Tulisan ini pertama muncul di blog patahtumbuh yang lama pada tanggal 2 September 2013.
Hotel tempat kami menginap kemarin malam adalah Hotel Yunokawa Heisei Hall. Seperti hotel-hotel besar lainnya, hotel ini juga menyediakan ryokan dan onsen.
Ingat Yukata? Pakaian Jepang yang disediakan di tiap kamar penginapan. Cara memakainya jangan sampai salah, sebelah kanan dibawah, sebelah kiri di atas. Pemakaian sebaliknya adalah untuk mayat.
Kita tidak perlu membawa apapun kecuali sebuah handuk kecil saat masuk ke tempat pemandian. (peraturan mandi di onsen baca di sini). Sabun mandi, sabun wajah, shampoo, body lotion, semua sudah tersedia di dalam onsen, bahkan air minum setelah mandi juga disediakan, karena setelah berendam lama dalam air panas, kita menjadi haus dan kulit jadi kering. Sabun dan shampoo yang saya temui di setiap onsen selama di Hokkaido semuanya sama, terbuat dari horse oil (minyak kuda).
Minyak kuda Rose? Hiyyy, jijik amat? bau gak?
Sejak berabad-abad yang lalu minyak kuda dipakai sebagai obat traditional untuk luka, luka bakar dan gigitan nyamuk. (katanya cara ini diperkenalkan orang Cina ke Jepang pada sekitar abad ke 7 – 9).
(Tahun lalu suamiku ke Jepang dan membawa pulang 2 botol krim terbuat dari minyak kuda. Dia bilang, cream ini baik untuk ini, itu, anu, ene, aku gak masuk otak dan gak pernah pakai hingga satu hari tanganku ketumpahan minyak panas, bukan kecipratan, tapi ketumpahan. Aku menjerit, buka keran dan menjulurkan tanganku di bawah air yang mengalir. Anakku yang berumur 10 tahun yang ikut ayahnya ke Jepang tahun lalu, berlari mengambil botol minyak kuda yang belum pernah dibuka itu dan menyuruh aku mengoleskan minyak itu ke tanganku. Jadi aku lap kering tanganku yang terlihat merah dan mengoleskan cream tersebut. Gak boong! Sorenya tanganku tidak menunjukkan bahwa tadi pagi telah terjadi sesuatu. Krim itu juga tidak bau, suer!)
Kadar asam lemak jenuh minyak hewan biasanya tinggi tetapi minyak kuda justru memiliki kadar asam lemak tak jenuh yang tinggi (asam lemak essensial). Minyak kuda mengandung asam linolenik dan linoleik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita (tapi diperlukan, karena itu namanya asam lemak esensial)
Selain itu, minyak kuda juga sangat mudah diserap kulit kita karena komposisi asam lemaknya sangat mendekati komposisi sebum manusia dibanding dengan minyak dan lemak lainnya. Jika dioleskan ke kulit, langsung diserap tanpa meninggalkan rasa greasy.
Untuk lebih menentramkan hati anda, minyak kuda ini diambil dari bagian leher. Jadi jangan jijik ya…
Trappistine Convent
Pagi ini kami berkunjung ke Trappistine Convent, convent pertama di Jepang yang dibangun tahun 1898 oleh delapan orang suster dari Ubexy, Perancis. Bishop A. Berlioz yang bertugas di Hakodate meminta mereka datang karena merasakan pentingnya menyebarkan kekristenan di wilayah ini. Awalnya kondisi hidup mereka sangat prihatin sampai kantor pusat bermaksud memanggil mereka kembali ke Prancis. Tahun 1926 terjadi kebakaran besar sehingga banyak bagian bangunannya yang perlu direkonstruksi. Bangunan utama dengan dinding bata merah mengingatkan kita pada kastil Eropa. Nama resmi convent ini adalah ‘Our Lady of the Lighthouse Trappist (Order of Cistercians of the Strict Observance) Monastery,’
Kita tidak boleh masuk ke dalam bangunan utama, tapi ada toko suvenir dan museum yang boleh dikunjungi. Juga ada gereja untuk pengunjung. Bila anda berkunjung, silahkan membeli kue dan boneka di toko suvenir yang dibuat sendiri oleh suster yang tinggal di sana. Kue mereka yang terkenal antara lain : permen mentega (butter candy) dan kue Madeleine. Ada sekitar 80 suster dan mereka hidup berdikari dengan bekerja di ladang dan beternak sapi. Bangun jam 3.30 dan tidur jam 19.45. Sehari bekerja delapan jam, dan berdoa delapan jam juga.
Aku hitung-hitung, ah, masak sih? Berarti untuk kebutuhan biologis, seperti mandi, makan, buang air hanya 15 menit sehari? Okay, mandi bebek dan berpakaian, bilanglah, 3 menit, sisa 12 menit untuk makan. Apa makan sehari sekali saja? Atau makan sambil kerja? multitasking gitu? – gila Rose, mikir yang gak penting gitu…
Begitu memasuki gerbang, yang pertama menyambut kita adalah patung Bunda Maria, kemudian ada patung Michael (salah satu dari tiga archangels yaitu Michael, Gabriel, Raphael)
Di luar, pemandangan tidak kalah bagusnya dengan di dalam. Bunga hydrangea sepanjang jalan sedang mekar dan kita bisa menikmati es krim yang sangat enak dan mengandung hanya 8% lemak!
Goryokaku Park
Bagi orang yang suka membaca / menonton film sejarah, perang, perebutan kekuasaan; pasti akan senang mengunjungi Goryokaku Park. Membaca sejarah singkat yang terpajang di berbagai tempat dalam taman, membuat saya membayangkan kejadiannya bagaikan sedang nonton film.
Goryokaku Park, satu-satunya Special National Historic Site di Hokkaido, menurut saya, adalah tempat yang harus dikunjungi. Berawal di tahun 1853, Amerika memaksa Jepang membuka pintu terhadap dunia luar. Penguasa Jepang masa itu, Jendral Tokugawa, membuka pelabuhan Hakodate untuk perdagangan internasional. (Bagi yang suka nonton anime atau main game buatan Jepang, mungkin pernah mendengar nama Jendral Tokugawa.) Mereka mendirikan Hakodate Magistrate Office sebagai kantor pusat pemerintahan Hokkaido. Dengan bangunan kantor ini sebagai pusat, tahun 1855 Takeda Ayasaburo merancang benteng Goryokaku dengan gaya Vauban dari Prancis (dengan melihat buku arsitek militer Belanda). Benteng Goryokaku mengambil bentuk bintang segi lima. Keuntungan bentuk benteng seperti ini adalah tersedianya lebih banyak tempat di dinding benteng untuk tempat senjata api dan memudahkan penembakan dengan meriam. Bangunan kantor ini hancur pada tahun 1871 setelah kejatuhan era shogun, tetapi Hakodate berhasil membangun kembali dan membukanya untuk umum pada tahun 2010.
Sekitar tahun 1910, benteng ini dijadikan taman umum. Ada lebih dari 1600 pohon sakura disepanjang tepi benteng yang membuatnya menjadi tempat wisata yang diserbu pada musim semi. Awal bulan Mei adalah saat paling tepat untuk menikmati indahnya bunga sakura di sini.
Selain Hakodate Magistrate Office, di dalam taman juga ada Museum Hakodate dan Menara Goryokaku (Goryokaku Tower). Dari atas menara setinggi 107 meter ini bisa dilihat bentuk bintang Taman Goryokaku dan sebagian kota Hakodate. Menara ini dibangun ulang pada tahun 2006 menggantikan menara lama yang hanya 60 meter.
Takeda Ayasaburo, kuliah kedokteran, science Barat, navigasi, arsitektur militer, membangun sekolah, berlayar ke Rusia. Supaya bisa ketularan secuil IQ nya, kita elus-elus kepalanya, begitu banyak yang elus, sampai bersinar wajah si Takeda, hahaha…
Hakodate Morning Market
Pasar Pagi Hakodate (Hakodate Asaichi), hanya beberapa langkah dari stasiun Hakodate, dimulai dari pagi jam 5 (jam 6 di musim dingin) hingga tengah hari. Ada lebih dari 450 toko yang menjual hasil laut yang segar dan yang kering, sayur dan buah, terutama melon, juga pakaian dan lain lain. Selain pertokoan, ada restoran seafood dan pedagang asongan yang menjual jagung bakar, seafood bakar dan potongan melon segar.
Tambah komentar baru