“Nyaris” adalah salah satu dari beberapa kata yang sering dipakai secara salah oleh wartawan. Sebaiknya para wartawan --siapa pun dia-- dan juga media massa --apa pun jenisnya-- memeriksa kembali kemampuan berbahasanya, agar kerja publikasi yang dilakukan tidak melahirkan dampak buruk pada publik. Terlalu sering menunjukkan contoh buruk/salah kepada khalayak akan membuat khalayak tidak lagi mengenal mana yang salah dan mana yang benar.
“Nyaris” bermakna “hampir”, tetapi tidak semua kata “hampir” dapat diganti dengan“nyaris”, atau tidak semua keadaan “hampir” dapat dinyatakan “nyaris”. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan, kata “nyaris” bermakna “hampir saja terjadi (terutama tentang sesuatu yang membahayakan)”. Sebetulnya “nyaris” hanya dipakai untuk menyatakan hampir ternjadinya segala sesuatu yang buruk, atau tidak dikehendaki.
Berikut ini 10 contoh buruk (kesalahan) dari kerja wartawan/media yang dibawa ke tengah khalayak.
Juara.net - Setiap laga Copa America 2015 digelar, wajah-wajah cantik selalu menghiasi tribun stadion. Salah satu wanita yang nyaris tak pernah absen ke arena pertandingan adalah Larissa Riquelme.
Tempo.co - Nyaris Menang, Persib Ditahan Ayeyawady 3-3
Pembunuhan Sadis di Ciledug
Detik.com - Polisi: Hasil Tes DNA Darah di Pisau Nyaris 100 Persen Identik dengan MR
Liputan6.com - Terungkap, Lampard Nyaris Satu Klub Bareng Gerrard
90min.com - 6 Transfer Terbaik yang Nyaris Terjadi
Goal.com - Agen: Nicolas Gaitan Nyaris Gabung Manchester United
HarianTerbit.com - Kasus Payment Getway Nyaris Rampung
Merahputih.com - Kasus Engeline, Kejahatan yang (Nyaris) Sempurna
Merdeka.com - Dahsyatnya Lego Ferrari F40, nyaris sempurna!
Satuharapan.com - Populasi Yahudi di Dunia Naik Pesat Nyaris Samai Era PraHolocaust
Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam publikasinya pernah mengingatkan/menunjukkan bagaimana sebetulnya pemakaian kata “nyaris” dan seperti apa bedanya dengan “hampir”.
Alangkah baiknya wartawan/media peduli akan hal yang terlihat remeh, tetapi penting. Wartawan/media mengemban fungsi pendidikan bagi masyarakat. Jangan dibawa khalayak ke arah yang salah. Cobalah bekerja dengan mempertimbangkan mutu, dan bertanggungjawab.
*Tulisan ini sebelumnya muncul sebagai note di akun facebook penulis.
Tambah komentar baru