Setelah lelah mendaki Tembok Cina dan melihat Pemakaman Dingling, sore harinya kami berjalan-jalan santai di Houhai.
Houhai (The Back Lake)
Houhai (The Back Lake) memperlihatkan keindahan alam dan nikmat kehidupan modern, tapi tetap mempertahankan sebagian sejarah masa lalu. Ini adalah danau terbesar dari tiga danau di pusat kota Beijing. Dua danau lain adalah Qianhai (Front Lake) dan Xihai (West Lake). Ketiganya disebut Shichahai.
Sejak tahun 2000, daerah permukiman di sekitar danau ini menjadi ramai dengan restoran, bar, dan cafe. Turis dan ekspatriat, juga anak-anak muda lokal mulai memenuhi jalanan di petang hari. Semakin larut, tempat ini semakin hidup. Musik dari dalam bar melantun keluar dari pintu yang terbuka di kala orang keluar masuk. Matahari terbenam, perahu-perahu kecil di danau, suara manusia dan mesin, angin sepoi-sepoi meniup cabang weeping willow membuatnya menari-nari mengikuti nyanyian alam. Kesemuanya membuat kita lupa bahwa kita hanya turis yang berada di sana untuk sementara.
Untuk sampai di Houhai kita dapat naik bus rute 5, 60, 90, 107, atau 204 (tergantung di mana anda berada) menuju Drum Tower (salah satu tujuan wisata di Beijing). Lalu jalan kaki ke Houhai. Atau naik Subway line 6, berhenti di stasiun Beihai Bei (North Beihai), keluar dari Exit B, dilanjutkan dengan jalan kaki sepanjang Qianhai hingga Houhai.
Bila anda tidak menyukai keramaian, sebaiknya jangan datang di akhir pekan. Berhati-hatilah kalau makan di bar. Banyak bar dan restoran yang tidak mencantumkan harga di daftar menu yang sering membuat orang kemudian terkejut karena harus membayar sangat mahal.
Sejarah Shichahai
Pada masa Dinasti Yuan (1271 - 1368) tempat ini merupakan pelabuhan dari Grand Canal. Penduduk di sekitar daerah ini hidup cukup makmur. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), tempat ini berubah menjadi tempat bersantai, untuk menikmati pemandangan. Selama 200 tahun terakhir, pemerintah, selebriti, dan juga biarawan banyak membangun kantor, tempat tinggal, dan biara di lingkungan Shichahai karena keindahan alamnya. Beberapa di antara bangunan indah bersejarah ini sampai sekarang masih dipertahankan.
Bila punya waktu, anda dapat melihat-lihat Hutong di daerah Shichahai. Hutong adalah jaringan jalan kecil dengan rumah penduduk dan pertokoan yang tersebar di Beijing, sudah ada sejak masa Dinasti Yuan (1271-1368). Saya akan bercerita tentang Hutong di tulisan lain.
Juga ada Jembatan Yinding (Yinding Bridge/ Silver Ingot Bridge) yang pertama kali dibangun pada masa Dinasti Ming. Ia dinamakan Jembatan Yinding karena bentuknya menyerupai mata uang perak (yinding) yang dipakai orang Cina pada masa itu. Berdiri di atas jembatan ini adalah cara terbaik untuk melihat pemandangan Danau Shichahai. Di danau itu turis bisa juga naik perahu, berkeliling menikmati suasana matahari terbenam (atau ice-skating pada musim dingin). “Memandang pegunungan dari atas Jembatan Yinding” adalah satu “must-do” di Beijing. Sempatkan berfoto di atasnya.
Prince Chun’s Mansion yang berdiri di Houhai Beiyan adalah objek kunjungan yang juga menarik. Awalnya ia didirikan untuk Mingzhu, Sekretaris Kekaisaran Dinasti Qing. Kemudian menjadi milik Pangeran Cheng, anak kesebelas dari Kaisar Qianlong. Pada masa kekuasaan Kaisar Guangxu (1888), rumah mewah ini diberikan kepada Pangeran Chun. Puyi --kaisar terakhir dinasti Qing-- lahir di rumah ini.
Setelah terbentuknya Republik Rakyat Cina, Perdana Menteri Zhou Enlai mengubah bagian barat bangunan ini --yang awalnya adalah taman-- menjadi tempat tinggal Soong Chingling, istri kedua dari Sun Yat Sen (pendiri dan presiden pertama Republik Tiongkok, setelah tumbangnya kekuasaan kaisar pada tahun 1911). Soong Chingling tinggal dan bekerja di sini sejak tahun 1963 hingga dia wafat tahun 1981. Sekarang bangunan ini dilindungi negara. Sejak Mei 1982 tempat ini terbuka untuk umum.
Selain Prince Chun’s Mansion, tempat wisata lain di area Houhai, adalah Prince Gong’s Mansion, dan Mei Lanfang Museum di baratdaya Houhai. Museum ini dulunya adalah kediaman Mei Lanfang (1894-1961), penyanyi dan pemain opera terkenal yang mempopulerkan Opera Beijing di mata internasional. Dia melakukan perjalanan ke Amerika, Eropa, dan Jepang, bertemu dengan aktor kaliber dunia seperti Charlie Chaplin, Douglas Fairbanks, dan Mary Pickford.
Baca juga: Lima Hari di Beijing: The Great Wall, The Ming Tombs, and The Back Lake (Bagian I)
Lima Hari di Beijing: The Summer Palace
Tambah komentar baru