis asing menulis review yang bernada negatif tentang tempat ini, tapi saya tidak menemukan hal negatif di sini. Pelayannya ramah dan kami boleh melihat-lihat area homestay tersebut. Kalau saya lebih muda, pasti saya akan memilih menginap di sini.

Toraja
Toraja
Saya melihat beberapa pohon terong belanda yang juice botolannya bisa dengan mudah ditemukan di toko-toko. Toraja adalah penghasil terong belanda yang cukup besar.
Toraja
Tanaman khas Toraja lain adalah lada katokkon, cabe yang demikian pedas hingga sering disebut dengan nama ‘cabe biadab’.

Cabe katokkon botolan bisa dibeli di toko-toko atau di Pasar Bolu, pasar terpanjang di Toraja.

Toraja
Padi yang ditanam kebanyakan adalah padi dengan batang yang panjang. Setelah dipanen, padi diikat dan dijemur hingga kering sebelum ditumpuk dan disimpan di dalam lumbung.
Toraja

Tanaman utama lain adalah kopi dan coklat.

Toraja
Kopi
Toraja
Coklat

Guide kami sebenarnya adalah guide untuk mountain biking, rafting dan trekking yang sangat berpengalaman. Ada banyak pilihan trekking di sekitar Batutumonga. Dia bercerita bahwa kadang kala, sewaktu mereka kehabisan air minum waktu trekking, mereka mengisap biji kopi ini untuk melepas dahaga.

Toraja
Kopi: Dari Tanah di Atas Awan - Dengan Cinta.

Catatan:

Guide: Ucok Pasaka
Nomor telepon genggam: 0852 4308 7705

Kurre' Sumanga, Ucok!

Sebelumnya - Toraja: Kehadiran Leluhur Nyata Adanya - IVB

Tambah komentar baru

Teks polos

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.

Tidak ada yang bisa memastikan kapan dan siapa penemu teknologi kacamata. Peneliti menemukan...

Rose Chen

Catatan: Tulisan ini pertama muncul di akun Facebook Penulis pada tanggal 10 Mei 2019....

Masmimar Mangiang

Pernah dengar peribahasa “You can't teach an old dog new tricks.” (Anda tidak bisa...

Rose Chen

Catatan: Tulisan ini pertama muncul sebagai Note di akun Facebook Penulis. 

Masmimar Mangiang
Kualitas hidup adalah kualitas yang dirasakan dalam kehidupan seorang individu atau kelompok...
Rose Chen
Taiwan Timur Laut terkenal dengan bebatuan alam yang indah sepanjang pesisir pantai.
Rose Chen

Pernahkah anda mendengar kata "kiasu" dan "kiasi" dalam percakapan atau...

Lilian Gunawan

Sampah organik adalah sampah yang bisa terurai (mengalami pembusukan) yang berasal dari hewan...

Rose Chen